Suamiku akhirnya tertarik membuka pembicaraan setelah beberapa hari sebelumnya aku telah melakukan sounding but yet still no clue, dalam rangka melakukan lobi turunnya SK. Hahaha... SK izin melalak ke Lampung, kakaa....
Baiklah.
Apakah itu? Tet tere tettettttt...
Nama kampung ini berhasil mengundang rasa tahu membahana. Langsung deh aku cap cus ke mastah
#kelilinglampung, fotografer sekaligus blogger
the one and only Yopie Pangkey.
Tepuk tangan dong! Tuing... tuing... Kog tuing... tuing sih? Prok... prok... dong!
|
Seyumnya berhasil menguras dompetku woi... Foto by Katerina |
Tulisannya aku lahap habis, berkali-kali, apalagi setelah lihat foto yang ini!
|
Warisan budaya di kampung Gunung Batin Foto by Yopie Pangkey |
Aku langsung meleleh.
Menurutku sudut pengambilan foto itu sangat brilian. Tapi... apalah arti pendapatku yang awam fotografi ini.
Kalau menurutmu, gimana?
By Chance We Met , By Choice We Become Friend
Aku lupa bagaimana percisnya aku mengenal Mbak Rien begitu aku memanggil blogger jelita ini.
Hmmm, sebentar dulu, pijit-pijit kening. Aha, iya begini. Ketika BW (
blog walking), sodara-sodara.
Jadi gini.
Dalam komunitas
Blogger Perempuan ada kegiatan yang namanya arisan
link. Saat dilakukan pengocokan, dan nama blogger keluar, maka semua anggota dalam kelompok itu akan menulis, atau bisa dikatakan memberikan
review kepada blogger tersebut di dalam blognya dan memberikan minimal satu
link dofollow. Hitung-hitung promo binti sedekah jariyah dan kalau beruntung bisa membuat ramping Neng Alexa.
Nah, saat BW itulah aku menemukan Mbak Rien, langsung jatuh dan tak bisa bangkit lagi. Ciee...ciee...
Yang paling mencuri perhatianku adalah berbagai posenya yang elegan, tak terlupakan and
so.... inspire. Tak lupa tentu saja hasil bidikannya yang cetar membahenol. Iye... gak pa-pa deh silahkan ge-er. Hihihi... kog kayak gak ikhlas yak.
Gak percaya? Langsung deh capcus ke tekapeh, yaak!
Lanjoott...
Saat pertemuan pertama aku sedikit deg-degan. Kayak mau
copy darat ama gebetan. Hahaha... Mengingat diriku yang super lincah, eh nggak ding yang rada aktif ala katalisator en mirip-mirip motivator. Halah!
Lewat
chatting WA, kami janjian bertemu di sebuah resto dekat ruang tunggu di Soeta. Mbak Rien dan
Atanasia Rian aka Barbie. Alhamdullillah... kami menemukan irama dan melebur dalam suka cita. Kehangatan persahabatan merambat perlahan, menyesapi aliran darah. Subhanallah.
Yup, aku kerap keseleo menyebut nama lengkap Atanasia Rian jadi Anastasia. Naaa, kamu juga kan? Apalagi kebetulan tetangga depan rumah punya nama yang sama. Jadi kalau mau aman, aku kudu
inhale...
exhale... beberapa kali, baru deh berhasil. Hahaha... Warbiyasak!
Pasti kamu setuju dengan aku deh. Kalau kesan pertama lihat Rian pasti dikira pemalu. Padahal aslinya, begh... malu-maluin. Hahaha... Aku sering terpukau dengan serangan militannya. Canda gurau dan cekikikannya yang khas bikin kita harus ikut ... cekikikan juga. Hihihi...
Pesawat yang kami tumpangi terlambat hampir 2 jam. Aku percaya ini pasti ada hikmahnya. Kami jadi punya kesempatan bercerita dan bertukar pengalaman. Topik fotografi segera mendominasi. Desain atap ruang tunggu, taman di luar, ransel bahkan sepatu tak luput jadi ajang coba-coba.
Ini hasil tutorial dari si Jelita, eksekusi oleh beta.
Akhirnya bisa juga foto kekinian ala seleb insta.... yihaaa!
Baru kali ini aku naik pesawat yang hanya setengah jam. Biasanya minimal 2 jam seperti penerbangan sebelumnya Balikpapan ke Jakarta. Baru saja aku mendengar pengumuman
take off, tak lama kemudian sudah harus
landing.
Aku sempat mengambil beberapa foto awan yang saat itu sangat mengaduk-aduk perasaanku. Namun yang pede buat ditayang cuma ini. Kamu suka?
