Sabtu, 29 Oktober 2016

Ini Dia 4 Cara Afdol Menikmati Pesona Batu Dinding Borneo

4 Cara Afdol Menikmati Pesona Batu Dinding Borneo
Gimana, kamu suka?

Ini Dia 4 Cara Afdol Menikmati Pesona Batu Dinding Borneo. Pas BW ke salah satu blog komunitas Blogger Balikpapan aku lihat satu postingan foto tempat wisata yang membuat aku menganga.

Appaaaa...!

Tempat seperti ini ada di sekitarku, kekinian dan aku tidak tahu! Huhuhuu... duh, beraninya ngaku-ngaku travel bloger, plak! Sekali lagi, plak-plak! Hahaha... Derita loe! Darimana aja? 

Batu Dinding. Yup, itu namanya. 

Apa itu kembarannya Great Wall yang di Tiongkok? Let's find out!

Sini, sini, merapat. Siapkan camilan dan teh tarik. Hihihi... ketahuan ya doyannya apa.

Baiklah, kakaaaa...

Sejak saat itu, hatiku tak mampu melupakannya, iya melupakan si Batu Dinding, seriously

Dan... akupun rela jadi penyusup saat acara reuni SMA 1 Balikpapan yang kebetulan memasukkan jelajah Batu Dinding ke dalam agendanya. Yok-i kamu tak salah baca pe-nyu-sup. Hahaha... soalnya ini hajatan sekolah pak suami, kalau eike SMA-nya di Siantar, jauuuh no... di Sumut sana.

Agar diberi izin, lalu akupun berjanji sehidup semati menjadi anak yang baik, penurut dan suka menabung. Hahaha... kagak nyambung. Yee... biarin deh.  Cerita-cerita eike. Suka-suka dong. #meletmodeon.

Jadi gini,

Hal pertama yang aku khawatirkan adalah soal cuaca, kawan, sebab beberapa hari sebelumnya saat pagi hari Balikpapan sering melow dan hujan seharian.

Mengingat medan dan trek ke sana yang ala MTMA (My Trip My Adventure) tentu panitia tak ingin kecolongan, karena banyak alumnus yang ingin ikutan. Apalagi fisik dan stamina menjelang kepala 5, yaaa... tahu sendiri kaan. Kecuali daku #kikirkuku sambil #kibasponi. Xixixi... Lalu ditoyor!

Lho, kog tahu ala MTMA?

Sebab sebelumnya pak suami dan panitia sudah sounding lokasi, cint. Jadi dapat bocoran. Meski masih bocor halus.

Dan dalam doaku menjelang hari eksekusi selalu aku selipkan pinta ini. Mengharap restu semoga berlangsung lancar dan seru acara ini.

Malam sebelum hari H aku pun sibuk browsing pakai keyword Batu Dinding. Melahap pose-pose syantiik para netizen beserta "kroni-kroni". Siapa tahu bisa menginspirasi dalam memberi "nyawa fotografi"

Pan inspirasi kayak jailangkung suka datang tanpa diundang, bung. Duh, napa jadi bawa-bawa jailangkung. Iya biar horor dikit laa. Hahaha...

Lalu... aku ketemu sama foto cetarrrr ini!

Inspirasi pose menikmati pesona batu dinding Borneo
sumber : @aadiir
Dan ini...

pose nspirasi nikmati pesona batu dinding Borneo
sumber: @lugasc 
Kalau kamu pengen coba pose yang mana?

Mendadak kepikiran alangkah sempurnanya jika aku juga punya action cam. Pasti lebih banyak lagi momen-momen yang sedang in-action akan tertangkap. Kudu mulai mencari harga action cam terbaik nih.

Batu Dinding di Balikpapan atau Kukar?

