Rabu, 09 Oktober 2024

Gelar Workshop Editing Video Astra Motor Kaltim Mengasah Kreativitas Jurnalis Balikpapan

Gelar Workshop Editing Video Astra Motor Kaltim Mengasah Kreativitas Jurnalis Balikpapan 


Kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang dalam dunia jurnalistik digital semakin penting seiring perkembangan teknologi dan platform media sosial. 

Dalam era digital yang serba cepat ini, jurnalis, blogger dan content creator dituntut untuk menguasai berbagai keterampilan baru, salah satunya adalah pembuatan konten dalam bentuk video. 

Selasa, 8 Oktober 2024, aku bersama jurnalis kota Balikpapan berkesempatan mengikuti Workshop Editing Video Jurnalis Balikpapan yang menghadirkan Kevin Laoh, Digital Creator, Brand Ambassador berbagai jenama.

workshop editing video jurnalis balikpapan

Workshop dihelat di ruang pertemuan lantai 3, Astra Motor Kaltim 1 MT Haryono Balikpapan selaku main dealer wilayah Balikpapan, PPU, Paser, Berau dan Kaltara.


Aktivitas sosial Astra Motor Kaltim 1 ini diharapkan bisa mengasah skill dan kreativitas para jurnalis, blogger sehingga kelak bisa mengelola berita dalam bentuk video, sebuah keterampilan yang kini menjadi esensial. 

Secara pribadi aku senang sekali bisa mengikuti workshop kali ini, belajar hal baru lagi dan rasanya tak sabar ingin mengorek informasi langsung dari sang praktisi, Kevin Laoh!

Oh iya, menurut Manager Marketing Astra Motor Kaltim 1, Matthew Poetera Sah Astra Motor melalui 4 pilar kontribusi sosialnya konsisten memberikan dampak positif.

Nah kali ini, melalui kolaborasi dengan Jurnalis Balikpapan termasuk Blogger pada pilar pendidikan (AS Smart) untuk menggali dan mengasah kreativitas jurnalis dalam mengelola berita berbentuk video.

Media di masa sekarang terus merevolusi ke ranah digital, melalui kontribusi sosial di pilar pendidikan (AM Smart), Astra Motor Kaltim 1 mewadahi kreativitas dan skill jurnalis dalam mengelola berita, salah satunya dengan mengadakan workshop editing video ini”, ujar Matthew Poetera Sah. 

Berikut adalah beberapa pelajaran berharga yang aku dapatkan dari workshop ini:

Mengapa Video Menjadi Trend di Era Digital?

Tidak dapat dipungkiri bahwa video kini menjadi salah satu format konten paling diminati. 

Menurut data we are social per Januari 2024, menonton video merupakan alasan ke 3, menggunakan internet setelah mencari informasi dan berhubungan dengan keluarga.

workshop editing video jurnalis balikpapan

Sedangkan menurut Meltwater's 2024 Marketing Trends guide, visual search menduduki posisi pertama!

workshop editing video jurnalis balikpapan

Jadilah platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram menjadi medan perang baru bagi content creator yang ingin memaksimalkan jangkauan audiens mereka.

So, confirmed, jurnalisme video atau video journalism is a MUST! 

Well, suka atau tidak suka, video memang mampu menyampaikan informasi secara visual dan mendalam dengan cara yang lebih menarik. 

Dalam hitungan detik, video bisa mengkomunikasikan emosi, fakta, dan cerita dengan cara yang tidak bisa dicapai hanya melalui kata-kata.

Sebagai blogger lifestyle, aku sepenuhnya menyadari kemampuan untuk mengemas informasi dalam bentuk video memang memberi peluang besar untuk terhubung lebih dalam dengan audiens, terutama generasi milenial dan Gen Z yang lebih akrab dengan platform visual.

Pelajaran dari Workshop Kevin Laoh

Workshop yang dipandu oleh Kevin Laoh benar-benar membuka wawasan aku tentang pentingnya menguasai teknik dasar pembuatan video! 

workshop editing video jurnalis balikpapan

Kevin mengawali presentasinya, dengan materi pengenalan apa itu content creator, platform yang populer serta contoh content.

"Jadi kalau sudah memutuskan menjadi Lifestyle Content Creator di instagram misalnya, harus konsisten ya, jangan gonta-ganti, karena algoritma sudah membaca data" Kevin mengingatkan para peserta workshop.

"Kalau tetap mau ganti, sebaiknya buatlah akun baru" Kevin menambahkan lagi.

Kevin juga menggarisbawahi pentingnya memiliki personal branding karena ada beberapa jenama yang tidak melulu menjadikan engagement di media sosial sebagai syarat utama berkolaborasi namun juga mengutamakan personal branding content creator. Catat!

Kevin juga menambahkan penting sekali mengetahui insight dari akun instagram karena di sana banyak informasi yang bisa dijadikan acuan untuk memproduksi konten seperti domisili, negara, kisaran usia, jenis kelamin serta jam aktif follower.

"Pastikan juga akun sudah bisnis, agar bisa mendapatkan insight" Imbuh Kevin lagi.

"Insight ini juga sering dijadikan jenama untuk dasar memberikan ratecard, tawaran bekerjasama serta mengevaluasi akun content creator

"Contohnya nih, content creator negara Indonesia eh follower utamanya lokasi di India, wah jelas ini tidak akurat ya, bisa diduga membeli follower

"Jadi, please jangan beli follower!" Kevin mengingatkan lagi.

Saat Kevin menyatakan ini sebagian peserta workshop pun riuh tertawa. Kali-kali aja ada yang relate ya. Hahaha.

Ada juga sesi tanya jawab di mana Kevin yang ramah menghampiri jurnalis sambil berbagi pengalamannya.

workshop editing video jurnalis balikpapan

Rasanya sesi 2 jam berlalu begitu cepat, pemirsah!

Mengakhiri sesi workshop, Miss Lana Senja, Corporate Communication Astra Motor Kaltim 1 memberikan tantangan membuat video berdasarkan materi dan pada pertemuan praktek selanjutnya akan dibedah langsung oleh Kevin Laoh.

workshop editing video jurnalis balikpapan

Sampai jumpa di acara mengasah kreativitas jurnalis bersama Astra Motor Kaltim 1 Balikpapan selanjutnya!

Kamis, 03 Oktober 2024

Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Bullying: Pengalaman dan Tips dari Ibu

Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Bullying: Pengalaman dan Tips dari Ibu

Sebagai seorang ibu, melihat anak mengalami bullying adalah salah satu hal paling menyakitkan yang pernah aku rasakan. Bullying tidak hanya datang dari teman sekelas, tapi juga dari guru, sosok yang seharusnya menjadi pelindung. 

Pengalamanku bersama anak yang mengalami bullying sejak SD hingga SMA memberikan aku pelajaran penting tentang bagaimana cara menghadapi situasi ini! 

Di postingan kali ini, aku ingin berbagi pengalaman pribadi dan beberapa tips bagi ibu-ibu lain yang mungkin sedang mengalami hal serupa. 

membantu anak mengatasi bullying pengalaman dan tips ibu

Jadi, karena bersifat pribadi, meski dengan kisah yang sama, bisa saja berbeda proses perjalananan menemukan solusinya, ya.

Btw, menurut publikasi konferensi pers 22 Januari 2024 KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), pengaduan bullying di satuan pendidikan merupakan pengaduan tertinggi.

Bahkan, bullying menjadi salah satu penyebab utama anak-anak mengalami depresi, kehilangan kepercayaan diri, bahkan putus sekolah. 

Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini!

Bullying Saat SD

Seperti yang aku ceritakan di About Me, bahwa sekitar Juni 2007 kami menjadi warga ibukota dan mencicipi suasana Kemang Jakarta. 

Bahkan putriku Yasmin sempat bersekolah selama satu semester di SDN Bangka 06 Pagi Kemang Selatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Saat itu siswa SD kelas 1 di sekolah Yasmin sudah bisa lho menikmati pelajaran bahasa Inggris. Alhamdullillah Yasmin yang sudah terbiasa dengan suasana komunikasi kami di rumah yang bilingual, sangat menikmati pengalaman pertama berbahasa Inggris di sekolahnya.

Tibalah saat kami kembali ke Balikpapan lagi, sekitar Februari 2008, Yasmin pun pindah ke SDN di dekat rumah, di perumahan Korpri!

Seperti saat masih sekolah PAUD sebelumnya, Yasmin memang suka sekali bersekolah. Bertemu teman, bermain, berinteraksi!

Waktu pindah dari Jakarta, Yasmin sudah masuk semester 2 kelas satu dan terima raport.

Saat itu SDN di Balikpapan bahkan belum ulangan umum dan sedang liburan. Jadilah Yasmin hanya di rumah saja menunggu semester 2!

Alhamdullillah, selama masa penyesuaian sekolah baru, berinteraksi dengan teman-teman baru, Yasmin selalu antusias saat bercerita.

Aku bisa membaca lewat bola matanya yang berbinar-binar penuh suka cita! 

Setiap hari ada saja cerita baru yang dibawanya dan lagi-lagi selalu penuh suka cita saat bercerita.

Namun suatu hari, agak berbeda!

Seingatku saat itu Yasmin sudah duduk di kelas 3 SD.