Dan... aku semakin merasa aku bukan siapa-siapa tanpa lindunganNya saat berada di atas sana.
Setibanya di Bandar Lampung, tak berapa lama mbak
Dian travel blogger yang tak kalah kece bergabung dengan
Skuad Way Kanan. Kog skuad? Iyaaa, kesannya biar kuat, kayak
gladiator, getto!
Wiii... ini asli baru nemu di sini lho namanya. Iya, pas nulis ini. Tiba-tiba saja
pop up. Skuad! Sungguh ide seperti jailangkung yak. Datang tak diundang pulang tak di antar. Wiii... suerem. Enggak ding, becanda...
|
Gimana, Skuad Way Kanan, kece kan... kece...buur ? Foto by Katerina |
Aku salut banget sama Mbak Dian sepanjang perjalanan ke Way Kanan tak henti-hentinya menatap layar gadget. Sama seperti Mbak Rien dan Rian. Kalau aku dijamin pasti sudah mual binti kejang-kejang. Iya. Mungkin faktor U kali ya. Hahaha... Derita loe!
Way Kanan, I am Coming
Suasana masih sepi karena jam masih menunjukkan jam 6 pagi, saat mobil membelah jalanan sunyi. Semburat merah mengintip malu kadang dari balik pepohonan berselang-seling dengan barisan gedung di sepanjang jalan.
Kali ini skuad Way Kanan bertambah dengan hadirnya.... tet tere tetettt...
Indra Pradya, sosialita bana-bana Lampung.
Peace... ya In...
Aku pikir Mas Yopie bercanda saat mengutarakan mau mengajak seorang teman untuk mengimbangi hirup-pikuk para mahmud dan abegeh. Iya Mas Yopie, sudah membayangkan betapa akan tersiksanya dia terperangkap bersama kami. Hihihi...
Euforia sudah mulai terasa ketika Indra memperkenalkan nama dan tanpa tedeng aling-aling langsung minta agar kami semua mengikuti semua akun sosmednya dan layaknya politikus dia berjanji pasti akan melakukan hal yang sama mengikuti akun kami juga. Hahaha... Dan itu terbukti kakaaa...
"
Or let me do it by my self, just give me your gadget," tambahnya lagi.
Hihihi... asli gokil makhluk yang satu ini.
Next time we know, Indra langsung membawa kami terbang ke masa silam 10 tahun yang lalu. Saat dia menjadi bintang di acara TV Dunia Indra - Dunia Inspirasi Penuh Warna yang sayang hanya tayang satu kali saja, dan setelah itu menguap dan tak ada berita bahkan hingga kini, sodara-sodara!
"
Poor you," Hahaha...
Cara perkenalan yang unik. Yang pasti aku takkan pernah bisa melupakannya. Terutama saat Indra coba mencari tahu dengan pihak TV bahwa saat tayang ada banyak orang yang melakukan sesi tanya jawab, lalu mengapa tayangan dihentikan, bukankah itu artinya ada yang menonton, ada yang tertarik?
"Itu semua rekayasa, In. Itu semua dari tim pemasaran!"
Hahaha... nah saat menceritakan sesi inilah kami semua tertawa terpingkal-pingkal. Membuat perut semakin lapar. Sarapan, mana sarapan?
Saat menuliskan pengalaman inipun semua rekaman perjalanan masih jelas membekas. Bermain-main dipelupuk mata. Membawaku ke momen penuh warna bagai semburat pelangi. Perasaan membuncah penuh energi kami rasakan sepanjang hari. Sampai-sampai Mas Yopi izin menepi... untuk ketawa. Iya, guys. Cuma buat ketawa doang. Demi alasan keselamatan penumpang.
Bisa kalian bayangkan?
|
Foto by Dunia Indra |
Perjalanan 5 jam tak terasa dengan orang-orang luar biasa ini. Pernahkah membayangkan hidup jika setiap detiknya dihiasi, dipenuhi, dan diberkahi dengan kegembiraan? Bayangkanlah!
- Sungguh tidak perduli sejauh mana jarak yang harus ditempuh tetapi dengan siapa kamu menghabiskannya.
- Aku percaya bahwa saat menemukan sesuatu yang kita suka, hidup jadi bergairah, bersemangat. Gairah adalah energi. Kegairahan bahkan mampu menembus batas kekurangan fisik, emosi dan intelektual.
Iya seperti saat ini, saat melakukan perjalanan luar biasa ini.
Yang pasti perut jadi sering-sering protes minta diisi, karena sepanjang jalan ketawa tanpa henti.