Terletak di jalan poros KM 45 Balikpapan-Samarinda, Batu Dinding selalu bersanding dengan Balikpapan. Iya komunitas sering menyebutnya Batu Dinding Balikpapan. Padahal secara geografis termasuk dalam kawasan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). Percisnya 5 km sebelum tempat wisata kuliner yang juga kekinian Rumah Makan Tahu Sumedang. Di sebelah kiri jalan kalau kita dari Balikpapan.

Pastikan mobil tidak melaju kencang saat mendekati daerah target karena plang papan Batu Dinding cuma berukuran kecil dan sukses menelan korban. Iya, salah satu mobil alumnus ada yang harus berbalik arah karena melacu kencang dan melewatkan tanda krusial ini. Kasihan deh loe!

Sepertinya Yang Maha Pengasih mengabulkan pintaku, semesta mendukung, biru langit menemani sepanjang perjalanan menuju Batu Dinding. Yuhuu...

Roda empat hanya bisa masuk sejauh 2km. Melewati daerah perkampungan yang masih asri bersinergi dengan perkebunan warga seperti pohon naga, jeruk, karet dan sedikit kelapa sawit di kejauhan.

perkebunan warga membuka akses menuju batu dinding Borneo
trek penyibak pesona Batu Dindin Borneo

perkebunan buah naga akses menuju batu dinding Borneo
Perkebunan pohon naga warga

perkebunan kelapa sawit di kejauhan menuju batu dinding Borneo
Perkebunan sawit terbentang di kejauhan
Trek sesungguhnya its about to begin. Are you ready guys...?

Please note roda empat hanya sampai 2km dari plang di tepi jalan tadi dan kudu parkir di sini. Kalau roda dua bisa lanjut sampai tempat parkir yang telah disediakan.

Tempar parkir roda 4 menuju batu dinding Borneo
Maaf, roda 4 cukup sampai di sini
Sebelum uji nyali saatnya isi bahan bakar di warung Mama Rizal. Air mineral, camilan dan berbagai buah hasil kebun sendiri tersedia, euuii. Yang mau sewa ojek juga monggo. Beberapa teman memutuskan naik ojek, dan konvoi sepanjang trek. Keren, rek!

Roda 2 membelah rimba menuju batu dinding Borneo
konvoi ojek membelah sunyi
Aku... ingin uji nyali, cint. Mendadak langsung ingat pengalaman seru di Lampung.
Lengkapnya baca di sini  dan di sana
Awalnya trek masih bersahabat, landai dan sedikit bergelombang.

Jalan landai dan merata bikin semangat membara ke batu dinding Borneo
trek pemanasan dan stamina masih kencang

Jalan landai dan merata bikin semangat membara ke batu dinding Borneo
stamina masih kencang masih sanggup tebar senyuman
Etapi makin ke sini eh makin menantang, mendaki tanpa peri kemanusiaan. Aku bisa mendengar nafasku sendiri yang ngos-ngosan bagai banteng matador. Mencoba tegar. Tenaaang, masak junkies adventure keteteran. Tarik nafas, buang nafas, tarik nafas, buang nafas. Buang angin...juga. Hahaha...

Perlu fisik dan stamina agar bisa mencapai batu dinding Borneo
mulai kelihatan trek asli langsung pindah gigi, hihihi....

Siapkan fisik dan stamina agar bisa mencapai batu dinding Borneo
bang, tunggu  Hayati bang...
Mencoba tegar namun aslinya menggelepar. Hahaha...

Husss! Mangap melulu... jaim sikit, napa!

Suara motor di kejauhan bagaikan simfoni membuai sanubari yang tengah remuk redam. Pak suami meminta agar Yasmin dan Nuning, teman seperjalanan agar naik ojek. Hemat energi buat mendaki puncak nanti, kata pak suami.

Tinggallah kami berdua menyusuri sepanjang jalan kenangan setapak diiringi nyanyian jangkrik di kanan dan kiri, padahal hari masih pagi. Aku jadi ingat pernah nonton video seorang vlogger di youtube tentang perjalanan menuju Henderson Wave di Singapore. Percis deh. Suara nyanyian jangkrik itu... kriik... kriik... kriik... membawa anganku mengembara.

