Pose ini hasil arahan Pak Usman yang baik hati |
Sensasi Lift dan Eskalator Transparan. Umeda Sky Building adalah lokasi pertama yang kami kunjungi. Terletak di distrik Kita-ku, Osaka. Gedung yang awalnya dikonsep tahun 1988 dengan 4 menara, namun dengan beberapa pertimbangan akhirnya diputuskan hanya menjadi 2 saja, dan selesai tahun 1993, dengan tinggi 173 meter.
Biar tambah seru baca pengalaman pemanasan sebelumnya di sini
Ia adalah gedung yang sangat terkenal dan tertinggi ke-19 di prefektur Osaka, kota nomor 2 terbesar di Jepang. Keunikannya terdapat pada desainnya yang tidak biasa, bak gerbang raksasa dengan bolongan yang menyatukan kedua puncak menara.
Nah, ke puncak di lantai 40, dek observasi itu kita menuju, Floating Garden Observatory.
Akses ke taman gantung ini terpisah dari kompleks perkantoran.
Dengan lift yang transparan, sejak dari lantai dasar kami sudah dimanjakan dengan pemandangan kota Osaka yang mengagumkan. Tak henti-hentinya kami mengagumi hingga tak terasa lift telah berhenti, dan... hanya sampai lantai 35.
Kekaguman kembali menyelimuti sisa perjalanan menuju lantai 39, tempat loket dan pintu masuk dek observasi.
Kali ini bukan lift transparan, namun eskalator yang menukik dan bagai melayang dari gedung pertama menuju gedung kedua dan jelas terlihat tidak ada penopang di bawahnya. Serasa berjalan lepas di udara bebas.
Berbagai ekspressi terekam. Ada yang histeris memekik ngeri, ada yang berpegangan sambil mencengkeram kencang siapa saja yang ada dalam radiusnya. Ada juga yang komat-kamit membaca doa. Sementara aku memilih tenggelam dalam bisu, antara takjub dan takut. Gak jelas. Hahaha...
Adrenalin berpacu dengan waktu, sungguh!
Bagi yang pobia ketinggian, ini sungguh pengalaman yang menegangkan!
So are you dare?
Ternyata salah, sodara-sodara!
Tempat ini adalah dek observasi, berbentuk lingkaran dengan bolongan di tengah. Cara sempurna menikmati keindahan kota Osaka yang besar, modern dan sibuk dari ketinggian. Beberapa puncak gedung pencakar langit seperti berlomba meraih kaki langit.
Sinergi desain futuristik dengan dinding dan atap gedung yang terbuat dari kaca transparan, membuat adrenalin terpompa dan bergidik saat melempar pandang nun jauh ke lantai dasar di bawah sana. Tak terhalang apapun. Sensasi melayang kembali terasa.
Hiiii... bisa dibayangkan?
Semilir angin lembut menyapa pipi seolah mengucapkan selamat datang di Osaka.
Selanjutnya kami turun dengan menggunakan lift transparan kembali menuju lantai dasar. Mengulang sensasi melayang di ketinggian.
Hujan sudah berhenti, cuaca cerah kembali. Sembari duduk aku menyapu pandangan ke segala penjuru. Tak kutemukan sampah, hanya beberapa orang sedang lalu-lalang diiringi gemercik air mancur dari kejauhan. Ketenangan dan kenyamanan jelas terbaca di sini.
Iya, tak ada orang yang mondar-mandir seperti tak punya pekerjaan. Sepertinya informasi itu, tentang etos kerja orang Jepang yang disiplin, komitmen tinggi pada pekerjaan, pekerja keras terbukti.
Aku juga menyadari, tadi sepanjang jalan menuju bangunan ini, para manula selalu aku temukan dalam keadaan bekerja. Tak ada yang berleha-leha. Aku harus mengkonfirmasikan hal ini kepada Pak Usman.
Ini ada sedikit tips. Siapa tahu giliran kamu, kamu dan kamu ke sini. Seperti kata master-master traveler di antaranya, penting lho mengetahui apa saja sih aktivitas favorit di tempat wisata yang akan kita tuju.
Nah, ke puncak di lantai 40, dek observasi itu kita menuju, Floating Garden Observatory.