Jadi selama hampir 3 tahun sebenarnya Yasmin sangat menikmati hari-hari selama sekolah. 

Ada sih beberapa cerita sendu yang dibawanya ke rumah, namun tak ada satu pun yang mampu membuat Yasmin sampai alergi ke sekolah. Tak pernah!

Masih terekam jelas momen yang tertoreh dalam di hatiku itu!

"Yasmin, how is school today?" tanyaku seperti biasa.

Biasanya nih doi akan menghentikan langkahnya, lalu kami segera duduk di lantai rumah dan langsung deh larut sejenak dalam kisah ala-ala "a day in my life" gitu sesaat sebelum acara makan siang.

"Bun, I don't wanna talk in English anymore and I don't wanna go to school anymore!" balasnya lunglai, tak bersemangat.

Plak! Rasanya aku seperti ditoyor. 

Tentu saja aku langsung kaget! Tak biasanya!

"Why, honey? Something wrong?" Jawabku sambil menarik ke pelukanku.

"Talk to me, please" Tambahku lagi.

Tadi di sekolah, ada sekumpulan teman-teman perempuan yang mendatangi Yasmin, Bun. Yasmin memulai curhatnya.

"Hei Yasmin, kamu ga usah deh sok-sok ngomong pake bahasa Inggris ya di sekolah sama kita-kita!" Sok pintar lo!"

Saat mengucapkan ini Yasmin menatap langsung ke mataku.

"Lho memangnya Yasmin ngomong apa?" Tanyaku

"Cuma kadang-kadang saja kog Bun, Yasmin ngomongnya tercampur-campur gitu"

Saat itu aku belum banyak terpapar edukasi dan literasi tentang bullying. 

Hanya naluri seorang ibu saja yang menggerakkan aku untuk langsung memeluk, secepatnya memberi dukungan.

Di ujung cerita baru aku paham bahwa dalam dunia psikolog, tindakan aku itu di namakan " memberi empati/dukungan"

Yang aku ingat sampai kini, aku hanya bisa memeluk putriku Yasmin, berusaha membagi dukanya ke pundakku. 

"Ntar kita bicarakan lagi ya, sekarang kita siap-siap makan siang yuk. Habis itu kita minum es krim bareng deh" Hiburku.

Mendengar kata es krim, binar mata indahnya segera menyapu senyum dukanya.

Saat makan aku pun sedikit berbagi tentang pengalamanku mengalami bullying saat SD. 

"Dulu Bunda itu langganan juara satu di kelas lho. Kebetulan Mamak Bunda itu opung boru kan guru Bunda juga. Murid lain segera menyebarkan gosip bahwa Bunda selalu juara karena Bunda itu anak guru. Mereka tidak tahu betapa Bunda justru harus belajar ekstra keras karena jadi anak guru"

"Begitu ya, Bunda?"

"Iya sayang. Kalau menurut Bunda nih ya, teman-teman Yasmin itu sebenarnya sedang cemburu"

"Cemburu?"

"Iya, karena mereka tidak mampu seperti Yasmin, ngomong Inggris. Cemburu karena tak mampu! Sebenarnya mereka pengen banget tuh bisa kayak Yasmin, cuma karena mereka tak mampu, jadinya mengancam Yasmin deh"

"Tapi Yasmin, masih punya teman yang mau main sama Yasmin kan ya? Tanyaku lagi dengan cepat.

"Masih ada sih Bun" Kali ini mata Yasmin kembali berbinar-binar.

"Mulai hari ini, kalau ada hal-hal yang kurang nyaman, Bunda minta tolong sama Yasmin ya, agar bercerita sama Bunda, atau sama ibu guru di sekolah"

"Gitu ya Bunda?"

"Iya sayangku, Janji ya"

Alhamdullillah. Sejak hari itu Yasmin selalu update tentang gank teman-teman yang suka membullynya.

Aku, sebagai orang tua juga ikut mencari literasi dan refrensi bagaimana sih seharusnya mengatasi bullying anak.

Sungguh aku tak ingin kecolongan!

Seiring waktu bergulir, bullying dari teman sekolah Yasmin pun perlahan lenyap sendiri. 

Yasmin kembali ke passionnya semula, berangkat sekolah dengan aura ceria!

Yang bisa aku garis bawahi di sini, harus teliti dan jeli atas kebiasaan anak sehari-hari, jika ada yang tidak biasa, wajib kepo, ya Bunda. Please jangan skip. Kudu proaktif, sebelum terlambat!

Bullying dari oknum guru SD

Saat itu Yasmin duduk di kelas 4 SD, seingatku.

Terberkati dengan kelebihan menjadi anak yang kritis dan di atas rata-rata sempat lho membuat Yasmin berpikir bahwa menjadi anak kritis serta di atas rata-rata itu adalah sebuah petaka!

Bisa membayangkanya? Petaka, pemirsah!

Masih sama seperti cerita sebelumnya, karena memang aku punya ritual selalu bertanya tentang suasana sekolah, setiap harinya. Iyes, setiap harinya!

"Bunda, tadi Yasmin dibentak dan ditepis kepalanya oleh Ibu M*****"

"Sini, sini coba cerita yang lengkap ya" Jawabku sambil memeluk Yasmin.

"Jadi tadi Yasmin banyak tanya-tanya tuh sama Ibu M***** karena masih belum mengerti, lho malah Ibunya bilang, kenapa sih Yasmin ini tanya melulu ya, sok pintar banget sih

Sambil berkata begitu si Ibu Guru pun menepis jidat Yasmin. Parah bingit kan ya! Siswa kritis malah dipitis!

Perlu diketahui Yasmin sudah sering banget cerita tentang oknum ibu guru ini, yang jaraaang banget mengajar aktif di sekolah. Lebih sering main HP! 

Biasanya begitu masuk jam pelajaran, si ibu ini kebanyakan bermain HP dan siswa hanya akan diberikan tugas sampai jam pelajaran selesai.

Begitu terus hampir setiap jam pelajaran si ibu ini.

Kalau untuk kasus yang kedua ini, Bang Iqbal suamiku, tidak ada toleransi, langsung melibatkan sekolah dan melaporkannya ke kepala sekolah.

Apakah yang terjadi?

Ternyata saat bertemu dengan orang tua siswa lainnya, oknum guru ini memang sering melakukan hal yang sama, selalu bermain HP, memberi tugas tanpa mengajar dan melakukan bullying fisik dan verbal kepada beberapa siswa.

Sayang sekali Kepala Sekolah saat itu tidak bisa berbuat banyak dan hanya mengatakan sudah membuat laporan ke Dinas terkait.

Kebetulan Bang Iqbal punya akses ke Dinas terkait dan melapor juga ke sana.

Alhamdullillah, tak menunggu terlalu lama SK pun segera turun sang oknum guru pun dimutasikan!

Bullying saat SMP

Saat remaja pun Yasmin mengalami bullying fisik dan verbal dari kakak kelas perempuannya.

Tahukah kamu?

Melansir dari klikdokterdotcom ada 9 tipe orang yang rentan menjadi korban bullying termasuk diantaranya orang yang tampak berbeda dari orang kebanyakan.

Jadi bukan melulu hanya karena kamu anak istimewa (baca: cacat atau kurang beruntung) saja, akan tetapi berpenampilan menarik, berotak encer, berprestasi dan sering mewakili sekolah bukanlah jaminan lulus dari perundungan.

Intinya, tampak berbeda dari orang kebanyakan, biasanya rentan di-bully! C-A-T-A-T!

Sungguh ini berita buruk!

Terus terang, aku sendiri baru terpapar informasi ini karena mengalami sendiri.

Justru dengan kemampuannya di atas rata-rata, Yasmin malah jadi bulan-bulanan bullying, Moenah!

Namun, karena sudah mendapat edukasi dan pengalaman mengatasi bullying sebelumnya saat SD, aksi kakak kelas SMP ini tidak sampai membuat Yasmin alergi ke sekolah.

Menurut literasi yang sama-sama kami cari, Yasmin sedapat mungkin mengabaikan ejekan, tidak perlu menanggapi, menghindari konfrontasi!

Menurut literasi, memang kadang-kadang mengabaikannya bisa mengurangi intensitas bullying. 

Catat ya. Kadang-kadang lho ya. Not 100% works!

But, it works for Yasmin!

Alhamdullillah.

Aku sendiri bahkan semakin emosional mendukung Yasmin dengan mencari berbagai ajang kompetisi untuk menyalurkan energi doi!

Biar yang menebar bully semakin terbakar api. Hmmm.

Bully versus prestasi!

What do you think?

Bullying saat SMA

Sepertinya putriku Yasmin memang jadi langganan pembully ya.

Belakangan aku ketahui juga, memang anak yang agak lain dari siswa umumnya memang punya potensi jadi bahan bullying.

Bersekolah di SMA favorit bukanlah jaminan terbebas dari bullying!

Yasmin menjadi buktinya!

Bullying bahkan dilakukan oleh oknum guru perempuan, pemirsah!

Seingatku ini ya, ceritanya, Yasmin dipanggil menemui guru ke ruang guru, dan sesaat mau meninggalkan ruangan, rupanya Yasmin khilaf tidak serta merta menyapa oknum guru yang dulu pernah mengajar di kelasnya. 

