Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show. Saat telah mendapat konfirmasi bakal berangkat ke Jepang, aku jadi sering-sering browsing tentang Jepang. Biar gak kudet gitu, ceritanya.
Tapi aku fokusnya hanya ke tempat-tempat wisata melulu, melahap eksotika view musim dingin, semi, panas dan gugur.
Tak pernah sekalipun aku melirik atau terpikir membaca artikel tentang pasar (ichiba) tradisional di Jepang.
Jadi, waktu ikut tur Ibu Cerdas Attack Goes To Jepang dan tiba di Kuroshio Ichiba, Wakayama, aku hampir tak percaya bahwa itu adalah... pasar tradisional.
Jepang terdiri dari 4 pulau utama: Honshu, Hokkaido, Kyushu dan Shikoku dan Wakayama adalah nama salah satu prefecture di pulau Honshu, kalau di Indonesia seperti propinsi.
Apalagi saat tiba di lokasi pasar ikan!
Gak percaya?
Ini nih penampakannya, biar gak hoax :D
Kayak di mal aja, ya...
Baidewei, subway, agenda ke Wakayama Kuroshio Ichiba memang termasuk dalam daftar tempat wisata hari kedua setelah mengunjungi pabrik deterjen Attack dan Kao Eco-Lab di Wakayama, yang merupakan bagian agenda perjalanan Ibu Cerdas Attack Goes To Jepang.
Pengalaman tur selengkapnya bisa juga dinikmati di serba-serbi ngebolang ke Jepang termasuk saat alami sensasi lift dan eskalator transparan serta menikmati Osaka Castle istana di dalam taman.
Rombongan tur kali ini berjumlah kurang lebih 12 orang, jadi kemana-mana kami menggunakan moda transport bis.
Sesampainya di Kuroshio Ichiba memang sudah siang. Pasar terlihat sangat lengang.
Begitu ke luar dari bis, aku langsung menyapu pemandangan sekitar.
"Ini mah jauh banget dari view pasar, bisikku dalam hati"
Gimana menurutmu, setuju?
Ternyata setelah aku cek di intenet, Kuroshio Ichiba memang satu lokasi dengan Kota Marina Wakayama, sebuah pulau buatan di kota teluk, Wakayama.
Di pulau ini ada juga Porto Europa Theme Park, taman populer di kalangan keluarga dan anak-anak, yang berisi komidi putar (ferris wheel), seluncuran (roller coaster) dan atraksi lainnya, khas sebuah taman.
Jadi sekali lagi, kesan pasar yang becek, bau, pengap, kotor, you name it laaa, semuanya itu, tak ada!
Oh iya, karena memang membawa uang saku terbatas aku tidak punya rencana untuk shopping di Kuroshio Ichiba.
Window shopping aja laaa, HAHAHA, iya, cukup memanjakan mata saja...!
Aku dan beberapa sahabat langsung memuaskan hasrat, dengan klik sana dan sini. Kami diberikan waktu hanya sekitar 1 jam karena masih harus melanjutkan perjalanan, menggenapkan jadwal sebelum bersiap balik ke Jakarta keesokan harinya.
Sama seperti view outdoor di sekitar pasar, suasana indoor pasar tradisional Kuroshio Ichiba juga tidak banyak berubah. Terasa lengang dan tenang.
Mengapa oh mengapa? Pasar kog lengang, something is missing, pikir aku, sok tahu!
Aku lalu mencari Pak Usman, the guide, dan tak sabar ingin mendapatkan penjelasan.
Aha, itu dia!
"Pak, kog pasarnya, lengang ya? Tanyaku, to the point"
"Iya, sudah tak banyak aktivitas kalau jam begini".
"Umumnya di pasar tradisional Jepang, semua kudu disiplin mengikuti jadwal."
"Misalnya, pagi hari sering dipilih jadi puncak aktivitas transaksi termasuk lelang ikan serta aktivitas penyayatan ikan tuna jumbo (Tuna Filleting Show). Sampai-sampai rutinitas mengangkut sampah dan membersihkan pasar juga ada jadwalnya lho"
"Oh gitu..."