Akses ke taman gantung ini terpisah dari kompleks perkantoran.
Dengan lift yang transparan, sejak dari lantai dasar kami sudah dimanjakan dengan pemandangan kota Osaka yang mengagumkan. Tak henti-hentinya kami mengagumi hingga tak terasa lift telah berhenti, dan... hanya sampai lantai 35.
Kekaguman kembali menyelimuti sisa perjalanan menuju lantai 39, tempat loket dan pintu masuk dek observasi.
Kali ini bukan lift transparan, namun eskalator yang menukik dan bagai melayang dari gedung pertama menuju gedung kedua dan jelas terlihat tidak ada penopang di bawahnya. Serasa berjalan lepas di udara bebas.
Berbagai ekspressi terekam. Ada yang histeris memekik ngeri, ada yang berpegangan sambil mencengkeram kencang siapa saja yang ada dalam radiusnya. Ada juga yang komat-kamit membaca doa. Sementara aku memilih tenggelam dalam bisu, antara takjub dan takut. Gak jelas. Hahaha...
Adrenalin berpacu dengan waktu, sungguh!
Bagi yang pobia ketinggian, ini sungguh pengalaman yang menegangkan!
So are you dare?
Akhirnya... sampai juga di Floating Garden Observatory lantai 40. Puncak Umeda Sky Building.
Biar lebih afdol nih aku lampirkan big picture ala foto drone. Biar kekinian laaa...
Dan... baca juga pengalaman pertamaku ke luar negeri yang ini ya.
Sumber foto https://www.flickr.com |
Dalam bayanganku, kami akan menemukan kebun dalam arti sesungguhnya.
Ternyata salah, sodara-sodara!
Tempat ini adalah dek observasi, berbentuk lingkaran dengan bolongan di tengah. Cara sempurna menikmati keindahan kota Osaka yang besar, modern dan sibuk dari ketinggian. Beberapa puncak gedung pencakar langit seperti berlomba meraih kaki langit.
Sinergi desain futuristik dengan dinding dan atap gedung yang terbuat dari kaca transparan, membuat adrenalin terpompa dan bergidik saat melempar pandang nun jauh ke lantai dasar di bawah sana. Tak terhalang apapun. Sensasi melayang kembali terasa.
Hiiii... bisa dibayangkan?
Semilir angin lembut menyapa pipi seolah mengucapkan selamat datang di Osaka.
Sayang, gerimis dan cuaca mendung, dan dengan kamera digital, hasil foto tidak begitu mendukung. Tak berapa lama hujan pun tumpah, belum puas eksis dan narsis kami harus bergegas masuk kedalam gedung, sayang sekali!
Beberapa saat kemudian kamipun turun dan berada di eskalator transparan yang sarat sensasi, lagi. Namun kali ini emosi sudah lumayan terkendali dan punya nyali jepret sana dan sini.
Hihihi...
Kembali kami ke lantai 39 dan ada photo booth untuk kenang-kenangan pernah eksis di sini, lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun kejadian.
Juga ada gerai aneka aksesori khas Jepang, aula dan... restoran. Duh, jadi lapar!
Dan yup bisa di tebak... foto-foto lagi!
Hujan sudah berhenti, cuaca cerah kembali. Sembari duduk aku menyapu pandangan ke segala penjuru. Tak kutemukan sampah, hanya beberapa orang sedang lalu-lalang diiringi gemercik air mancur dari kejauhan. Ketenangan dan kenyamanan jelas terbaca di sini.
Iya, tak ada orang yang mondar-mandir seperti tak punya pekerjaan. Sepertinya informasi itu, tentang etos kerja orang Jepang yang disiplin, komitmen tinggi pada pekerjaan, pekerja keras terbukti.
Aku juga menyadari, tadi sepanjang jalan menuju bangunan ini, para manula selalu aku temukan dalam keadaan bekerja. Tak ada yang berleha-leha. Aku harus mengkonfirmasikan hal ini kepada Pak Usman.
Ini ada sedikit tips. Siapa tahu giliran kamu, kamu dan kamu ke sini. Seperti kata master-master traveler di antaranya, penting lho mengetahui apa saja sih aktivitas favorit di tempat wisata yang akan kita tuju.