Bukan apa-apa sih, karena Yasmin tidak melihat ibu itu dan Yasmin juga sedang terburu-buru.

Cerita pun segera bergulir di sebagian komunitas guru dan siswa bahwa Yasmin meski siswa berprestasi tapi sombong!

Bentuk perundungan yang dialami Yasmin adalah lewat ucapan oknum ibu guru : " Kita lihat saja deh apa kamu nanti bisa sukses!"

Kedengarannya sepele, tapi saat Yasmin menceritakannya kembali, darahku sempat mendidih. Kog bisa-bisanya seorang oknum guru yang pernah dinobatkan jadi guru terbaik tingkat dunia mampu melakukan bullying verbal. 

Namun, lagi-lagi karena sudah terbiasa dengan bullying, Yasmin tidak terlalu terpengaruh bahkan kami sepakat agar Yasmin meminta maaf kepada oknum guru tersebut karena khilaf tidak menyapa saat di ruang guru.

Saat usai meminta maaf pun, masih menurut Yasmin, oknum guru tersebut sepertinya masih belum bisa sepenuhnya move on.

But, you know, life must go on!

Alhamdullillah, masih banyak guru-guru lain yang mencintai Yasmin dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Aku juga selalu memberikan dukungan seperti itu.

"Masih banyak lho orang-orang di sekitar Yasmin yang menyayangi, mencintai Yasmin. Bangga dengan prestasi Yasmin!"

Mantra itu terus menerus kami ingatkan, betapa spesialnya Yasmin, betapa bangganya kami sebagai orang tua memilikinya!

mengatasi bullying pengalaman dan tips ibu

Subhanallah, saat postingan ini publish, usia Yasmin 23 tahun, meraih gelar sarjana S1, Hubungan Internasional, menorehkan beberapa prestasi nasional bahkan internasional.

Baca juga: Ketahui Kiat Lolos Seleksi AFS/YES

Baca juga: Tips Lolos Seleksi Beasiswa IISMA

Jadi, Ibu, Bapak mari kita bantu anak mengatasi bahkan mendeteksi bullying sejak dini, dengan terus menerus belajar literasi bullying! 

Sungguh itu sangat membantu mengembalikan keceriaannya!

Apa Itu Bullying? Memahami Definisi dan Dampaknya

Bullying adalah tindakan kekerasan fisik, verbal, atau emosional yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan merendahkan, menyakiti, atau mengintimidasi korban. 

membantu anak dan tips mengatasi bullying

Dampak bullying sangat serius, terutama bagi anak-anak. Anak yang mengalami bullying bisa merasa tidak berharga, takut, bahkan kehilangan minat untuk bersekolah. 

Anak menjadi murung, tertutup, dan kehilangan kepercayaan diri setelah berulang kali mengalami bullying di sekolah.

Jadi ibu, sebisa mungkin pantaulah keadaan anak dan segera ambil tindakan jika menemukan hal atau kondisi yang tidak biasa. 

Menurut data Unicef, 1 dari 3 anak di Indonesia pernah mengalami bullying, baik secara langsung maupun di dunia maya. 

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi orang tua untuk dapat mengenali tanda-tanda dan segera bertindak! C-A-T-A-T!

Tanda-Tanda Anak Mengalami Bullying

Pengalaman pribadiku, ketika Yasmin mulai mengalami bullying sejak SD, alhamdullillah aku langsung menyadarinya. 

Yasmin yang biasanya ceria dan banyak cerita sepulang sekolah terlihat murung.

Memang tidak semua anak menunjukkan tanda-tanda yang sama. 

Ada yang tiba-tiba jadi tidak mau berbicara banyak, menjadi lebih mudah marah, dan nilai-nilai sekolahnya mulai menurun. 

Berikut ini beberapa tanda dan mungkin bisa menjadi acuan bagi ibu-ibu lain:

  • Perubahan perilaku: Anak yang awalnya ceria bisa tiba-tiba menjadi murung, lebih suka mengurung diri, atau bahkan sering marah tanpa alasan jelas.
  • Penurunan prestasi akademik: Ketika anak mulai kehilangan minat belajar atau nilai-nilainya turun drastis, ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa mereka mengalami stres akibat bullying.
  • Tanda-tanda fisik: Luka-luka kecil, baju yang rusak, atau barang-barang yang hilang bisa menjadi petunjuk bahwa anak sedang diintimidasi secara fisik.

Di kasus Yasmin, saat SMP bullying dilakukan secara terbuka di sekolah oleh kakak kelas dan squadnya secara verbal dan fisik. 

Sementara itu, saat di SMA, bullying verbal datang dari guru yang menyebar cerita bahwa Yasmin meski siswa berprestasi namun sombong!

Langkah Pertama: Mendengarkan Anak dengan Empati

Sebagai ibu, hal pertama yang harus dilakukan ketika mencurigai anak mengalami bullying adalah mendengarkan mereka dengan empati. 

Anak-anak sering kali enggan menceritakan pengalaman buruk mereka, terutama jika mereka merasa malu atau takut dihakimi. 

Berikut adalah cara aku saat Yasmin menceritakan mengalami bullying:

  • Ciptakan lingkungan yang aman untuk berbicara: Jangan menekan anak untuk bercerita, tapi biarkan mereka tahu bahwa Anda siap mendengar kapanpun mereka siap berbagi.
  • Bertanya dengan lembut: Aku sering mulai dengan pertanyaan ringan seperti, "Bagaimana harimu di sekolah?" atau "Ada yang membuatmu tidak nyaman?" tanpa langsung memaksa mereka untuk bercerita.
  • Dengarkan tanpa menghakimi: Saat anak akhirnya mulai bercerita, tahan diri untuk tidak langsung panik atau marah. Dengarkan dengan penuh perhatian dan empati!

Menurut psikolog anak, Dr. Seto Mulyadi, menciptakan ruang komunikasi yang nyaman adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan anak agar mau terbuka mengenai apa yang mereka alami! 

Studi Kasus: Bullying di Indonesia

Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), bullying di sekolah telah menjadi masalah serius di Indonesia. 

Setiap tahun, terdapat ribuan laporan terkait bullying yang diterima, baik secara fisik, verbal, maupun cyberbullying. 

Data menunjukkan bahwa korban bullying sering kali merasa terisolasi dan mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Bahkan, beberapa kasus ekstrem berakhir dengan korban memilih untuk tidak melanjutkan sekolah atau, lebih buruk, bunuh diri.

Bullying yang terjadi di sekolah bisa berdampak jangka panjang. Anak yang sering mengalami bullying cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dan kesulitan dalam berinteraksi sosial di kemudian hari. Inilah yang membuat peran orang tua menjadi sangat penting untuk segera bertindak.

Mengajarkan Anak Keterampilan Menghadapi Bullying

Aku sepenuhnya menyadari bahwa aku tidak bisa selalu ada untuk melindungi anakku, terutama saat dia berada di sekolah. 

Oleh karena itu, aku mulai mengajarkan keterampilan untuk menghadapi situasi bullying dengan lebih baik:

  • Berani berbicara: mengajarkan anakku untuk tidak diam dan melaporkan setiap tindakan bullying kepada guru atau orang dewasa yang dapat dipercaya.
  • Mengabaikan ejekan: Beberapa ejekan tidak perlu ditanggapi. Mengabaikan pelaku kadang bisa membuat mereka berhenti.
  • Berbicara dengan tegas: Menghadapi pelaku dengan tegas, namun tanpa kekerasan, juga merupakan cara yang kami latih bersama. Anakku belajar mengatakan "Cukup, jangan lakukan itu!" dengan sikap tegas.

Menurut psikolog Dr. Asep Wijaya, mengajarkan anak untuk bersikap asertif adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko menjadi korban bullying.

Melibatkan Guru dan Sekolah dalam Mengatasi Bullying

Setiap kali bullying terjadi, langkah yang aku ambil selalu melibatkan pihak sekolah! 

Penting untuk tidak hanya berbicara dengan guru kelas, tetapi juga pihak sekolah lainnya seperti kepala sekolah atau konselor jika perlu. 

Aku menyarankan ibu-ibu lain untuk:

  • Dokumentasikan setiap kejadian: Catat setiap insiden bullying yang dialami anak, termasuk siapa pelakunya, apa yang terjadi, dan bagaimana respons sekolah.
  • Berbicara dengan pihak sekolah: Bawa masalah ini ke perhatian kepala sekolah jika guru kelas tidak merespons dengan baik.

Jika upaya berbicara dengan sekolah tidak berhasil, pertimbangkan untuk melibatkan lembaga terkait seperti Dinas Pendidikan atau KPAI yang bisa membantu menangani masalah ini.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika bullying yang dialami anak sudah berlangsung lama dan mulai berdampak serius pada kesehatan mental atau fisiknya, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor! 

Beberapa tanda bahwa anak mungkin membutuhkan bantuan profesional meliputi:

  • Kecemasan yang berlebihan: Anak terus menerus merasa cemas, takut, atau stres ketika harus pergi ke sekolah.
  • Gangguan tidur: Anak mengalami kesulitan tidur, sering mengalami mimpi buruk, atau bahkan insomnia.
  • Perubahan drastis dalam pola makan: Baik kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan sebagai bentuk pelarian dari stres.