Untunglah jam makan siang telah tiba, saatnya leyeh-leyeh meluruskan kaki dan tebar pesona, eh!
|
Betul! Ini pose setelah maksi. Agak berenergi! Foto by Katerina |
|
Menunya... so yummy. Foto by Katerina S |
Next stop,
Taman Malini
Di sini kami diajak menikmati
view yang "tidak biasa", berupa bangunan rumah megah dan mewah masa depan, yang tengah masa konstruksi dan seperti agak terabaikan. Yang menarik adalah taman yang terdapat di bagian depan, sama, masih dalam taraf pembuatan, namun memiliki beberapa fosil kayu dengan disain yang unik.
|
Fosil kayu, hmmm ada yang tahu ini seperti bentuk apa? Foto by Katerina |
Mbak Dee, aku pinjam fotonya ya...
|
Tuh, lihat pilar rumahnya segede gaban. Foto by adventurose.com |
|
Percaya deh, ini cuma akting. Foto by Yopie Pangkey |
Tak sampai 30 menit kami melipir ke lokasi selanjutnya.
Stasiun Blambangan Umpu
Enaknya jalan sama Mas Yopie. Iya, soalnya doi yang punya Lampung, guys. Coba deh main ke IG @kelilinglampung_ pasti tambah meleleh. Doi tahu banyak soal Lampung. Yang pasti lebih banyak tahu dari kami laa...
Dengan bantuan relasi kami tiba di stasiun kereta api
Blambangan Umpu. Tak berapa lama kereta api batu bara rangkaian panjang
(Babaranjang) memasuki peron. Babaranjang adalah kereta api jenis barang yang mengangkut batu bara milik PT Tambang Batubara Bukit Assam, sebagai wujud kerja sama antara Bukit Asam dengan PT Kereta Api Indonesia.
Stasiun ini dikasih nama percis seperti ibukota kabupaten Way Kanan,
Blambangan Umpu.
Bagi aku domisili Balikpapan Kalimantan Timur melihat kereta api itu adalah sesuatu, cint... Serasa aku berada di planet lain. Coba, sampai segitunya itu. Dan aku juga baru tahu bahwa Blambangan Umpu juga bisa ditempuh lewat kereta api dari Bandar Lampung.
Perhaps next time, guys. I bet I will got another great experience, yay!
|
Si orange pengangkut batu bara Foto by @Katerina |
Saat lihat Mbak Rien pose ala seleb insta, aku mencoba membuat pose tandingan.
Gimana? Suka? Atau malah alergi? Xixixi...
|
Aku menantimu, Bang, di sini. Foto by Yopie Pangkey |
Sukaaa banget sama foto di atas. Tapi setelah aku pikir-pikir dengan penuh hikmat dan bijaksana, itu semua
because there is a master behind it. Yup, Yopie Pangkey! Kalau mau foto-fotomu jadi keren apalagi foto liburanmu menjadi tak terlupakan, segera hubungi aku, uuppps, Mas Yopie ya. Jadi aku bisa diajak liburan gratis lagi. Hahaha...
Eh, kayaknya kamu sudah lelah ya membaca postingan ini.
Baiknya kudu istirahat dulu ya, sambil olah raga jemari, genggam kuat.... lepaskan. Genggam lagi... lepaskan! Lemaskan kepala kanan dan kiri. Ayo, ikuti aku. Hahaha...
Lagipula eike pengen istirahat cint, besok mau eksplor
Air Terjun Putri Malu yang tersohor itu.
Semoga edisi pemanasan geliat industri wisata di Lampung ini bermanfaat.
Bahwa kadang kala harapan tidak selalu menjadi kenyataan, tapi bisa jadi menyenangkan dan tak terlupakan.
Iya, awalnya ingin ke Belitung,
finally end up trip to
Lampung yang masih tersembunyi dan patut dijelajahi.
Masih mau baca lebih banyak tentang
Lampung the Treasure of Sumatra aka
Festival Krakatau 2016 bisa melipir
ke sini, kakaa...
Nantikan jelajah seru ala
My Trip My Adventure di
Gedung Batin,
Air Terjun Putri Malu,
Teluk Kiluan dengan
atraksi lumba-lumba serta
Gigi Hiu yang eksotis, lengkap dengan drama di postingan berikutnya yang aku beberkan terpisah ya kakaaa...
Ni, eike kasih
sneek peek...
|
Keseruan liburan bareng sahabat, momen tak terlupakan! Foto by Yopie Pangkey |
Jangan lupa siapin camilan biar kekinian. Hahaha...
Catch you later, guys...