Semoga suatu hari bisa ke sana. Aamiin...

Kembali suara itu menggoda. Deru mesin si roda dua. Akhirnya aku menyerah setelah berjalan hampir 15 menit dan akhirnya pasrah di pangkuan eh di sadel mas ojek. Gak lama sih hanya sekitar 10 menit di atas roda, langsung melipir ke tempat parkir di tengah rimba.

Tempat parkir roda dua menuju batu dinding Borneo
hei kamu  mau ngeloyor aja, bayar dulu dong! :)
Tak lama pak suami juga menyusul, ternyata beliau ngojek juga. Hahaha...

Jangan senang dulu! Petualangan belum tuntas. Ini trek pamungkas. Tak ada roda dua lagi. Kudu ganti persenelling ke gigi satu, cint! Jalan mendaki hampir membentuk siku 90 derajat. Jib... ajib... ajib...!

Sambil menunggu rombongan lain kami pose di lahan parkir. Hei, siluet Batu Dinding kelihatan dari sini. Bisakah kau menemukannya di foto di bawah ini?

Batu Dinding Borneo here we comes!
ayo tebak yang mana Batu Dindingnya?
Setelah membasahi kerongkongan dan deru nafas kembali normal kami konvoi menuju puncak Bukit Dinding. Adrenalin mengambil alih saat mendekati tkp. Tangga kayu bagai pasword pembuka.

Tangga kayu menjelang tiba di puncak batu dinding Borneo
jadi ingat  fil animasi The Flintstones...
Aku memanjat dengan dada memburu. This is it! The moment that I have been waiting for!

Sebuah batu besar menyeruak dan hanya menyisakan lebar jalan yang hanya muat untuk 1 orang.

Subhanallah... terima kasih ya Allah, dengan izinMU aku diberi kesempatan melihat salah satu ciptaan agungMU. Semoga bertambah ilmu dan wawasanku, rezeki serta memperkuat ukhuwah. Aamiin...

Let us enjoy the view...

Aneka ekspresi di puncak batu dinding Borneo
pose pemanasan

Aneka ekspresi di puncak batu dinding Borneo
pose mulai agak panas

Aneka ekspresi di puncak batu dinding Borneo
tarik Hayati bang...

Pose impian ala selebgram Batu Dinding Borneo
gak nemu batang rebah ikonik Batu Dinding, maka jadilah pose ini

Pose impian ala selebgram Batu Dinding Borneo
ganteng kali abang, eh... si  Hayati mana, bang?

Yasmin, kamu kenapa sayang?

Safety First!

Yang paling penting, saat di puncak, jalanlah berhati-hati karena spot yang dilalui hanya lebar 1 meter dimana rimba Borneo dan jurang menganga menanti di sebelah kanan dan kiri.

Yup! Just like the quote said "difficult roads often lead to beautiful destinations"

Duh, seram dong?

Jika melangkah berhati-hati dan lakukan sesuai prosedur keselamatan, Insya Allah selamat sampai di rumah kembali.

Oh iya, tolong bantu bumi kita. Saling mengingatkan sesama pengunjung dan bawalah semua sampah paling tidak sampah pribadimu sendiri.

Biasanya netizen dan khalayak ramai suka menanti momen matahari terbit atau tenggelam di sini. Mereka bahkan rela menginap atau berangkat saat dini hari.

Namun sayang vandalisme sudah memulai aksi. Banyak coretan di batu indah ini. Juga sampah plastik air minum kemasan dan camilan.

Ingin menikmati Batu Dinding lebih afdol, lebih intim dan pribadi?

Yuk simak cara afdol berikut ini!

1. Hindarkan berkunjung saat akhir pekan dan liburan karena Batu Dinding sudah menjadi tempat wisata ikonik dan kekinian.