"Coba deh perhatikan di sekeliling, sudah tak tercium bau sama sekali kan, dan tak terlihat sampah sama sekali!"
"Iya, kalau di Indonesia, ini mah seperti view dalam mal ya, pak, Tak tahan aku akhirnya menuntaskan kepo"
"Tapi, sebentar ya saya tanyakan, siapa tahu masih ada jadwal Tuna Filleting Show lagi"
Usai berkata begitu, Pak Usman bergegas pergi. Tak berapa lama beliau kembali dengan aura wajah berseri.
"Yuk, kita kesana, sebentar lagi ada pertunjukan penyayatan ikan tuna jumbo (Tuna Filleting Show), atau Maguro dalam bahasa Jepang, yang di sini mampu menyedot kunjungan wisatawan"
"Haaa! Serius, Pak?"
"Iya, Tuna Filleting Show merupakan nadi pariwisata di Kuroshio Ichiba. Wisatawan dari segala penjuru biasanya hadir dan takjub dengan kelihaian para nelayan profesional saat menyayat ikan tuna jumbo."
Saat kami tiba, ternyata sudah banyak wisatawan yang berkerumun, and the show it's about to begin...
Dua orang nelayan profesional dengan hiasan kepala, berdiri menghadap meja, salah seorang berhadapan dengan ikan tuna jumbo di atasnya.
"Ihhh, ukuran tunanya saja sudah mampu mengintimidasi aku!"
Rasanya belum pernah aku sedekat ini dengan ikan sebesar ini, wow!
Bulu romaku langsung merinding, euuiii...
Apalagi saat "algojo" mulai menyayat tuna jumbo. Tepuk tangan riuh membahana berkali-kali setiap algojo sukses menyayat tuna menjadi lebih kecil. Momen ter-wow, indeed!
Sambil menyayat tuna dengan berbagai jenis pisau, bahkan ada yang seperti samurai, sesekali sang algojo juga berbicara (dalam bahasa Jepang tentunya) dan memperlihatkan hasil sayatan tuna jumbo kepada kami, diiringi riuh tepuk tangan tanpa henti.
Beberapa wisatawan juga mengambil foto dan video, termasuk aku dong. Tapi aku cuma mengambil foto, karena memori kamera sudah hampir penuh, bow.
Begitulah segelintir aktivitas harian di Kuroshio Ichiba, Wakayama.
Hari itu aku menjadi saksi bahwa sungguh event Tuna Filleting Show yang termashyur itu memang terbukti merupakan nadi pariwisata Kuroshio Ichiba.
Tak heran mengapa televisi Jepang pun sering meliput aktivitas menakjubkan ini.
Dalam sehari ada 3 kali Tuna Filleting Show, seperti terlihat di gambar atas, jam 11.00, 12.30 dan 15.00. C-A-T-A-T!!! Kudu ingatin ya, next kalau mau ke Kuroshio Ichiba!
"Masya Allah, aku berbisik dalam hati, semoga negaraku, Indonesia, suatu hari bisa kelak seperti ini, punya aktivitas mirip Tuna Filleting Show, menjadikan aktivitas di pasar menjadi sumber devisa negara!"
Surga Seafood dan BBQ
Selain itu, ternyata Kuroshio Ichiba adalah famous for eating tours juga!
Buat kamu pencinta wisata kuliner, inilah saatnya, tersedia begitu banyak jenis makanan!
Begitu memasuki pasar ikan, aroma khas seafood dan ikan panggang segera menyerbu indera.
Di berbagai lorong aku menyaksikan stand-stand hasil olahan seafood yang dihiasi dengan plang unik yang sangat mengundang.
Ada pula ikan tuna tiruan yang melayang di atap, seperti berenang di udara.
Aku menguatkan mental untuk tidak over budget, harus!
Melihat aku yang hanya berjalan dan belum memegang apa-apa di tangan, Mas tour leader (maafkan aku Mas, lupa namanya) dari travel agent mungkin iba - nih ibu kere banget yak - HAHAHA... menawarkan sebuah hasil olahan seafood cumi-cumi panggang yang ditusuk menyerupai sate dan sudah berlumur bumbu.