Konseling dapat membantu anak memproses trauma yang dialaminya dan memberikan strategi coping untuk menghadapi situasi sulit.

Kesimpulan: Jangan Pernah Menyerah!

Menghadapi bullying adalah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, tetapi jangan pernah menyerah! 

Peran ibu sangat penting dalam memberikan dukungan emosional dan menjadi advokat bagi anak. Setiap langkah yang Anda ambil, sekecil apapun, dapat membantu anak merasa lebih aman dan dicintai.

Pengalamanku menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka, tindakan tegas, melibatkan pihak sekolah, jadi ibu yang cerdas terus menerus upgrade ilmu dan literasi adalah kunci untuk mengatasi bullying bahkan anak bisa jadi resistent akan bullying lho. How cool is that

Jumat, 16 Agustus 2024

Manfaat dan Langkah-Langkah Perawatan PDT di Klinik Kecantikan Balikpapan

Manfaat dan Langkah-Langkah Perawatan PDT di Klinik Kecantikan Balikpapan

Pasti sudah pada tahu dong ya, saat ini perawatan kulit semakin berkembang dengan berbagai teknologi terbaru yang efektif mengatasi berbagai masalah kulit, siap tampil memesona. Salah satu metode yang semakin populer adalah PDT (Photodynamic Therapy), sebuah terapi cahaya yang inovatif. 

Nah, postingan Lifestyle Blogger Balikpapan Anna Rosanna di bulan kemerdekaan kali ini akan membahas secara mendalam tentang manfaat dan langkah-langkah perawatan PDT di salah satu Klinik Kecantikan Balikpapan, Klinik Rissa, mulai dari apa itu PDT hingga prosedurnya secara lengkap.

perawatan pdt klinik kecantikan balikpapan

Are you ready, guys?

Apa Itu PDT (Photodynamic Therapy)?

PDT atau Photodynamic Therapy adalah salah satu perawatan kecantikan yang memanfaatkan kombinasi cahaya dengan bahan fotosensitif untuk mengatasi berbagai masalah kulit. 

Teknologi ini bekerja dengan cara mengaktifkan bahan fotosensitif menggunakan cahaya yang dipancarkan melalui LED atau laser. Proses ini membantu menghancurkan sel-sel yang tidak sehat tanpa merusak jaringan kulit di sekitarnya.

Seperti dilansir dari Jakarta Science Academy, awalnya, PDT treatment digunakan dalam pengobatan kesehatan seperti kanker, namun setelah mengalami berbagai studi, dermatolog mengakui manfaat estetika dari terapi ini. 

Selama hampir satu dekade, PDT telah terbukti aman dan efektif untuk perawatan kulit wajah!

PDT sering kali digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti jerawat parah, flek hitam, bekas jerawat, serta mencegah penuaan dini. Teknologi ini tidak hanya efektif, tetapi juga aman digunakan pada berbagai jenis kulit dengan hasil yang signifikan.

Manfaat PDT untuk Kulit

PDT telah terbukti memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan kulit!

Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh dari perawatan PDT:

  1. Mengatasi Jerawat dan Peradangan

    PDT sangat efektif dalam mengatasi jerawat aktif. Bakteri penyebab jerawat, Propionibacterium acnes, menjadi target utama dari terapi ini. Proses PDT membantu menghancurkan bakteri tersebut dan mengurangi produksi minyak berlebih pada wajah, yang sering kali menjadi pemicu jerawat. Dalam banyak kasus, pasien melihat penurunan jerawat dalam waktu singkat setelah beberapa sesi terapi.

  2. Mengurangi Flek Hitam dan Bekas Jerawat

    Selain jerawat, PDT juga efektif dalam mengatasi flek hitam yang disebabkan oleh paparan sinar matahari atau bekas jerawat. Sinar yang digunakan dalam PDT membantu mencerahkan kulit dengan meratakan pigmen yang tidak merata, sehingga flek hitam dan bekas luka memudar lebih cepat.

  3. Mencegah Penuaan Dini

    Penuaan dini sering kali ditandai dengan garis halus, kerutan, dan kulit kendur. PDT membantu merangsang produksi kolagen alami dalam kulit, yang penting untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Dengan meningkatkan produksi kolagen, PDT dapat memperlambat tanda-tanda penuaan dan membuat kulit terlihat lebih muda dan segar.

  4. Perbaikan Jaringan Kulit

    PDT juga mempercepat regenerasi kulit. Setelah perawatan, sel-sel kulit mati yang menumpuk akan tergantikan dengan sel-sel baru yang lebih sehat. Hal ini membuat kulit terlihat lebih halus dan bersinar.

Langkah-Langkah Prosedur Perawatan PDT

Setelah memahami manfaat luar biasa dari perawatan PDT (Photodynamic Therapy), sekarang kita akan membahas bagaimana prosedur ini dilakukan secara detail.

Terapi ini dirancang agar nyaman dan aman, namun tetap membutuhkan beberapa tahapan penting untuk mencapai hasil yang optimal! 

Berikut adalah langkah-langkah prosedur PDT:
  1. Konsultasi Awal dengan Dokter Kecantikan

Langkah pertama dalam proses perawatan PDT adalah konsultasi dengan dokter kecantikan! 

Pada tahap ini, dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kondisi kulit pasien, menggunakan lampu khusus dan sarung tangan.

Tujuannya adalah untuk menentukan apakah PDT merupakan perawatan yang tepat untuk kondisi kulit yang dialami. 

Saat sesi konsultasi, dokter menegakkan diagnosa kulit wajahku, kering, flek hitam, kusam dan memutuskan menggunakan PDT warna merah.

sesi konsultasi dokter perawatan pdt klinik kecantikan balikpapan

Btw, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan alergi pasien untuk memastikan tidak ada kontraindikasi dengan bahan fotosensitif yang akan digunakan.

Catatan Penting:
Penting untuk memilih dokter yang berlisensi dan berpengalaman, misalnya di klinik Rissa, klinik kecantikan Balikpapan untuk mendapatkan hasil yang aman dan optimal!

Btw, usai konsultasi, aku langsung diboyong Mba Miftah, sang terapis, ke ruang terapi PDT di lantai 2. 

  1. Tahap Persiapan Sebelum PDT

Sebelum terapi PDT dimulai, ada beberapa tahap persiapan yang dilakukan untuk memastikan kulit siap menerima perawatan. 

Tahap persiapan ini penting agar proses PDT berjalan efektif dan optimal! 

Berikut langkah-langkah persiapan yang kemarin aku dapatkan:

  • Double Cleansing: Pembersihan kulit dilakukan secara mendalam menggunakan metode double cleansing, yaitu membersihkan wajah dengan dua jenis pembersih untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan sisa makeup.

  • Scrub: Setelah pembersihan, wajah akan di-scrub untuk mengangkat sel kulit mati, sehingga kulit lebih halus dan bersih.

  • Massage: Proses massage wajah dilakukan untuk melancarkan sirkulasi darah dan merelaksasi otot-otot wajah, serta membantu menyerap produk perawatan dengan lebih baik. Bagian ini, favoritku! Mba Miftah, sang terapis yang menanganiku, terbaik! Rasanya sesi 10 menit terasa berlalu begitu cepat. Hahaha.

  • Uap Panas (Steam)Uap panas akan diaplikasikan pada wajah untuk membuka pori-pori, memudahkan proses pembersihan lebih dalam, terutama bagi kulit yang memiliki komedo.

  • Ekstraksi Komedo: Pada tahap ini, komedo yang terdapat pada wajah akan diekstraksi secara manual untuk membersihkan pori-pori. Ini penting untuk mengurangi risiko jerawat setelah perawatan. Menurut Mba Miftah, kebetulan wajahku bebas komedo. Asyik! 

  • Uap Dingin: Setelah ekstraksi komedo selesai, uap dingin akan diberikan untuk menutup kembali pori-pori, menjaga kebersihan kulit, dan mencegah kotoran masuk kembali ke dalam pori-pori.

  •  Aplikasi Bahan Fotosensitif
Setelah semua tahapan di atas selesai, saatnya mengaplikasikan bahan fotosensitif pada area kulit yang akan diobati. 

Bahan ini berbentuk gel atau krim dan mengandung senyawa yang akan diaktifkan oleh cahaya. Bahan fotosensitif ini akan menyerap ke dalam kulit, dan proses ini memerlukan waktu sekitar 30 menit hingga 2 jam tergantung pada jenis masalah kulit yang dihadapi.

Bahan fotosensitif ini adalah kunci dalam proses PDT, karena ia akan bereaksi dengan cahaya yang dipancarkan, menghasilkan efek terapeutik yang menghancurkan sel-sel kulit yang rusak atau bakteri penyebab jerawat.

  1. Proses Pencahayaan (Aktivasi)

Setelah bahan fotosensitif terserap ke dalam kulit, langkah berikutnya adalah proses pencahayaan. Cahaya yang digunakan bisa berupa sinar LED atau laser dengan panjang gelombang tertentu, biasanya biru atau merah, tergantung pada jenis perawatan yang diperlukan. 

Seperti telah aku singgung di atas, dokter memilih PDT warna merah untuk mengatasi solusi wajahku yang kering, flek hitam dan kusam.

Cahaya ini diarahkan pada area kulit yang telah diaplikasikan bahan fotosensitif!