Tips ke Umeda Sky Building
- Jika bisa memilih datanglah malam hari, agar bisa optimal menyaksikan efek glowing in the dark lantai Floating Garden Observatory seperti di bawah ini. Keren kan!
Pinjam foto dari http://thedailyjapan.com |
- Tiket masuk 700 yen
- Kenakan kostum yang mengandung neon, dijamin makin seru!
- Siapkan kamera, make sure enough power ya kakaaa...
Iyaaa suka bund jaket warna neon nyaa
BalasHapusiya pas naik eskalatornya serasa melayang ya ^^
BalasHapusIya Innn... bling-bling yaaa
BalasHapusHihihi... semakin ekspresif deh
Yok-i, bun...
BalasHapusAntara takjub dan takut, dirikuuh...
wuihhh udah di osaka aja mbak, aku kayanya bakal merinding deh kalo ngeliat ke bawah dari ketinggian gitu
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapusLha,dirimu mau ke Belitong, jadi laskar gerhana, keren kali!
hmmm, nice travelling
BalasHapusDuh sensasinya itu... bisa pingsan kalo aku hahaha.
BalasHapusPemandangannya waktu malam hari indah bangeett ya.
Minta dipegangin partner Mom,
BalasHapusSayang atuh kalau sudah ke sini, gak ikut merasakan sensasi. Hihihi...
bungy jumping aja aku lakuin mbak, apalagi kalo cuma lift super aman tp melayang gini :D.. aku suka nih sehala sesuatu yg bisa naikin adrenalin... makin extreme, aku bakalan makin tertantang utk nyobain.. aku catet ah tempatnya..secara osaka aku blm nemu tempat2 yg lumayan seru.. baru ini yg agak lumayan :) kalo kuil2 aku ga tertarik soalnya..
BalasHapusAwesome!
BalasHapusUntuk bungy jumping, kiranya aku cukup jadi penonto aja, kwkwkwkww
wah asiknya mbak, keren ya Jepang, aku juga mau dong naik yang transparan-transparan, biar puas melihat yang ada di sekitarnya, hehehe
BalasHapusDuh, sensasinya sungguh luar biasa
BalasHapusTak terlupakan! :)
hahahha. pasti mendadak membayangkan jadi Supermen. hahaha
BalasHapusBanget, Mas Hazmi
BalasHapusPlus jiper juga
Hahaha...
Serem kayanya. Tapi seru! :D
BalasHapusPengalaman baru, serem tapi seru!
HapusTak terlupakan!
Mba lebih ngeri ini apa naik roller coaster?
BalasHapusDuh kayagnya aq bisa ngompol dech kalo naik ini hahah
Roller Coaster lebih nendaang, menurutku.
HapusHahaha...
Etapi, tiap orang beda-beda kan ya.
Wow kebayang naik lift transparan ke lantai 35. Di itc cuma 4 lantai aja agak dregdeg (deg degan) plus puyeng. Gimana lantai 35?
BalasHapusAneka eskpresi terekam di sini, mbak.
HapusSensasinya tak terlupakan.
naik eskalatornya bagai terbang bisa lihat langit di kanan kiri. Perlu bawa selendang supaya mirip bidadari turun dari khayangan. Hahaha
BalasHapusmau coba sensasinya kalau ke Umeda Sky Building (semoga bisa ke sana...)
wuiiih, asyik juga ya
BalasHapusMakasih sharingnya, siapa tau suatu hr saya bisa ke sana... Aamiin 3x :D
BalasHapusYa Allah bun pengen juga ke sana. Doakan ya bsa k sana saya 😃
BalasHapuswaaa ku nggak sempet ke sini nih waktu itu. seru bangettt yaaa...
BalasHapusWahhh asyik banget ya, sensasinya nggak biasa, ahh kapan ya aku bisa kesana hehee
BalasHapusMbak Anna bikin mupeng yoo huhuu
BalasHapusSemoga Allah mengijinkanku suatu hari nanti bisa menginjakkan kaki ke Negara Sakura dan mencicipi lift dan eskalator transparan di umeda sky buindingnya
aminnn
Aamiin.
HapusInsya Allah ya Rohmah...
Boleh nih ajak daku buat jadi dayang-dayang :D