"Terima kasih ya, Mas"
"Hmmm... awalnya agak aneh di lidah, namun perlahan hormon seretonin bekerja, dan satu tusuk sate cumi-cumi pun sudah berpindah ke dalam perut, HAHAHA"
Ternyata, beberapa teman juga memutuskan membeli hasil olahan seafood sate cumi-cumi yang sama.
Sambil memegang tusuk sate cumi-cumi, kami mengitari Kuroshio Ichiba, seperti mengulang keseruan masa kecil dahulu, makan sambil jalan-jalan, namun kali ini di pasar ikan Jepang.
Cuma itu tadi, karena aku bawa uang saku terbatas, aku tak berani belanja apapun di sini, takut syok, hahaha, plus malu juga mau tanya-tanya sama teman, ketahuan ga punya doku! Sudah laa ga punya doku, bawel pulak lagi. Banyak kali nanti awak kenak pasal, iya kan! Dibully lagi, HIHIHI...!
Di Kuroshio Ichiba, kalau mau dine-in juga ada!
Tinggal pilih seafood atau meat favorit dan para chef akan memasak sesuai pesananmu.
Takkan ada penipuan di sini, karena mereka mencantumkan harga dengan tulisan besar-besar!
Untuk menggenapkan sensasi di pasar Kuroshio Ichiba sebaiknya memang menyediakan budget lebih, agar bisa menikmati kuliner khas di sini.
Cuma, di Kurosio Ichiba aku tak melihat noodles handmate Jepang yang terkenal itu? Udon dan Soba!
Saat membuat tulisan ini aku langsung browsing apa sih perbedaan keduanya- [thick udon (mi tebal), thin udon (mi tipis)] dan [soba (mi soba)]
Ternyata, kalau udon itu terbuat dari campuran tepung gandum, garam dan air, sedangkan soba adalah campuran tepung soba dan air.
Udon punya tekstur yang lebih mantap saat dikunyah sementara soba punya rasa yang lebih kuat! (sumber: matcha-jp.com)
But, it is fine! Mungkin harus ke Jepang lagi, biar bisa lihat sekaligus makan udon dan soba lagi. Aamiin...
Nah, bagi turis muslim seperti aku, memang tetap harus bertanya ya apakah santapan di sini sudah muslim friendly.
Tapi Sis, aku gak bisa bahasa Jepang?
Gak pa-pa pakai bahasa Inggris patah-patah plus bahasa
Masih menurut Pak Usman, kini orang Jepang sudah terbiasa dengan wisata halal, jadi kadang tanpa diminta mereka akan menjelaskan mana hidangan halal dan non halal.
Satu lagi tip dari pak Usman, guide kami, usahakan saat bolang ke pasar tradisional Jepang harus di hari kerja plus Sabtu karena kebanyakan pasar akan tutup di hari Minggu atau saat hari libur.
Atau jika ingin merasakan sensasi acara pelelangan ikan, datangnya pagi subuh sekalian.
Mau?
Satu yang aku sesalkan adalah aku sama sekali tidak berinteraksi dengan warga lokal di Kuroshio Ichiba. Jadi, tak ada yang bisa aku tuliskan di sini, HIKS.
Semoga kalian tidak mengulangi kesalahanku ini saat bepergian ke luar negeri nanti.
Untung saja aku sempat mengabadikan kenangan sesaat sebelum kembali lagi ke bis bergabung dengan teman-teman.
Iseng-iseng aku ketik "Tuna Filleting Show" di google dan menemukan YouTube mba Emily le Hui Lie.
Aku sedikit kaget karena babang yang berdiri di sebelah "algojo" pada gambar di atas, saat perjalananku ke Jepang, kini giliran doi yang jadi "algojo" di video mba Emily.
Coba deh perhatikan!
Anyway, semoga kalian juga bisa menikmati momen ter-wow di Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show ini ya...
Pasarnya bersih banget kaya mall di sini. Seru ya bisa lihat Tuna Filleting Show seperti itu. Mayoritas orang Jepang memang suka makan ikan juga ya
BalasHapusAku juga, asli kaget, mba. Apalagi belum pernah baca tentang suasana pasar di Jepang.