Proses ini biasanya berlangsung sekitar 15 hingga 30 menit. Selama proses ini, pasien mungkin akan merasakan sensasi hangat di kulit, namun umumnya tidak ada rasa sakit. 

Lampu ini akan mengaktifkan bahan fotosensitif untuk menghancurkan sel yang rusak, bakteri, atau merangsang kolagen pada area perawatan.

Namun pada kasusku, aku tidak merasaan apa-apa sama sekali. Aman, cuy!

Jadi memang subyektif sekali ya, Moenah!

Fakta Menarik:
Cahaya biru biasanya digunakan untuk mengatasi jerawat, sementara cahaya merah lebih banyak digunakan untuk merangsang kolagen dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

  1. Pendinginan dan Perawatan Pasca PDT

Setelah proses pencahayaan selesai, kulit pasien mungkin akan terasa sedikit kemerahan atau hangat. Pada tahap ini, biasanya dilakukan proses pendinginan untuk menenangkan kulit. 

Biasanya, kompres dingin atau krim anti-inflamasi akan digunakan untuk meredakan efek samping sementara.

Namun lagi-lagi, alhamdullilah  aku tidak mengalami apapun.

Setelah terapi PDT selesai, tahap perawatan pasca perawatan juga penting untuk memaksimalkan hasil.

Di Klinik Kecantikan Rissa Balikpapan, langkah-langkah perawatan pasca PDT yang dilakukan meliputi:

  • Pengaplikasian Masker Wajah: Masker wajah khusus akan diaplikasikan untuk menenangkan dan melembapkan kulit yang baru saja menjalani perawatan PDT. Masker ini juga membantu mengurangi kemerahan dan memberikan nutrisi tambahan untuk kulit.

  • Penggunaan SunscreenTabir surya dengan SPF tinggi diaplikasikan setelah masker untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan lebih lanjut. Pasien juga disarankan untuk terus menggunakan tabir surya dalam rutinitas harian mereka untuk menjaga hasil perawatan.

Dokter juga akan memberikan petunjuk untuk perawatan pasca PDT, seperti menghindari paparan sinar matahari langsung, menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi, dan menjaga kelembapan kulit dengan baik. 

Perawatan kulit yang tepat setelah PDT sangat penting untuk memaksimalkan hasil perawatan dan meminimalkan risiko iritasi.

  1. Sesi Lanjutan (Jika Diperlukan)

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pasien mungkin perlu melakukan beberapa sesi PDT

Jumlah sesi yang diperlukan akan bergantung pada tingkat keparahan masalah kulit dan respons kulit terhadap perawatan.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan 2 hingga 4 sesi dengan jarak waktu 2 hingga 4 minggu antara setiap sesi untuk memastikan kulit pulih sepenuhnya sebelum sesi berikutnya.

Data Studi Kasus:
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada pasien dengan jerawat parah, 80% dari pasien menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah 3 sesi PDT, dengan penurunan jumlah jerawat yang mencapai 60% setelah sesi pertama.

manfaat terapi pdt merah klinik kecantikan balikpapan

Jenis Warna Sinar PDT

Photo Dynamic Therapy (PDT) menggunakan beberapa jenis warna sinar untuk mengatasi berbagai masalah kulit, tergantung pada kondisi yang ingin diobati dan jenis fotosensitizer yang digunakan.

Berikut adalah beberapa warna sinar yang umum digunakan dalam PDT:

1. Sinar Merah (Red Light)

  • Panjang Gelombang: Sekitar 630-650 nm.
  • Penggunaan: Sinar merah penetrasi dalam yang lebih dalam, sering digunakan untuk mengatasi kerutan, penuaan kulit, dan stimulasi produksi kolagen.

2. Sinar Biru (Blue Light)

  • Panjang Gelombang: Sekitar 405-420 nm.
  • Penggunaan: Sinar biru lebih efektif untuk mengatasi jerawat, karena dapat membunuh bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes) dan mengurangi peradangan.

3. Sinar Hijau (Green Light)

  • Panjang Gelombang: Sekitar 525-550 nm.
  • Penggunaan: Sinar hijau dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan meratakan warna kulit. Ini juga dapat menenangkan kulit dan mengurangi kemerahan.

4. Sinar Kuning (Yellow Light)

  • Panjang Gelombang: Sekitar 570-590 nm.
  • Penggunaan: Sinar kuning bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan kulit ringan dan meningkatkan aliran darah, serta mengurangi kemerahan dan peradangan.

5. Sinar Infra Merah (Infrared Light)

  • Panjang Gelombang: Sekitar 700-1000 nm.
  • Penggunaan: Sinar inframerah dapat menembus lebih dalam ke lapisan kulit dan digunakan untuk meningkatkan regenerasi kulit, memperbaiki jaringan, dan mengurangi kerutan.

Pemilihan warna sinar yang tepat dalam PDT tergantung pada kebutuhan spesifik kulit pasien dan tujuan perawatan. 

Biasanya dokter akan memilih jenis sinar yang sesuai dengan kondisi kulit untuk mencapai hasil yang optimal.

Efek Samping PDT dan Cara Menanganinya

Setelah melakukan perawatan PDT (Photo Dynamic Therapy) penting untuk memahami bahwa meskipun terapi ini aman dan efektif, seperti halnya dengan prosedur perawatan kulit lainnya, ada kemungkinan muncul beberapa efek samping. Namun, sebagian besar efek samping ini bersifat sementara dan ringan.

Berikut adalah beberapa efek samping yang umum dari perawatan PDT dan langkah-langkah untuk menanganinya:

1. Kemerahan pada Kulit (Erythema)

Kemerahan merupakan efek samping yang paling umum terjadi setelah PDT. Kulit bisa menjadi merah dan terasa panas akibat paparan cahaya selama proses terapi. Biasanya, kemerahan ini akan berkurang dalam 24 hingga 48 jam setelah perawatan.

  • Cara Menanganinya:
    Gunakan kompres dingin pada area yang merah untuk membantu meredakan peradangan dan sensasi panas. Jangan lupa untuk menghindari paparan sinar matahari langsung, karena kulit masih dalam kondisi sensitif. Tabir surya dengan SPF tinggi harus digunakan setiap hari untuk melindungi kulit.

2. Pengelupasan Kulit (Peeling)

Setelah perawatan PDT, beberapa pasien mungkin mengalami pengelupasan kulit pada area yang diobati. Ini merupakan bagian dari proses penyembuhan alami kulit, di mana sel-sel kulit yang rusak akan terkelupas untuk memberi ruang bagi regenerasi sel baru.

  • Cara Menanganinya:
    Jangan mengelupas kulit secara paksa. Biarkan proses pengelupasan terjadi secara alami. Gunakan pelembap yang menghidrasi untuk menjaga kulit tetap lembut dan terhidrasi selama proses pengelupasan berlangsung.

3. Pembengkakan (Edema)

Beberapa pasien mungkin mengalami pembengkakan ringan pada area yang dirawat, terutama di sekitar mata atau pipi. Ini disebabkan oleh respons peradangan ringan pada kulit akibat reaksi bahan fotosensitif dan cahaya.

  • Cara Menanganinya:
    Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan. Hindari makanan tinggi garam, yang dapat meningkatkan retensi cairan, serta tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi untuk membantu mengurangi pembengkakan di wajah.

4. Sensasi Panas atau Terbakar

Setelah PDT, beberapa pasien mungkin merasakan sensasi panas atau terbakar pada kulit mereka. Ini adalah reaksi normal terhadap terapi cahaya, terutama pada kulit yang lebih sensitif.

  • Cara Menanganinya:
    Gunakan krim anti-inflamasi atau pelembap yang menenangkan untuk meredakan sensasi ini. Pastikan juga untuk tidak terkena sinar matahari langsung dalam waktu dekat setelah perawatan, karena kulit akan lebih rentan terhadap iritasi akibat sinar UV.

5. Hiperpigmentasi atau Hipopigmentasi

Dalam beberapa kasus, perawatan PDT dapat menyebabkan perubahan warna kulit sementara, seperti hiperpigmentasi (kulit menjadi lebih gelap) atau hipopigmentasi (kulit menjadi lebih terang). Ini biasanya terjadi jika kulit terpapar sinar matahari langsung setelah perawatan tanpa perlindungan yang memadai.

  • Cara Menanganinya:
    Sangat penting untuk menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi secara konsisten setelah perawatan PDT untuk menghindari masalah pigmentasi ini. Jika terjadi perubahan warna, konsultasikan dengan dokter kecantikan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, seperti perawatan topikal atau terapi lanjutan.

6. Perasaan Kesemutan atau Gatal

Sebagian pasien mungkin merasa kesemutan atau gatal di area yang diobati beberapa jam hingga hari setelah perawatan. Ini merupakan reaksi ringan yang sering kali terjadi saat kulit bereaksi terhadap proses penyembuhan.

  • Cara Menanganinya:
    Krim pelembap atau krim kortikosteroid ringan dapat membantu mengurangi rasa gatal. Hindari menggaruk atau menggosok kulit, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.

7. Sensitivitas terhadap Cahaya

Setelah perawatan PDT, kulit menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, terutama sinar matahari dan cahaya buatan dengan intensitas tinggi. Sensitivitas ini dapat berlangsung beberapa hari setelah terapi.

