Osaka Castle Istana di dalam Taman. Selamat datang di Osaka Castle, bacanya seperti suara pengumuman di bandara ya. Hahaha...
Biar lebih seru baca kisah sebelumnya di sini, kakaa...
Bangunan ikonik ini terletak di tengah kota di dalam taman Osaka. Didominasi oleh warna hijau, putih dan emas, dan semakin diminati wisatawan lokal maupun internasional.
Begitu memasuki taman, mata sudah dimanjakan dengan pemandangan indah yang membuat rasa lelah menguap ke angkasa. Hijau pepohonan membelah jalan raya bersinergi dengan desain taman. Dan... apa daya, kembali takjub membelit hati, tak mau pergi.
Pada tahun 1496, istana Osaka awalnya berfungsi sebagai kediaman pendeta Budha Rennyo yang memilih lokasi di tanjakan (Osaka) dengan nama Osaka Honganji, dan baru pada tahun 1583 dibangun oleh Oda Nobunaga menyerupai istana, dan juga sekaligus berfungsi sebagai benteng sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo.
Ada 3 generasi yang telah mendiami istana ini. Bahkan pada perang dunia kedua juga berfungsi sebagai pusat pembuatan dan gudang senjata dengan 60.000 pekerja
Dapat di akses melalui dua pintu, pintu gerbang Otemon dan Sakuramon.
Kami memilih masuk dari Sakuramon.
Pintu gerbang ini menuju bagian selatan benteng utama (Honmaru). Dikelilingi empat sisi tembok bata, ia adalah contoh pintu gerbang Masugata, mirip dengan tempat beras (bahasa Jepang : Masu). Pintu ini juga hasil rekonstruksi, karena bangunan asli habis terbakar saat zaman restorasi Meiji.
Aku langsung berpose di jembatan di atas parit kering (Karahori) yang memisahkan Honmaru dan Ninomaru (bangunan pendukung).
Begitu masuk kami segera disambut batu-batu raksasa berukuran 59.4 meter persegi yang disebut batu gurita (Takoishi) dan merupakan batu terbesar yang pernah digunakan dalam membangun tembok istana di Jepang.
Wah, sudah ada banyak turis di sini. Tua muda semua hanyut dalam suasana kharismatik istana. Saat itu istana didominasi rombongan dari Korea. Mereka memenuhi semua sudut istana. Tua muda berbalut outfit bak fashionista. Seru juga! Serasa menonton pagelaran fashion show.
Nun... jauh di tengah taman seorang bapak tua sedang asyik memberi makan kawanan burung dara yang super jinak. Kemana bapak itu pergi kawanan itu segera mengiringi, bahkan hinggap di tangan sembari mematuk makanan.
Aku dan teman memberanikan membaur dengan burung, mereka tidak merasa terganggu. Acuh, tetap makan. Dalam hati aku masih ragu, takut kalau-kalau burung berubah mood dan menyerangku dan kamera menangkap momen itu. Ha ha ha ha. Bahasa tubuh, gak bisa bohong la...!
Coba deh lihat lewat foto-foto berikut ini.
Berhubung terbatasnya waktu, kami tak bisa menikmati menara utama yang berfungsi sebagai museum yang terdiri dari 8 lantai, di mana di lantai 7 terdapat diorama yang merangkai 19 penggalan cerita kehidupan Toyotomi Hideyoshi, generasi pertama pembangun istana ini yang disajikan dalam bentuk layar televisi yang bersambung seiring berpindahnya pengunjung.
Keunikan lainnya adalah saat naik ke istana kita bisa menggunakan elevator, namun untuk turun kita harus menggunakan tangga, dan itu makan waktu sangat lama.
Sementara agenda lain sudah menunggu selain badan yang sudah gatal tidak karuan karena belum mandi sejak dari Jakarta dan perut yang keroncongan. Jadi ya dengan berat hati kami meninggalkan istana yang masih menyimpan banyak keindahan seperti taman Nishinomaru, jembatan Gokurabashi, dan sumur Kinmeisui.
All you can eat, tema makan siang kali ini, kecuali minuman beralkohol, ding. Kelompok tur di bagi dua, yang makan pork dan non pork. Menunya yakiniku. Wew, mantap!
Yakiniku itu adalah irisan super tipis daging yang di panggang/di bakar di atas api, yang sebelumnya telah dicelup kedalam saus yang berupa campuran kecap, sake, gula, bawang putih dan wijen. Nikmat sekali. Makanan penutup juga tersedia seperti puding dan aneka es krim. Restoran ini juga menyediakan tempat sholat lho. Keren!
Saking laparnya, sampai lupa foto-foto makanan. Begitu perut kenyang baru deh ingat. Hahaha...
Berikut tips wisata ke Osaka Castle :
Gimana? Apa kamu juga punya pengalaman ala-ala Osaka Castle istana di dalam taman?
- Sebaiknya datang pada saat bunga Sakura berbunga, dan berbeda untuk setiap kota/tempat di Jepang. Untuk contekan bisa lihat di https://sakura.weathermap.jp/en.php
- Berkunjunglah pada pagi hari karena perjalanan dari stasiun terdekat sangat jauh dan saat udara masih sejuk
- Sediakan waktu 3-4 jam agar bisa puas menikmati semua obyek wisata yang ada di dalamnya
- Rasakan sensasi memakai baju zirah Jepang di photo booth
- Naik ke dek observasi di lantai tertinggi dan nikmati keindahan taman hijau dan kota Osaka di kejauhan
- Jam berkunjung 0900-1700
- Harga tiket 600 yen untuk dewasa dan gratis untuk anak-anak
Oh iya, mau tahu destinasi berikutnya?
Atau mau tahu banget? *tsaaahhh...
Tunggu yaa...