2. Browsing tips pose keren di internet agar halaman sosmedmu bisa jadi viral. Gubraaak! Siape tahu ada agensi khilaf terus hire kamu jadi modelnya.

3. Lebih seru naik roda dua apalagi dengan pasangan halal

4. Lengkapi diri dengan outfit kekinian namun tetap sopan dengan pilihan warna cerah dan eye catching,  aksesori unik ala model seperti kaca mata hitam, topi, syal, sepatu dan lain-lain.  Ayo google sendiri. Hihihi...

Emang napa?

Lha... biar hasil fotonya kece membahana, terus kamu jadi bahagia, jadi sering senyum, temanmu tertular jadi ikut bahagia juga. Dan... bahagiapun menggelinding bagai bola liar, di sini dan di sana. Dunia jadi jauh lebih baik, kakaaa!

Baiklah, tapi kog cuma 4 aja sih?

Iya dong... agar kamu berkesempatan untuk menambahkan cara berikutnya. Hehehe... *pelintirkumis.

Memang sih untuk mencapai Batu Dinding sangat penuh tantangan namun percaya deh, semuanya sungguh sepadan dengan apa yang akan kita dapatkan di puncak perjalanan.

Buktikan!

Selamat mencoba 4 cara afdol nikmati pesona Batu Dinding Borneo dan aku tunggu versi kamu di kolom komentar ya...

Jadi, kapan kamu ke Batu Dinding Borneo?

106 komentar:

  1. Yang cetar itu fotomu mbak :p

    Kalo aku ke sana bikin jadi 5 ah :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berangkat!
      Siap jadi tukang bawa tripod, atau bawa apa aja aja, bersedia :).

      Hapus
  2. jaman dulu di Balikpapan palingan jalannya cuma pantai Manggar ha..ha...
    apa harus pulang Bpp lagi nih ? tapi apa sanggup manjat2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pulang... ayo pulang! :)
      Ntar kita halan-halan bareng yaa...

      Hapus
  3. LIhat fotonya deg2an, tapi pemandangannya indah banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepadan dengan perjuangan :).
      Memang stamina sedikit kedodoran, karena ini murni petualangan.
      Layak dicoba, kakaaa...

      Hapus
  4. Pemandangannya bagus, tapi jalannya extrim gitu ya, burtuh tenaga extra ini sepertinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar. Stamina dan nyali ekstra. Tapi sepadan dengan apa yang akan didapatkan di puncak perjalanan.

      Hapus
  5. hwaaa kereeen banget ini tempatnyaaa, aku kapan yaa bisa nyampe ke sana, semoga segeraa :D menambah panjang daftar kota yang mau didatengin hehe

    BalasHapus
  6. Posemu itulah kak :D wkwkwkwk....siniii aku photoin :D

    BalasHapus
  7. Wuih, menantang banget alamnya. Pengeeeen bisa pose kayak gitu. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, super duper keren yaa... aku juga nyontek, xixixi...

      Hapus
  8. Wuaaah kerennya, pemandangannya juga indah. Tapi ampun dah jalannya itu lho, udah tepar duluan mbayanginnya, lelaah :D

    BalasHapus
  9. InsyaAllah saya harus kesana....!!! Mantap,keren abis dah...

    BalasHapus
  10. Gak tahan posenyaaaa...*lap iler*
    Ngeri, ngeri, mau nangis saya.
    Nangis ngeliat yang lain udah kesini, saya kapan gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan saja bisa, tinggal bilang dan izin sama paksu

      Hapus
  11. Mau lho adek diajak kemari kakak....
    Kalau kawan2 bilang, beauty starts when the road ends. mirip2 lah ya kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. So true!
      "beauty starts when the road ends"
      Sepupu kayaknya mereka, kakak...