HapusBetul, orang Jepang gemar ikan mentah karena selain memang sudah dari nenek moyang juga didukung kualitas lautnya yang baik, bersih, bebas polusi. Jadi ga was-was.
Wow, ikutan ter-Wow lihat pasarnya yang superbersih dan nyaman, alhamdulllah ya bisa lihat Tuna Filleting SHow yang menakjubkan ada babang algojonya segala hehe
BalasHapusBerarti aku berhasil ya mba, menularkan energi positif, HIHIHI
HapusKalau ke sana, kudu ingat jadwalnya ya.
Aku pernah nonton nih di channel waku waku japan.. asli itu ahli banget. Dan ternyata pisaunya tuh ada signature mereka juga
BalasHapusBegitu ya.
HapusPisau spesial ya, mba Ade.
Jadi iri yah Mbak lihat pasarnya yang rasa mall itu. Eh ngomong-ngomong tuh tuh si algojo ngomong apa? Bicaranya cepat banget mana tidak ada terjemahannya lagi hehehe...
BalasHapusBahasa Jepang, mba.
HapusIya, belum ada terjemahan langsung ya
Warung ikan aja instagramable gitu yaa.. ikannya juga beda banget, gede dan seger2 :)
BalasHapusMungkin kalau berinteraksi dengan warga asli Kuroshio Ichiba harus pakai bahasa Jepang yaa...
BalasHapusSoalnya orang Jepang terkenal dengan Nasionalisme nya yang tinggi.
Selama di sana memang jarang mereka pakai bahasa Inggris, seringnya pakai bahasa tubuh deh :)
HapusTerkagum dengan chef yang bisa membuat tuna enak seperti chef di Jepang.
HapusUww...jagoan banget yaa, kak Anna.
Ikannya gede-gede yaa, Mba. Mungkin karena laut Jepang itu pertemuan dua arus jadi ikannya banyak dan besar-besar :)
BalasHapusSelain itu juga lautnya bersih, jadi warganya tidak was-was makan ikan mentah (sashimi) ataupun sushi (makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau yang sudah dimasak)
HapusWOW... semoga suatu saat bisa melipir kesini. Aamiin. Keren mba :)
BalasHapusPasar tradisional di Jepang memang keren-kereeen dan menyenangkan. Bersihnya itu lhooo ya mba yang bikin berdecak kagum
BalasHapusJauh2 ke Jepang jalannya ke pasar gini. Tp cukup seru. Aku jg penasaran kalau mereka makan tuna mentah gitu
BalasHapusIya, mba Jiah.
HapusMalah takjub akutu.
Pengalaman berharga banget mba. Pasar di Indonesia aja kalau pas traveling dan mau disambangin juga beda rasa. Apalagi di jepang yang super resik gitu, keren lah pasar ikan tapi ga bau amis
BalasHapusSenangnya bisa jalan jalan ke Jepang, suka banget sama negara sakura itu. Yang saya suka salah satunya adalah kebersihannya. So, gak heran ya mbak, pasar tradisional saja bersih dan layaknya mall kalau di daerahku.
BalasHapusDatang ke Jepang tuh sampai skarang jadi keinginanku yang masih belum terwujud, mba. Duh lihat pasarnya bersih banget. Btw penasaran untuk Ibu Attac ho to japan tuh prosesnya gmana, mba? :)
BalasHapusAda kuisnya, mba.
HapusMembuat cerita dengan tema 'bagaimana teknologi bisa membantu dalam aktivitas sehari-hari'
Jepang ini salah satu negara impianku banget mba anna. Mudah2an terwujud suatu saat nanti. Kudu bookmark nih artikelnya jaga2 siapa tau ke sana hehe
BalasHapusOrang jepang memang tinggi banget ya rasa pedulinya, samapi nggak nyangka pasar tradisional bisa seapik itu...
BalasHapusBersihnyaaaaa! Suka liat pasar yang kayak gitu, bikin betah belanja ke pasar daripada ke supermarket ya.