  • Cara Menanganinya:
    Hindari paparan sinar matahari langsung selama minimal 48 jam setelah perawatan. Gunakan topi, payung, atau pelindung wajah saat berada di luar ruangan, dan pastikan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi.

Prosedur perawatan PDT di Klinik Kecantikan Rissa Balikpapan sangat aman dan efektif, namun tetap penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan cermat, terutama mengenai perawatan pasca perawatan. 

klinik kecantikan balikpapan menawarkan perawatan pdt

Jika tertarik melakukan PDT atau masih ragu-ragu, sila berkonsultasi lebih lanjut di klinik kecantikan Rissa Balikpapan ya!

Kamis, 01 Agustus 2024

13 Fundamental Mengajar Pemula Belajar Bahasa Inggris

13 Fundamental Mengajar Pemula Belajar Bahasa Inggris

Judul 13 Fundamental Mengajar Pemula Bahasa Inggris ini, sedikit banyak terinspirasi dari kueri penelusuran 'langkah awal pemula belajar bahasa Inggris', yang muncul di bagian 'orang juga bertanya', saat aku mengetikkan 2 kata kunci sumber inspirasi untuk seri tulisan 'Teaching Beginner' ini, which is: 'cara mengajar beginner level untuk pemula' dan 'belajar bahasa inggris untuk pemula'.

Kalau ditilik, kedua kata kunci itu sedikit berbeda kan ya, satu-nya 'cara mengajar' which is untuk 'pengajar' sedangkain lainnya 'belajar bahasa inggris' untuk pelajar.

Namun ajaibnya, keduanya menghasilkan kueri penelusuran yang sama, maka jadilah judul postingan ini mengandung kata kunci 'pemula belajar bahasa Inggris'.

13 fundamental mengajar pemula belajar bahasa inggris

Demikianlah sekilat info sekaligus buat brain storming inspirasi ide postingan blog. 

Mengapa Menulis 13 Fundamental Mengajar Pemula Belajar Bahasa Inggris?

Tahukah kamu?

BTS alias Behind The Scene postingan ini sebenarnya adalah sesaat sebelum menuliskan draft ini, aku sowan dulu neh ke Performa Google Search Console dan Search Console Insight, lalu diboyong ke bagian 'Pencapaian', selanjutnya diarahkan ke 'pelajari lebih lanjut dan dapatkan tips' untuk sumber inspirasi postingan.

Baca juga : 10 Postingan Paling Dicari 2023 Google Search Console, Apa Terfavorit?

Disebutkan di sana bahwa sebagian pengunjung organik TOP 10 blog of Rosanna Simanjuntak ini didominasi oleh postingan dengan latar belakang pengalaman pribadi, gaya bahasa bertutur (story telling), mengandung sedikit mini riset, humor dan lebih dari 1000 kata.

Baca juga: Pengalaman pribadiku saat periksa mata dan mengenakan kacamata photochromic pertama kali di VIO Optical Clinic Bandung.

Nah, buat kamu yang mengalami writers block, sila adopsi cara di atas ne

It works. Believe me!

Oh iya, btw, aku bukanlah seorang pengajar yang memiliki sertifikasi, jadi semua curhat di bawah ini murni pengalaman pribadi yang bisa jadi berbeda dengan lainnya ya.

Begini ceritanya...

Beberapa waktu lalu aku direkomendasikan oleh seorang mantan siswa privatku untuk memberi kursus les privat bahasa Inggris ke keluarga muda yang memiliki 2 anak perempuan, SD dan SMP ( 9 dan 12 tahun)

Senang dan gugup, bercampur jadi satu, tentu saja!

Meski aku pernah mendapat pelatihan kiat belajar yang menyenangkan dari klub My English Club Balikpapan beberapa tahun lalu, but still I am a bit nervous, you know. It's been a while, honestly.

Well, thanks to internet era, aku langsung browsing dong dan mendarat cantik di sebuah channel Youtube yang lagi-lagi menurutku, so inspiring!

How to Teach Beginners English: 13 Fundamentls You Need to Use, begitulah judul videonya!

Ntar aku spill channel beliau di bagian bawah postingan ini ya. 

Menurutku, materi ini cocok banget buat bu ibuk yang ingin kasih privat les bahasa Inggris di rumah, or minimally buat anak sendiri atau anak mantan eh tetangga, maksudnya. 

So worth it to watch!

Jadi, menurut Babang Chris Westergaard, sang founder The Language House, di bagian catatan videonya, eh, atau aku kutip saja langsung ya biar lebih otentik:

"Teaching beginner English Student is one of the most rewarding levels to teach. It's also the most difficult if you don't speak to your student's language". 

C-A-T-A-T!

Doi juga menambahkan bahwa mengajar di beginners adalah level favoritnya karena menguji keahliannya sebagai seorang pengajar.

Wah, kelihatan banget doi begitu menjiwai hasrat mengajarnya ya. 

Gimana menurutmu?

Namun sayangnya, masih menurut Babang Chris, kebanyakan pengajar di level ini masih sering mengabaikan betapa pentingnya mengetahui 13 fundamental mengajar pemula belajar bahasa Inggris di level true beginners ini.

Jadi, setelah mengalami sendiri pengalaman mengajar di level ini, plus menyaksikan sendiri lusinan bahkan ratusan pengajar mengalami pengalaman yang sama, menginspirasi Chris untuk menemukan apa yang berhasil dan of course apa yang tidak berhasil juga, lalu doi selanjutnya menyatukannya ke metodologi khusus yang disebutnya " The 5 Points" yang akan dibahas di video no#2.

Namun dalam kesempatan kali ini, di video #1, sebelum terjun untuk mengajar pemula, Chris membocorkan 13 fundamental mengajar pemula belajar bahasa Inggris.

Istilahnya, sebelum 'bertempur', kudu 'siapkan semua amunisi'. Hihihi.

Jadi, ingatlah, keseluruhan akan ada 4 seri video, ya! 

... dan tentu saja semuanya saling bertautan satu sama lainnya.

Trust me, for you guys who love to teach, I bet it's gonna tons of fun

Video no#1 ini, menurut hemat Chris, it's all about your approach, pedekate, pendekatanmu, Moenah!

Jadi, masih menurut Chris, ternyata oh ternyata: 

Biar sukses mengajar beginners, ada 13 fundamental mengajar pemula belajar bahasa Inggris yang wajib diketahui!

"The 2 most important fundamentals of teaching beginners are to know exactly what you want to teach and to spend a lot of time building up toward language fluency. Even someone with zero English ability can end a lesson with real-life communication".

Again, so inspiring bingit, kesimpulan si Babang Chris, bahkan yang zero english ability, maksudnya, yang ora iso english samsek, akhirnya bisa! 

Tuh, angin surga banget kan ya! So, what are you waiting for?

Sebelum melanjutkan 13 fundamental di videonya, aku juga suka bagian di saat Chris mengungkapkan:

"I love teaching beginners. I love this level but if you don't know what you're doing it can be incredibly unproductive and awkward for everyone. Teaching beginners is a completely different animal than any other level out there and it really requires a different approach and mindset to make it work"!

Kalo ngadopsi bahasanye Mpok Moenah, gini kira-kira yak:

"Suer dah ah, ane emang demen bingit ngajar kelas pemula, bow! Demen sih demen, tapi, ingat yak, kalo lo kagak ngarti ape yang lo kerjakan, bisa-bisa malah jadi sangat tidak produktif, dan berasa canggung, getto! Mengajar pemula emang bener-bener berbeda bingit ama level lainnya, dan mengajar dengan pendekatan berbeda adalah keniscayaan, bro! Ngerti lo pade, kan maksud ane"

"Most native English speakers never even set foot into a true beginners class and I would imagine that the majority of tefl training and tefl certification course out there don't even touch this level and that makes a lot of sense because it's difficult"!

"Banyak tahu di luar sana, pengajar yang bisa berbahasa kayak pengguna asli,  malah kagak pernah tuh ngelirik sama sekali kelas pemula ini, dan ane bisa membayangkan kayaknya neh, banyak juga pelatihan dan kursus sertifikasi yang ogah menyentuh kelas ini, karena itu tadi, memang, sulit, cuy!"

Sekali lagi, Chris juga mengakui, memang sulit mengajar pemula itu! S-U-L-I-T! 

... tapi, belum tentu tidak bisa!

Chris juga menambahkan bahwa mengajar pemula adalah level favoritnya karena lagi-lagi itu sangat menguji keahliannya sebagai guru, mulai dari menyiapkan lesson plan, TTT (Teacher Talking Time), to eliciting, to drilling, to graded language and lesson structure, you really have to have everything keyed to make it work, sehingga dalam waktu 45-60 menit ketika para siswa pemula sudah mampu saling berkomunikasi, bisa membuat pernyataan, mengajukan pertanyaan, saling merespon, sungguh itu sesuatu pencapaian yang amat luar biasa!

Chris berharap, semoga semua para pengajar yang mengajar pemula bahasa Inggris juga akan mengalami pengalaman yang luar biasa, sama seperti yang pernah dia alami.

So, once again, are you ready? Let's dig it, guys!