      Hapus
  12. Saya belum pernah ke siniiii.... Heuheu.. Ngajakin suami dia nampaknya kurang berminat. Baiklah kalau gitu ke Pantai Kemala aja :D

    BalasHapus
  13. aku kemarin ke Borneo malah ke Pontianak hehe, mau jelajah ke pedalamannya gak cukup waktu dan gak ada temen hikss

    BalasHapus
  14. Ekstrem juga nih. Foto-fotonya cetar membahana mengaung seantero jagat. Keren, Mba. Saya yang liat jadi panas dingin. Kayaknya, gak berani deh ke sana (soalnya kemana-mana saya selalu digelayuti 3 princess syantik).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas 2 Princess syantik sudah gedeaan dikit, langsung gih konvoi cantik. Dijamin pengalaman ciamik dan unik terukir apik!

      Hapus
  15. keren sekali mba pemandangan nya, kalau lagi di daerah sanur, mampir ya ke tempat kami ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boelh sekali, monggo ditunggu tiket dan uang sakunya ya, Sanur Bali!
      Sssst... rahasia ya, aku juga belum pernah ke sana, ke pulau Dewata.
      Jadi, ditunggu ya undangannya :D

      Hapus
  16. mbak ini di Kutai Kertanegera tapi nama rumah makannya rumah makan tahu sumedang yak,, berasa di Sunda euy
    Btw,, ini jadi wishlistku kalo ke Balikpapan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Mungkin yang punya orang Sumedang ya?
      Betul, kudu ke Batu Dinding!

      Hapus
  17. wah, sempat tinggal di samarinda tapi gak tau batu dinding, padahal nglewatin juga klo dari or mnuju balikpapan. 2008 s/d 2011 batu dinding udah nghits blm mb?

    BalasHapus
  18. Keren view-nya. Tapi emang musti perjuangan banget ya utk sampe ke tempat sekeren itu. Seimbang antara pengorbanan dg yg dihasilkan *fiuh, ngomongapasih

    BalasHapus
  19. Fotonyaaa asyik-asyik.. Pemandangannya memang oke bangeeet ya mba

    BalasHapus
  20. woooowwwwww fotomuuuu. eh salah maksudnya pemandangannyaaaa :D

    BalasHapus
  21. Kak Roooos.. keceh banget ini tempatnya. Pengen jalan-jalan ke Kalimantan lagi. Tapi...... hihihi you know lah :D

    BalasHapus
  22. Duh kapan ya bisa ke sana, bagus banget pemandangan malamnya yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, berangkat! Ntar aku ajak ke tempat ikonik lainnya

      Hapus
  23. Iihh kebayang gempornya...tapi terbayar semua dengan pemandangan luar biasa.

    BalasHapus
  24. Nanti ajakin aku ke sana ya mbak Ros :) aku udah ngebayangin selpih pake kamera aksi andalan, pose nunduk kayak orang kena strap hehehe

    omnduut.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. I knew it! Buruan stalking pose keren lainnya buat stok, Hihihi...

      Hapus
  25. woww... benar2 berpetualang ya.... :)

    BalasHapus
  26. Ini keren banget ka Anna. Waahhhhh wahhhh pengen ke sanaaaaa.

    BalasHapus
  27. Bagus tempat mba. Aku baru tahu juga ada tempat spt ini. Keren ya

    BalasHapus
  28. omaigat itu foto cewek duduk di atas kayu keren sekali. Berasa di negeri di awan kali dia ya. Pemandangannya juga luar biasa, jadi ingat foto2 Mas Yopie kabut Liwa yang dilihat dari Bukit Geredai. mesti masukin list ini kalau ke Balikpapan. Ga peduli medannya ala ala MTMA haha bersama kak Ros aku pasti bisaaa

    BalasHapus
  29. waaahhhh, itu sereeem bgt . tp pada seru bgt kliatannyaaa

    BalasHapus
  30. sayang batang rebahnya nggak ada ya dan sampai di sana sudah siang. Aku suka frame di bartang rebah itu dan suasana yang masih berkabut. syahduuuuu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke sini pasti mbak Donna terinspirasi untuk bikin fotonya lebih "bernyawa". Ada banyak spot kece, kakaa...