BalasHapusAamiin. Kalau aku pengen lihat musim gugur nya di Jepang Mbak salah satu yang luar biasa dari Jepang itu kebersihan dan disiplinnya ya mbak
BalasHapusNuwun ya mbak infonya. Aku kalo traveling ke negara lain suka banget belanja ke pasar tradisionalnya.hahahaha
BalasHapuswah senang banget Mbk ek Japang jaid pengen ke sana deh huhuhu.... doakan dong Mbk bisa ke Jepang dong
BalasHapusAku baru tau ada show sejenis tuna filleting show ini.
BalasHapusJadi penasaran menyaksikan langsung.
Pasarnya aja bersih ya b
Gemes !
Jiwa kebersihannya patut di contoh
Keren banget mba Anna ini. Jalan2 gratis karena menang kuis terus yaa... pengen ngikutin jejaknya deh.
BalasHapusBedanya negara maju dan negara blm maju adalah masyarakatnya peduli pada kebersihan ya mbak. Sampai pasar tradisional pun bersih. Sebeng deh baca cerita jalan2nya Tfs๐๐
BalasHapusWowww...disiplin sekali ya kehidupan orang sana, sampai jadwal pemotongan ikan dan bersih2nya pun sudah diatur sedemikian rupa. Pasarnya pun rapi, beda banget sama sini ya ;)
BalasHapusmall pasar yg bikin betah ya. Trus pas tuma filleting ahow baru agak amis ya mbak?
BalasHapusPas aku di sana, gak tercium sih, HAHAHA.
HapusMungkin saking takjubnya :D
duh typo saking sambil nenangin anak nangis :)
BalasHapusTuna filleting show maksudnya :)
Puas banget ya mbak pengalaman tour ke Jepang nya.
BalasHapusAsyiiik banget, mba bisa jalan-jalan gratissss. Aku pun pengen, btw jepang memang menghargai sekali gaya tradisionalnya, termasuk pasar, kebudayaan dll
BalasHapusSeru banget bisa pergi ke Jepang, mbak. Jepang memang negara yang selalu membuat aku kagum. Karena kebersihannya dan banyaknya teknologi yang bikin memukau.
BalasHapusTerima kasih untuk sharingnya, mbak
kalau itu pasar tradisionalnya, gimana pasar modernnya..jepang..jepang.
BalasHapusEh, kalau ingat pasar jepang, jadi ingat oshin
Aku sama ibuku pengen banget ke Jepang, terus baca kalo disana udah banyak yang paham tentang makanan halal untuk muslim rasanya seneng bangeeet, bikin lega.
BalasHapusAissshh di wakayama juga ada yaaaa. Aku january mau ke jepang lg, dan udh masukin Hakodate morning market dan tsukiji marmet utk liat pasar ikannya ini mba. Udah niat hrs coba sebanyak mungkin seafood yg dijual dan liat cara ngolahnya hahahaha.. Mungkin boleh jg nih aku masukin wakayama ke itinku
BalasHapusDitunggu postingannya ya, mba ^^
HapusKalo bicara Jepang, ingatanku cuma satu; sushi!
BalasHapusPas banget sama momen ter-WOW postingan ini ^_^
Sejak dulu pengen banget ke jepang. Sekarang sudah banyak penjual makanan halal di saja jadi gak perlu kahawatir lagi untuk makan
BalasHapusJepang oh Jepang, semoga bisa ke sana. BTw rasa tunanya sama tidak ya dengan tuna yang di Indonesia
BalasHapussebagai seorang pecinta ikan, kayaknya aku gak mau pulang kalo ke sana ๐ kalo beli ikan di hypermarket dan di bagian ikan2 lagi ada yang bersihin dan filletin ikan aja pasti aku tungguin, padahal bukan aku yg beli ๐. salut banget bisa bikin fillet sampe tipiiisss banget
BalasHapusIngin sekali aku ke Jepang, traveling + kulineran di sana. Semoga ya bisa terwujud, ada rejeki dan kesempatannya... aamiin
BalasHapusJepang benar2 tempat yg teratur ya orang2nya. Disiplin tingkat tinggi. Pasar ajah tertata sedemikian rupa. Sampai bisa jadi tempat wisata. Wow! Keren banget menyayat ikan tuna bisa jadi pertunjukan menarik, karena hanya bisa dilakukan ahlinya
BalasHapusHuwaaaa keren sekalim pasarnya bersih banget. Dan ikannya pun seger - seger yah
BalasHapusYa ampun mbak senangnya ke tempat2 spt ini. This is my kind of travelling. Kalau pasar disini, walaupun udah milih yg paling bersih, tetap aja sampai rumah aku mandi, keramas, ganti baju total. Padahal orang rumah suka ikan segar. Surga beneran ini ya.