1. Know Your Language Goals 

Menurut Chris, pengajar harus sepenuhnya paham, "Apa sih goal atau output yang diharapkan pengajar terhadap siswanya di akhir proses belajar ini nantinya?"

Kalau versi Chris, dia mengharapkan siswanya kelak saling mampu menjawab 3-5 pertanyaan secara bergantian.

Termasuk juga mengetahui kata, kelompok kata serta 'tenses' (bentuk kata kerja yang menunjukkan waktu) adalah krusial karena seluruh proses akan saling berkaitan mulai sejak dari awal beranjak ke level pembelajaran selanjutnya hingga akhirnya ke final point.

Pembahasan sesi ini selanjutnya akan lebih detail di video#2.

2. Charisma is A Must

Memiliki karisma adalah keharusan di segala level! 

Namun di level pemula, wah harus lebih dramatis ne! Big smiles, friendly gestures is a must

C-A-T-A-T!

Terutama bagi pemula dewasa, cenderung lebih gelisah, takut, cemas dan semakin parah saat memasuki kelas jika tidak dibarengi dengan 'bahasa mereka'.

Siapa coba yang nggak merasa terberkati jika mendapatkan sosok pengajarnya seseorang yang murah senyum dan memiliki bahasa tubuh yang ramah.

2 karisma utama ini kudu ada sepanjang proses belajar, banyak tersenyum dan bahasa tubuh ramah saat proses mengajar, saat berinteraksi dan tunjukkan kepedulian!

Nuansa belajar kudu sarat playfulness and fun attitude, terbukti sangat berhasil bagi level pemula ini!

Pastikan suasana belajar menyenangkan, jauh dari bosan, tertekan dan aneka aura negatif lainnya! 

Hmmm, kayaknya, semua orang punya impian sosok pengajar yang berkharisma seperti ini ne!

Setuju? 

3. Assume They Know Nothing

Pas di bagian ini, anganku langsung melesat ke puluhan tahun lalu, saat belajar bahasa Inggris pertama kali, kelas 1 SMP.

Alamak betapa tersiksanya aku saat itu!

Aku, yang notabene datang dari keluarga sangat-sangat sederhana tidak punya pengalaman apapun, meminjam istilah Chris zero ability to speak English, 2x45 menit terasa begitu menyiksa, membosankan. Mimpi buruk!

Asumsikan para pelajar ini tidak tahu apa-apa tentang bahasa Inggris!

Jadi, apa yang harus dilakukan, Ann?

Menurut Chris, usahakan untuk tidak menjejali mereka dengan 'nyerocos' in English, menyelipkan banyak kata-kata baru di kertas kerja dan di bagian lainnya.

Please don't do that, Moenah!

Hal ini justru sangat membosankan banget, membangun kecemasan dan menyiksa banget. 

Percayalah!

Dengan menerapkan fundamental ini, sebenarnya, pengajar menolong diri mereka sendiri, tambah Chris.

Solusinya, sekali lagi, assume they know nothing, pastikan setiap kata yang akan muncul saat sesi mengajar, dalam susunan kalimat, saat sesi pertanyaan, atau bahkan dalam kertas kerja, sebaiknya di-elicit-dulu,  diperkenalkan di awal sesi, guna menarik atau membangkitkan respon, ada pre-teach juga, meminjam istilah Chris.

Iyes, lakukan sesi elicit dan pre-teach ini berulang-ulang, sampai pemula pelajar bahasa Inggris akrab dan memahami penggunaan kata yang akan digunakan selama proses belajar.

Tekniknya akan dijelaskan di video #2 ya.

4. Hardly Ever Speak

"Beginners don't understand anything, your TTT (Teacher Talking Time) is going to kill you in the class with beginners like you've never seen before"!

Begitulah Chris menggambarkan betapa 'chaos-nya' suasana kelas pemula belajar bahasa Inggris ini!

... is going to kill you

Hahaha. Serasa nonton film genre thriller dan horor ne!

Hindari masuk ke kelas dan langsung 'nyerocos' in English!

Bicaralah, jika hal itu memang maksudnya untuk membantu dan berkualitas tinggi!

Gunakan kata atau anak kalimat yang sama dalam setiap kesempatan, misalnya ingin mengajarkan kata 'buy', teruslah menggunakan kata 'buy', jangan ganti dengan kata get, shop atau purchase.

Once again, so TTT you need to keep it low and you really need to practice this in advance, tambah Chris lagi di ujung video sesi fundamental nomor 4 ini.

5. Build Up Your Language Statement Slowly

Mulailah dengan kata-kata, lalu pernyataan-pernyataan, lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang pada akhirnya semua rangkaian ini tercipta secara perlahan-lahan hingga sampai ke titik di mana para pemula ini memiliki pengalaman, latihan pertanyaan dan jawaban bahkan mampu saling bertanya satu dengan yang lainnya.

Kuncinya: lakukan perlahan dan teliti!

6. Use a Lot of Visuals

Yes!

Gunakan realia, property, gambar, meme dan lain sebagainya! 

mengajar pemula belajar bahasa inggris

Hindari menjelaskan secara kontekstual, definisi yang melibatkan banyak bahasa karena mereka, para pemula belum memiliki banyak perbendaharaan bahasa/kata.

Percayalah, hal ini akan membuat pemula cemas, bingung dan akhirnya mereka tidak akan tertarik! 

So, once again, when you're teaching true beginners, it's all visuals, it's all props, it's all miming

Lagi-lagi Chris mengingatkan di akhir videonya.

7. Everything Gets Elicited

Segalanya harus dijelaskan secara jeli/teliti untuk pemula belajar bahasa Inggris!

Analoginya seperti membawa mereka senantiasa bersama-sama.

Jadi, usahakan teliti dengan kata, struktur grammar, instruksi untuk menghindari pemula mudah bingung.

8. Slow Down Your Voice

Hindari bicara cepat! 

Slow down your voice, turunkan nada suara namun tetap terdengar normal, alami, jangan sampai pemula menduga pengajar sedang ada masalah atau terganjal sesuatu!

Work on the speed, slow it down!

9. Teach Less

Teach less, try not to teach so much!

Chris mengakui, ini adalah salah satu dari kesalahan terbesar pengajar di level pemula ini.

Banyak sekali pengajar di kelas pemula ini melakukan segala sesuatu secara berlebihan, misalnya berlebihan kata dan grammar yang berbeda-beda.

Hindari memasuki kelas dan menjejali pemula dengan lusinan kata-kata baru yang kelak hanya akan membingungkan!

Ingatlah bahwa di akhir sesi, hanya akan ada 3-5 pertanyaan, jawaban dan statement dan fokuslah hanya ke materi ini saja!

Sekali lagi hindari menjejali pemula dengan lusinan kata-kata baru yang kelak hanya akan membuat bingung. Lagi-lagi Chris mengingatkan hal ini di videonya.

Focus on usage, tambah Chris lagi.

10. Teach Language Chunks

Also knowing as chunking!

Ini adalah anak kalimat yang memiliki manfaat yang mampu membuat pemula belajar dan latihan  bahasa secara mengesankan tanpa harus mengalami kesulitan belajar struktur bahasa.

Contohnya: " I will (???) tomorrow (This is basic future) and the question for that would be: " Will you (???) tomorrow?

Pemula bisa jadi akan menjawab: Yes I will or No I won't.

Ini adalah cara sederhana menjelaskan waktu masa depan (future), dan "verb" juga. 

Untuk waktu juga bisa diganti menjadi next week atau next year.

Jadi, meski dalam waktu singkat pemula bisa belajar dan latihan bahasa yang kelak akan berguna ketika kelas usai.

11. Error Correct A Lot

Wait! 

Ini adalah ide kontroversial, kata beberapa pengajar karena bisa menghambat kepercayaan diri!

Tapi itu tidak benar menurut pengalaman dan filosofi Chris!

"... if you can error correct, correctly, do it, do it a lot because this is the time we're developing a base!"

... dan jika mampu membuat pemula menggunakan struktur yang benar sejak awal, ini adalah dasar yang bagus untuk bergerak maju.

Masih menurut Chris, ada kecenderungan, jika pemula mengucapkannya dengan benar, mereka cenderung untuk bicara lebih banyak, cenderung berkomunikasi lebih dan menjadi lebih percaya diri karena sudah merasa benar.

Jadi, langsung koreksi saja jika menemukan kesalahan!

... dan lakukan sesering dan sebanyak mungkin!

12. Teach Contractions Day 1

Masih sama dengan fundamental 11, masih banyak pengajar yang masih berdebat soal ini namun lagi-lagi Chris tidak sependapat.

Saya sudah mulai memperkenalkan contractions di hari pertama.

Begini katanya: "Mungkin di awal saya akan menulis I am Chris, namun untuk selanjutnya saya akan menulis I'm"

Begitu juga dengan contractions lainnya yang akan muncul saat sesi belajar, segera akan saya ganti, tambah Chris lagi.

Mengapa ini penting?

" ... karena dalam percakapan bahasa Inggris sehari-hari, kita sering menggunakan contractions, jadi kenapa tidak mempraktikkannya juga sekaligus saat belajar"

... and it sounds a lot better!

So, push contractions right in the beginning!

13. Drill & Study to Death

Pemula amat sangat membutuhkan drilling, studying and practice!

