{Update} Saat berbagi kabar bahagia itu, tentang Yasmin, putriku yang pernah mengalami bullying saat SD, SMP dan SMA diterima menjadi salah satu duta pertukaran pelajar (AFS) Indonesia ke Jepang (Year Program-YP 2018-2019) bersama 2 siswa lain dari Jombang dan Makassar, banyak yang bertanya, "Apa sih kiat-kiat agar lolos seleksi AFS dan YES?"
AFS dan YES adalah program asuhan
Yayasan Bina Antarbudaya,
organisasi non pemerintah,
organisasi non pemerintah,
non profit
berbasis relawan
merupakan mitra dari AFS Intercultural Program,
yang berkomitmen untuk membangun dunia yang lebih baik
merupakan mitra dari AFS Intercultural Program,
yang berkomitmen untuk membangun dunia yang lebih baik
melalui program pertukaran
yang berlandaskan pemahaman antarbudaya.
Sejujurnya, pertanyaan yang sama itu jugalah yang ada dibenakku, saat suatu hari di tahun 2017, sepulang sekolah, putriku menyampaikan kabar bahwa doi ingin mengikuti seleksi pertukaran pelajar tingkat SMA di sekolahnya.
"Bunda, tadi Yasmin mengikuti acara sosialisasi tim pertukaran pelajar di sekolah"
Yasmin menyampaikannya dalam bahasa Inggris.
Iya, kami sepakat, agar kemampuan berbahasa Inggris tidak semakin tergerus, kami sepakat untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris, diselingi dengan bahasa Indonesia, tentu saja!
Baca juga : Tips Lolos Seleksi Beasiswa IISMA
"Well, let's do it then!"
Aku menjawab tak kalah antusias.
Dan sejak saat itu aku dan Yasmin memantau setiap syarat dan ketentuan yang beberapa di antaranya bisa dilihat langsung di akun instagram @binaantarbudaya dan @binabud di twitter.
Namun ada juga beberapa informasi yang dikirim langsung melalui email pribadi. Biasanya sih menyangkut informasi sensitif dan bersifat privasi.
Berikut ini beberapa hal yang bisa aku bagi, semoga masih relevan ya.
Begitulah, seleksi pertukaran pelajar ini, baik AFS dan KL-YES (The Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study-untuk selanjutnya aku singkat dengan YES, ya) biasanya dimulai setahun sebelumnya!
Hal ini disebabkan karena ketatnya seleksi yang memerlukan beberapa tahapan untuk mendapatkan siswa terbaik mewakili Indonesia.
Biasanya AFS dan YES beda tanggal registrasi!
Namun untuk afdolnya sering-sering aja kepoin akun di atas tadi ya, pantengin feed dan instastory juga.
Eh, satu lagi...
Pertukaran pelajar ini terdiri dari 2 program yaitu:
1. AFS (beasiswa tidak murni) - not full scholarship
2. YES (beasiswa murni) - full scholarship
Namun perlu aku tambahkan, seleksi yang aku bagi di bawah ini adalah berdasarkan pengalaman untuk Year Program (YP) 2018-2019.
So, boleh jadi untuk tahun ini tahapan jenis seleksi, bisa saja jadi berbeda. Who knows?
Seleksi IPU (Ilmu Pengetahuan Umum)
Untuk YP 2018-2019 sebagaimana layaknya sebuah kompetisi, seleksi pertukaran pelajar ini diawali dengan tes tertulis pengetahuan umum.
Menurut Yasmin ada 3 rangkaian tes pada seleksi awal ini yaitu:
1. Tes tertulis pilihan berganda (100 soal) IPU (Ilmu Pengetahuan Umum)
Plus soal matematika, kimia, biologi dan gengnya, hahaha.
2. Tes tertulis pilihan berganda Bahasa Inggris
Kurang lebih seperti tes di sekolah ada vocabulary, grammar dan sentences.
3. Tes Essai Bahasa Indonesia
Yasmin mendapat 3 topik seperti ini:
- Apa rencana masa depan dan bagaimana cara menggapainya?
- Sebutkan 3 masalah besar dan cara menghadapinya!
- Pernahkan menjadi pemimpin, atau menjadi yang dipimpin?
Gunakan kemampuan menulis terbaik seperti tulisan yang nyaman dibaca, pengaturan paragraf, pemilihan kata dan lain-lain.
Intinya, buatlah karya essai yang bagus dan menarik!
Kiat:
Banyak-banyak membaca dan mendengar berita isu nasional dan internasional atau kalau mau sedikit investasi belilah buku RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap)
Saat ikut seleksi pertama kali, menurut Yasmin, ada kira-kira 300 peserta yang datang dari berbagai sekolah di Balikpapan dan sekitarnya.
Pengumuman yang lolos seleksi memakan waktu sampai 3-4 minggu.