BalasHapus"Masya Allah, aku berbisik dalam hati, semoga negaraku, Indonesia, suatu hari bisa kelak seperti ini, punya aktivitas mirip Tuna Filleting Show, menjadikan aktivitas di pasar menjadi sumber devisa negara!"
BalasHapusAamiin
Kerasan lama-lama di sini kalau pasar tradisional secakep ini, Mak
Jepang salah satu negara impian travelingku mbaak. Dan pasar ikan atau pasar tradisionalnya adalah salah satu wislisht ku kalo kesampaian traveling ke sana, hahaha. Baca postingan ini makin yakin kudu singgah ke pasar ikannya, hohoho.
BalasHapusKlo di negara maju...pasar tradisional nya aja...bersih banget. Tertata gitu ya mba. Trus yang modern kayak apa ya mba? Klo tempat jualannya bersih, belanjanya jadi nyaman ya..
BalasHapusWowb banget Mbk bisa ke Jepang pastilah bakal seru banget ya menikmati khas Jepang. Baik kuliner dan wisatanya.
BalasHapusAku lihat ikannya guede banget, mba. Jarak nih lihat tampilan ikan tuna sebesar ini. Btw emang tampilan pasarnya bersih banget ya. Duh kapan ya bisa ke Jepang
BalasHapusLangsung nyatet jadwal show nya mbak. Masuk itin nih kalo ntar halan halan ke jepun. Hihi. Tfs mbak.
BalasHapusItu pasar bersih amat yaaak...Kalau di sini pasar (ikan) bersih macam itu mau lah aku rajin perginya haha
BalasHapusMbak, Jepang terkenal ikannya ya, maka tuna segede gaban gitu sampai acara motongnya pun ada pertunjukannya bisa jadi agenda wisata pula. Keren yaaa!
Ya Allah Maaak seru banget ๐. Barusan ngomongin Jepang ama suamik, ngebayangin di pasar2 bisa jualan ikan seger dan tempatnya bersih kayak di Jepang.
BalasHapusWah... Pengen banget dari dulu ke jepang.. Tapi belum pernah kesampean๐
BalasHapusSalfok sama pasarnya, bersih banget ya kayak di mall wkwkwk. Pemandangan di luar pasar oun kece benget ya mbak. Btw lihat filleting tuna kenapa saya auto ngences ya, langsung terbayang sashimi dan sushi.
BalasHapusPasarnya bisa bersih gitu ya Mbaaak, padahal jualan ikan, kalau di kita mirip pasar modern kali ya walau tak sekinclong ini, semoga ada rezeki bisa ke Jepang juga aamiin
BalasHapusWah senangnya Mbak, bisa berkunjung ke pasar tradisional wakayama jepang. Aku malah belum pernah lho. Karena waktu di Utsunomiya gak sempat kemana mana. Jadi pengen ke sana lagi deh
BalasHapusWah keren sekali acara motong ikan di pasar traditional bisa jadi destinasi wisata yg menarik di Jepang
BalasHapussuka baca tulisannya serasa lagi jalan-jalan ke sana. Jepang selalu ngangenin, sebagai orang yang punya gelar San juga bangga sama Jepang sama masakannya, saya suka, tentu saja saya juga bangga sebagai Indonesia yang yang punya banyak makanan khas, setiap negara memang unik ya mba
BalasHapusDambaan ibu rumah tangga nih mba menemukan pasar yang begitu bersihnha, ada show fileting ikan pula. Seru ya Mbaa. Jadi nambah wawasan gimana menampilkan sajian ikan yang wow
BalasHapus