      Hapus
  31. wahh harus hubungin sodara yang di Sangatta nih buat minta anterin jalan2 ke sana.. keren banget pemandangannyaaa...

    BalasHapus
  32. Seru banget ya tempat wisatanya, kapan yaaa ke sana. Karna so far saya belum pernah maen dan keliling kota Balikpapan. Paling2 transit doang sebelum ke Tarakan hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh nih, kapan-kapan dijadwalkan. Pasti takkan terlupakan!

      Hapus
  33. mbak, dirimu sungguh AWESOMEEEE!!

    Cewek cantik di #usiacantik banget sih mbaaaaa


    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bukan sekarang, kapan lagi, xixixi...
      Pede abis.

      Hapus
  34. Haaa... Petualangan yg seru banget, Mbak. Jadi pengen ke Borneo.

    Hmmm, Mbak udah memasuki usia 40?

    Aah, ciyus, Mbak... Masih terlihat muda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau kibas poni dulu ahhh. Hahaha...

      Kalau ke Borneo, colek daku ya. Siap jadi guide ne ;).


      Hapus
  35. Ibuukk,, ajakin jalan - jalan ke Borneo donk *ceksaldotabunganlalunangiskejer

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini dia!
      Hahaha... buruan stalking kontes tiket gratis, biar bisa narsis di tempat wisata ikonik Borneo yang eksotis.

      Hapus
  36. Ah, aku belum pernah menginjak tanah Borneo. Semoga next time bisa menjelajah kesini :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap jadi dayang-dayang ~_*.
      Ayo, bikin jadwal dan wujudkan!

      Hapus
  37. Bebatuannya keren. Pantes jadi ikonik ya..
    Apalagi sekarang ada instagram ,tempat tempat yang kayak gini makin bisa cepet terkenal :D

    Yahh sayang banget kalau udah ada yang vandalisme gitu .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat jadwal ke sini, pasti bakal menjadi salah satu tempat yang takkan terlupakan!

      Hapus
  38. Demi apa ini poto bikin pengeennn... baguuuusss buk

    BalasHapus
  39. Iihh... Foto-fotonya keren. Kapan lah saya bisa ke Batu Dinding Borneo ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suatu hari, pasti berangkat! Insya Allah.
      Ayo mulai hunting tiket promo. Ada banyak tempat wisata lain yang seru seperti Derawan dan konco.

      Hapus
  40. Ya Allah, pemandangannya indah banget... ^_^. Jadi pingin ke situ, tapi nabung dulu, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju. Worth i bnget ke sini. Minimal 2- 3 hari ya nginap di Balikpapan, karena kadang kala cuaca sukar diperkirakan. Ada juga tempat wisata lainnya seperti Mangrove Center Graha Indah, Kebun Raya atau ke pusat UKM, pasar Inpres di Kebun Sayur.

      Hapus
  41. Salah fokus sama foto langitnya yang biru. Indaahhh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi beruntung, Mom. Pas ke sana cuaca sedang bersahabat :).

      Hapus
  42. Ngeri2 syedap ya kak tracknya tp kalo udah sampe atas pasti lupa smua capek deh. Keren pemandangannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas kali istilah itu.
      Ngeri-ngeri sedaap.
      Memang kalau yang sedap tingkat dewa, butuh usaha, ya ^_^.

      Hapus
  43. Woahh.. Bussseet. Saya selama di kalimantan nggak pernah tahu ada tempat begitu. Beda banget sama di Jepang sini tampilan wisatanya. Jadi pengen motret kalimantan. O_o

    BalasHapus
  44. perlu perjuangan ya untuk kesana, tp lihat pemandangan dan bebatuannya langsung hilang capainya

    BalasHapus
  45. Waduhh mantep banget sensasinya disana..
    Ditiap sisi perjalanan selalu disuguhkan panorama yang bikin mata ga kedip...

    Pengen kesana rasanya...