Maksudnya apa nih Ann?

Menurut Chris maksudnya adalah pengajar harus menyiapkan materi dalam berbagai bentuk, bisa properti, mendengar atau menonton, merekam dan aktivitas apa saja yang semuanya dilakukan secara berulang-ulang agar pemula menguasai bahkan sampai ke tingkat mahir.

Itulah kenapa penting banget untuk pengajar mempersiapkan segalanya!

Pemula harus dilatih sering mengucapkan kata, mengidentifikasi kata, menulis, mengeja kata, memiliki keberanian menyampaikan pernyataan, mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, menggunakan kalimat tanya, kalimat negatif dan lainnya.

Menurut Chris, di bagian inilah para pengajar banyak melakukan kesalahan, gagal menggunakan banyak waktu untuk menggali lebih dalam, belajar lebih dalam dan latihan lebih banyak.

So once again, drill to death, practice things to death, study things to death and when it's death, do it again!

Gimana?

Terbukti seru banget kan ya belajar 13 fundamental mengajar pemula belajar bahasa Inggris ini!

Apakah kamu juga menerapkan hal yang sama atau ada kiat lainnya?

Baca juga: 7 Kiat Agar Kemampuan Berbahasa Inggris Meningkat!

Aku tunggu cerita serumu di kolom komentar ya!  

Eh, hampir aja lupa, berikut link Babang Chris: 



Senin, 08 Juli 2024

Bukan Melulu Soal Gaya, Inilah Tips Memilih Kacamata Nyaman dan Aman!

Bukan Melulu Soal Gaya, Inilah Tips Memilih Kacamata Nyaman dan Aman!

Pernahkah kamu bertemu seseorang dan langsung terpesona saat doi mengenakan kacamata? Semakin maksimal penampilannya. Ada, nilai tambah, giccu. Hmmm, sepertinya nih, pastilah doi sudah dapat bocoran tips gimana memilih kacamata yang nyaman dan aman ya! 

Tapi, sebenarnya apakah memang penting mengetahui tips memilih kacamata yang nyaman dan aman itu?

bukan melulu soal gaya inilah tips memilih kacamata nyaman dan aman

Baca juga: Sosok Memesona Itu Setidaknya Memiliki 8 Kriteria Ini

Well, jujurly, kamu pasti nggak asing lagi dengan kacamata, kan? 

Entah itu untuk gaya, kesehatan mata atau perlindungan dari sinar matahari, kacamata sudah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. 

Tapi, gimana sih sebenarnya cara memilih kacamata yang nggak cuma keren tapi juga nyaman dan aman dipakai?

Tenaaang, kita bakal bahas tuntas tips memilih kacamata yang nyaman dan aman buat kamu.

Yuk simak terus postingan ini sampai habis! Dimari...

1. Sesuaikan dengan Aktivitas

Tahukah kamu?

Saat pertama kali mengenakan kacamata lensa progresif fotokromik di VIO Optical Clinic, salah satu rekomendasi klinik mata di Bandung, aku juga mendapat pertanyaan yang sama lho, " Ibu Rosanna, sehari-hari aktivitasnya sebagai apa ya?"

Ternyata eh ternyata, hal ini erat kaitannya dengan pemilihan resep kacamata!

Misalnya nih jika kamu lebih banyak bekerja di depan komputer atau sering terpapar radiasi, kacamata dengan lensa blue filter adalah pilihan yang tepat.

tips memilih kacamata nyaman dan aman

Lain halnya jika kamu sering olah raga, pilih kacamata sport yang ringan dan anti selip (btw, kog kayak iklan underwear gitu ya, hihihi)

2. Lensa Yang Tepat Untuk Kesehatan Mata

Iyes. Seperti sudah aku nyatakan sebelumnya, lensa kacamata punya peran penting dalam kenyamanan dan keamanan.

Pastikan kamu memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan!

Berikut beberapa jenis lensa yang bisa kamu pertimbangkan:

Lensa Anti UV

Lensa dengan perlindungan UV 100%, penting banget untuk melindungi mata dari sinar ultraviolet yang berbahaya.

Lensa Blue Light Filter

Buat kamu yang sering bekerja di depan komputer atau gadget, lensa blue filter bisa membantu mengurangi ketegangan mata.

Lensa Fotokromik

Lensa ini bisa berubah warna sesuai dengan intensitas cahaya. Cocok buat kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan!

3. Perhatikan Fitur Tambahan

Tahukah kamu?

Kacamata modern sering dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan yang bisa meningkatkan kenyamanan dan keamanan.

Beberapa fitur yang lagi-lagi perlu kamu pertimbangkan antara lain:

Anti-Reflektif

Lapisan ini membantu mengurangi silau dari cahaya, terutama saat berkendara di malam hari atau bekerja di depan layar komputer

Scracth-Resistant

Lensa dengan lapisan anti gores lebih tahan lama dan nggak gampang tergores.

Hydrophonic Coating

Lapisan ini membuat lensa lebih tahan terhadap air dan kotoran, jadi lebih mudah dibersihkan.

4. Pilih Bingkai yang Pas

Memilih bingkai yang pas itu, penting banget!

Bukan cuma soal gaya, tapi juga soal kenyamanan. Bingkai yang terlalu kecil atau besar bisa bikin nggak nyaman dipakai seharian.

Simak tips berikut untuk memilih bingkai yang pas:

Perhatikan Lebar Bingkai

Lebar bingkai harus sesuai dengan lebar wajah kamu. Bingkai yang terlalu sempit atau lebar bisa bikin kacamata nggak stabil.

Sesuaikan dengan Bentuk Wajah

Setiap bentuk wajah punya rekomendasi bingkai tersendiri. Misalnya nih, wajah bulat cocok dengan bingkai kotak atau persegi untuk memberi kesan lebih tegas.

tips memilih kacamata nyaman dan aman

Material Bingkai

Pilihlah material yang ringan dan tahan lama seperti titanium atau plastik berkualitas tinggi.

5. Ukurannya Harus Pas

Kacamata yang terlalu longgar atau ketat bisa bikin nggak nyaman lho. 

Pastikan kamu mengukur dengan benar ukuran kacamata yang sesuai dengan wajahmu!

Beberapa poin berikut ini penting dalam pengukuran:

Lebar Lensa

Ukuran ini biasanya mengukur lensa dari sisi ke sisi. Biasanya antara 40-60mm

Lebar Bridge

Ini adalah jarak antara dua lensa. Ukuran bridge yang pas bikin kacamata nggak mudah melorot.

Panjang Tangkai

Panjang tangkai juga perlu diperhatikan. Pastikan tungkai cukup panjang untuk menjangkau telinga dengan nyaman!

6. Konsultasi dengan Spesialis Mata

Konsultasi dengan dokter mata atau optometris sebelum membeli kacamata. Mereka bisa membantu kamu menentukan jenis lensa dan bingkai sesuai kebutuhan. Plus juga bisa mendapat resep kacamata yang tepat untuk koreksi penglihatanmu.

7. Perawatan Kacamata

Seperti cinta, tsaaah, kacamata juga perlu dirawat ne, agar awet, tetap nyaman dan aman dikenakan!

Beberapa tips perawatan kacamata:

Bersihkan Secara Rutin

Gunakan cairan pembersih khusus kacamata dan kain mikrofiber untuk membersihkan lensa.

Simpan dengan Benar

Gunakan kotak kacamata ssaat nggak dipakai guna melindungi dari debu dan goresan.

Hindari Paparan Suhu Ekstrem

Hindari membiarkan kacamata terkena suhu terlalu panas atau dingin, karena bisa merusak lensa dan bingkai. 

8. Tren Kacamata untuk Milenial

Wait!

Buat kamu generasi milenial yang gemar tampil stylish, berikut beberapa tren kacamata yang lagi hits!

Kacamata Bulat

Model ini lagi ngetrend dan cocok untuk berbagai bentuk wajah. Memberi kesan retro dan stylish.

Nggak percaya? Buktikan sendiri ne!

Bingkai Transparan

Bingkai transparan atau bening juga lagi populer! Tampilannya yang minimalis, bisa cocok dengan berbagai gaya.

Kacamata Oversized

Pengen tampil beda? Hmmm, kacamata ukuran besar mampu memberi statement fashion yang kuat!

9. Cek Review dan Rekomendasi

Gue banget ini! Pokoknya kudu cek review dan rekomendasi, guna mendapatkan gambaran tentang kualitas dan kenyamanan kacamata yang ingin kamu beli.

Review dan rekomendasi bisa dicari di forum online, media sosial atau situs review kacamata!

10. Beli di Tempat Terpercaya

Yep! Pastikan kamu membeli kacamata di tempat terpercaya misalnya di VIO Optical Clinic!

Hindari membeli kacamata di tempat yang nggak jelas kualitasnya, karena bisa merugikan kesehatan mata kamu! 

Well, well, well, itu dia tips memilih kacamata nyaman dan aman. 

Ingat, kacamata yang nyaman dan aman bukan cuma soal gaya, tapi juga soal kesehatan mata.

Jadi, pilihlah dengan bijak dan selalu berkonsultasi dengan spesialis mata!

Semoga tips ini bermanfaat dan bisa membantu kamu menemukan jodoh eh kacamata yang tepat.

Stay stylish and healthy!