Dengan perut masih kenyang dan pakaian basah kami masuk kembali ke speedboat menuju Maratua, tempat di mana engkau ingin waktu berhenti sementara. So long, Kakaban, see you when I see you!
Ok, lanjut dong ceritanya...
Hari itu, semesta seperti memberi restu lewat cuaca yang cerah mengundang ceria. Cerita tentang Maratua yang dahulu hanya bisa aku nikmati lewat foto di dunia maya, dalam waktu sejam, subhanallah, kini terbentang di depan mata.
Mendekati dermaga utama, koral semakin merajalela dengan gerombolan ikan hias yang langsung menarik perhatian. Semuanya jelas terpapar bahkan sampai ke dasar. Air sejernih kristal itu sungguh bukan isapan jempol semata!
Maratua Tempat Dimana Engkau Ingin Waktu Berhenti Sementara!
Akhirnya, tiba di Maratua's signature itu!
Barisan resort dan homestay yang menjorok ke pantai seakan melambai, memanggil kami segera merapat, mendekat, mendekap.
Kembali keharuan di hati menyeruak. Sempurnanya cipta Tuhan Esa. Syukur aku panjatkan kehadiratmu, Tuhan, masih diberi kesempatan dan semoga bisa mengambil pelajaran dari rezeki yang senantiasa Engkau limpahkan. Insya Allah.
Iya, terutama saat speedboat merapat dan menunggu giliran melompat, aku menyapu pandangan ke sekeliling speedboat, dalam selimut air kristal pantai, gerombolan satwa air seolah tersenyum mengucapkan salam selamat datang.
Guide kami langsung menuju resepsionis Maratua Paradise Resort.
Sambil menunggu, kami berjalan di sekitar dermaga dan berfoto ria. Aku tak banyak bicara karena takjub dengan keindahan terutama saat melihat satwa air yang asyik bermain di antara kaki bangunan. Semuanya terekam hingga ke dasar karena airnya bening bagai kristal terutama saat lewat di tempat keren ini, Water Villa Maratua Paradise Resort!
Apalagi pas duduk memandang dari sudut teras yang menghadap ke samudera lepas.
Saat itu hari sangat terik, waktu terbaik menikmati 3 warna air laut yang sempurna, turquoise, biru kehijauan dan biru pekat, sekaligus! Perpaduan sempurna dengan bangunan kayu di atasnya. Piece of heaven, indeed.
Seolah ingin waktu berhenti sementara di Maratua!
"Ayo, silahkan snorkeling, kita turun melalui dermaga di sebelah sana!"
Sambil menunggu, kami berjalan di sekitar dermaga dan berfoto ria. Aku tak banyak bicara karena takjub dengan keindahan terutama saat melihat satwa air yang asyik bermain di antara kaki bangunan. Semuanya terekam hingga ke dasar karena airnya bening bagai kristal terutama saat lewat di tempat keren ini, Water Villa Maratua Paradise Resort!
Apalagi pas duduk memandang dari sudut teras yang menghadap ke samudera lepas.
Saat itu hari sangat terik, waktu terbaik menikmati 3 warna air laut yang sempurna, turquoise, biru kehijauan dan biru pekat, sekaligus! Perpaduan sempurna dengan bangunan kayu di atasnya. Piece of heaven, indeed.
Seolah ingin waktu berhenti sementara di Maratua!
"Ayo, silahkan snorkeling, kita turun melalui dermaga di sebelah sana!"
Suara guide sontak membuyarkan lamunan yang lagi kasmaran terhanyut pesona keindahan.
Semua peserta tur turun perlahan menuju pantai Maratua percis di bawah bangunan.
Hmmm... lumayan juga nih kedalaman airnya. Sebagai pemula, aku tak ingin gegabah. Beringsut perlahan dengan bekal teori dari guide, akupun menyelam eh, snorkeling maksudnya.
Eh, tapi narsis dulu dong ahh!
Eh, tapi narsis dulu dong ahh!
Segerombolan ikan warna warni langsung mendekat, bung, mondar-mandir didepan hidung. Sungguh aku terharu bisa sedekat ini dengan mereka. Sayang di sekelilingku tak ada petugas kamera. Kalau tidak, bisa penuh nih feed instagram. Hahaha... hush, kan lagi di dalam air, nih ceritanya jangan mangap melulu, dong, kakaa...!
Saat asyik narsis eh snorkeling sendiri, tiba-tiba ada penampakan, lalu menggandengku penuh kelembutan di kedalaman, aw...aw...aw...so sweet! Luckily, mas fotografer berkenan mengabadikan, momen langka yang pasti takkan terlupakan.
Gak nyangka banget, doi mau foto bareng sambil snorkeling lagi. Thank you, hubby! mmuuaaachhh...! He is so... unpredictable, sometimes.