    BalasHapus
  46. Kalau sering adventure mah, kayak Mas Riza, keciiil ini mah ;)

    BalasHapus
  47. keren lihat foto-fotonya, tapi aman itu kan ya ninggalin kendaraan jauh?

    BalasHapus
  48. Masya Allah indah banget alam Indonesia emang, dan yes masih bayak pengunjung yang ga sadar dengan menjaga lingkungan *sebel sendiri*

    tetep nggak boleh bosen dong untuk mengingatkan, setidaknya kita sudah bantu mengkampanyekan kebersihan.

    Semoga kelak gie berkunjung ke sana sudah lebih tertata karena ini aset pariwisata lokal maupun mancanegara dan semoga kuat tekad untuk bisa sampai puncak *nyengirkuda*

    BalasHapus
  49. Suka dengan gaya penulisannya, santai

    BalasHapus
  50. Wah,, mengapa oh mengapa.. Yuni nggak tahu ini sejak lama. Padahal yuni dulu tinggal di kalimantan timur. Sering ngelewatin. Ini pelanggaran. Giliran udah balik ke madura, yuni baru tahu ada tempat sekeren ini.

    BalasHapus
  51. Lihat medannya aja sudah gak kuat gitu, ditambah harus jalan kaki juga. Tapi terbayarkan dengan melihat pemandangan yang bagus dari ketinggian. Pastinya tidak semua orang bisa menikmatinya seperti saya terutama di pandemi sekarang yang terbatas ruang geraknya.

    BalasHapus
  52. indah banget birunya bikin kangen jalan-jalan dan segera semoga, duh pengen ikutan ke sana, menikmati hijaunya daun dan pohon-pohon. semoga bisa ke tempat ini deh ka Ross

    BalasHapus
  53. Hahahahaha duuuh si mba kalo bikin cerita lawak juga niih :p. Seruuuuu perjalanannya. Dan aku kalo kesana, udh fix sih bakal sewa ojek melihat medannya begitu :p. Ga kuaat, ditambah matahari Kalimantan lebih gila dari Jakarta wkwkwkwkwkwk

    Tapi ga sia2 ya mba, view nya memang cuaakeep sih. Semoga aja ttp terawat dan makin dijaga sebagai tempat wisata.

    BalasHapus
  54. Kalo ke sini mah harus siap fisik ya Mba, biar nggak kecapeakan pas mendaki. Bawa mineral banyak, alam begini memang plesiran yang tepat musim pandemi ya lebih aman

    BalasHapus
  55. 7 tahun lalu saya ke Borneo
    Tepatnya ke Melak. Kaltim. Disana saya diramal akan datang lagi ke tanah kalimantan

    Entah kapan...

    BalasHapus
  56. Untuk mencapai tempat indah kudu perjuangan di jalannya ya mba. Foto pertama itu kece loh mbak, kumenunggu mba foto seperti itu juga padahal hehehe... Masyallah indah sekali tempatnya

    BalasHapus
  57. Perjalanannya bikin sakit badan yaa, kak Anna.
    Tapi mashaAllah...memang tidak ada yang bisa menandingi alam yang masih virgin.

    BalasHapus
  58. Cukuplah saya menikmati perjalanan itu lewat tulisan mbak. Tak sanggup berjalan kaki sejauh mata memandang hahaha apalagi ada acara tarik tambangnya. Naikkan bendera putih saja. Nyerah sebelum bertandang. 🤣🤣🤣

    BalasHapus
  59. pemandangannya bagus banget ya kak.. memang track yg harus dilalui dalam perjalanan lumayan menantang ya, tapi bisa jadi pengalaman yg menarik dan berkesan..

    BalasHapus
  60. Semenenangkan dan semenyenangkan itu Batu Dinding 🥰

    BalasHapus

Holaaa...!
Terimakasih ya sudah berkunjung ke sini.
Mohon maaf komentar kudu dimoderasi sebelum dipublikasi.