Saat muncul lagi di permukaan aku melihat Yasmin, sudah jauh ke tengah bersama rombongan tur lainnya. Sejak di Kakaban Yasmin sungguh luar biasa. Rasa takutnya menguap entah kemana. Yang ada cuma rasa penasaran dan ingin mengeksplor sebanyak-banyaknya sang pengalaman. Take a bow, Yasmin!
Gak nyangka banget, doi mau foto bareng sambil snorkeling lagi. Thank you, hubby! mmuuaaachhh...! He is so... unpredictable, sometimes.
Saat muncul lagi di permukaan aku melihat Yasmin, sudah jauh ke tengah bersama rombongan tur lainnya. Sejak di Kakaban Yasmin sungguh luar biasa. Rasa takutnya menguap entah kemana. Yang ada cuma rasa penasaran dan ingin mengeksplor sebanyak-banyaknya sang pengalaman. Take a bow, Yasmin!
Agaknya kelas berenang yang dulu sempat dilakoni, saat ini berhasil dieksekusi. Yasmin mahir berenang ke sana dan ke sini. Seperti punya cadangan energi.
Bagaimana dengan dirimu, Ann?
Aku... anu... cukuplah di seputaran koral-koral dan ikan-ikan kecil saja. Hahaha... badanku seperti tak selincah dahulu kala, waktu jadi idola remaja, eh! Hahaha... sebetulnya rasa menyesal juga, makanya kudu ke sana lagi, kakaa... sepertinya tak cukup sekali ke Maratua!
Insya Allah, sekalian ke Labuan Cermin ya. Hmmm... jadi ingat pose kekinian itu, seperti seleb-seleb instagram. Hahai...
Kurang lebih satu jam kami di sini, tak lama gerimis turun dan kami diperintahkan naik dan berbilas.
Haa, jadi basah-basah lagi, nih ceritanya!
Iya, yang mau ganti boleh deh silahkan. Tapi ya untuk apa, ntar di Gosong Sanggalau, turun ke air lagi. Basah lagi. So, what is the point, right!
Dan... beneran akhirnya, semua masuk speedboat dengan pakaian basah lagi.
Jadi, kalau ke Derawan kudu siapkan stamina dan baju siap basah ya, biar tahan banting berbasah-basah ria. Bayangkan deh mulai dari Sangalaki, Kakaban, dan sampai di sini di Maratua, tetap dengan pakaian basah yang hanya kering di badan.
Dan sekarang saatnya menuju Gosong Sanggalau, ada apa di sana? Stay tune ya.
Oh iya, buat kamu yang ingin paket liburan ke Derawan sekarang sudah banyak lho agen travel yang menyiapkan berbagai paket sesuai kebutuhan. Intinya semakin banyak peserta semakin murah harganya, karena kita berbagi biaya.
Untuk penginapan murah berkisar dari Rp 200.000 sampai Rp 300.000 dan harus berjalan naik motor kira-kira 20 menit dari Maratua Paradise Resort namun tentu saja dengan view yang sama sekali berbeda dengan Maratua Paradise Resort.
Waktu terbaik mengunjungi Maratua adalah bulan Maret sampai Mei, September dan awal Oktober. Di luar waktu itu biasanya memasuki masa musim hujan.
Untuk penginapan murah berkisar dari Rp 200.000 sampai Rp 300.000 dan harus berjalan naik motor kira-kira 20 menit dari Maratua Paradise Resort namun tentu saja dengan view yang sama sekali berbeda dengan Maratua Paradise Resort.
Paket tour kami kali ini tanpa menginap di Maratua, karena kami menginap di Derawan. Jika ingin mencoba sensasi menginap di atas bangunan Maratua Paradise Resort boleh sediakan budget Rp 1.000.000 per kepala. Harga ini sudah termasuk makan tiga kali karena tidak ada warung di sini.
Namun untuk kenyamanan sebaiknya cek harga terlebih dahulu dengan agen travel favoritmu, terutama saat musim liburan tiba. Biasanya suka ada mark up, gitu!
Saatnya membuktikan bahwa di Maratua pasti engkau ingin waktu berhenti sementara.
Namun untuk kenyamanan sebaiknya cek harga terlebih dahulu dengan agen travel favoritmu, terutama saat musim liburan tiba. Biasanya suka ada mark up, gitu!
Saatnya membuktikan bahwa di Maratua pasti engkau ingin waktu berhenti sementara.
Ilustrasi:
foto 2: koleksi pribadi www.annarosanna.com
foto 3 dan 4: http://marischkaprudence.blogspot.co.id/2013/07/maratua-paradise-we-love-turquoise-sea.html
foto 5, 6, 7dan 8: koleksi pribadi www.annarosanna.com
foto 9: http://marischkaprudence.blogspot.co.id/2013/07/maratua-paradise-we-love-turquoise-sea.html