Seleksi Interview
Kali ini jumlah peserta menyusut melebihi separuh dan hanya tersisa 100 peserta untuk lolos tahap interview bilingual (Indonesia dan Inggris).
Saat ini juga peserta diminta menyiapkan berkas-berkas baru lagi seperti:
- Legalisir fotokopi ijasah SMP
- Legalisir nilai UN SMP
- Pas foto
- Rekomendasi sekolah SMA
- Rekomendasi dari lingkungan rumah dan teman terdekat
- Legalisir raport SMP semester 5 dan 6, dan raport SMA semester 10 (genap dan ganjil)
- Fotokopi raihan prestasi (sertifikat dan lain-lain)
Baca juga : Cara Hebat Eksplor Bakat
Bahasa Indonesia : Tes kepribadian
Dalam kesempatan ini peserta akan ditanya seputar kepribadian.
Sebelumnya tim juri sudah dapat bocoran mengenai kepribadian peserta lewat berkas yang dikirim saat seleksi awal di atas, saat peserta mendapatkan pin untuk login ke situs pertama kali.
Berkas-berkas itu berisi data tentang negara tujuan, cita-cita, motivasi mengikuti program, mau ikut program yang mana, AFS atau YES dan lain-lain.
Kali ini Yasmin ditanya tentang:
Motivasi memilih negara Amerika?
Mengapa tertarik memilih Amerika?
Mengapa harus memilih Yasmin mewakili Indonesia?
Dan apa yang akan Yasmin lakukan di Amerika?
Jadi, persiapan yang dilakukan Yasmin adalah belajar tentang negara Amerika seperti bendera, presiden-presidennya, negara-negara bagian dan sebagainya. All About America, deh!
Sedangkan untuk menjawab pertanyaan yang merupakan opini, mau tak mau, suka atau tidak suka, minimal kudu belajar agar tidak gugup dulu ya.
Baca juga: Begini Kiat Mengatasi Rasa Gugup di Segala Situasi
Kiat:
Pelajari semua tentang negara tujuan, jawablah pertanyaan dengan jujur dan gunakan versimu sendiri, jangan mencontek jawaban yang ada di situs-situs orang lain ya!
Bahasa Inggris:
Gak mesti jago banget bahasa Inggris kog!
Namun, jangan pernah menggunakan bahasa Indonesia dalam sesi kali ini ya!
Pertanyaan kali ini tentang sekolah dan juga masih sama seperti di atas mengapa memilih negara Amerika beserta alasannya.
Jadi, pastikan kamu mengetahui alasan mengapa memilih negara impianmu ya!
Kiat:
Tingkatkan kemampuan percakapan bahasa Inggris dan Indonesia serta menjawab jujur semua pertanyaan
Pengumuman hasil seleksi hampir sama juga, 3-4 minggu.
Seleksi Dinamika Kelompok
Sampai di sini peserta juga semakin mengerucut hanya tersisa 50 peserta.
Ini adalah seleksi di mana sebenarnya antar peserta "diadu" kompetensinya untuk mendapatkan kandidat terbaik dari yang terbaik.
Menurut Yasmin seleksi ini adalah yang paling seru!
1 grup terdiri dari beberapa orang, diberikan masalah dan bagaimana cara grup itu memecahkan masalah.
Peserta diminta eksplor kompetensi "berkomunikasi" yang baik, saat menjadi pembicara, pendengar, memberi masukan dan lain-lain, layaknya sebuah FGD, Focus Group Discussion.
Kiat:
Tingkatkan wawasan dan pelajari kiat bagaimana mempersiapkan diri menjadi leadership serta kemampuan FGD
Pengumuman seleksi ini juga hampir 3-4 minggu.
Seleksi Berkas Administrasi Nasional
Sampai di sini peserta kembali mengerucut hanya tersisa 8 orang dan seleksi administrasi sesungguhnya pun dimulai.
Untuk yang memilih AFS, seleksi sudah berakhir, dan dari 8 orang, 2 sudah terpilih ikut AFS, sedangkan Yasmin dan 5 orang lain masih menunggu seleksi YES.
"Pertarungan" sesungguhnya baru dimulai, menurutku, karena semua berkas-berkas awal seperti di atas tadi (raport dan lain-lain) akan bersaing dengan kandidat peserta dari seluruh Indonesia.
Plus tambahan berkas-berkas di bawah ini:
Bahasa Indonesia : Tes kepribadian
Dalam kesempatan ini peserta akan ditanya seputar kepribadian.
Sebelumnya tim juri sudah dapat bocoran mengenai kepribadian peserta lewat berkas yang dikirim saat seleksi awal di atas, saat peserta mendapatkan pin untuk login ke situs pertama kali.
Berkas-berkas itu berisi data tentang negara tujuan, cita-cita, motivasi mengikuti program, mau ikut program yang mana, AFS atau YES dan lain-lain.
Kali ini Yasmin ditanya tentang:
Motivasi memilih negara Amerika?
Mengapa tertarik memilih Amerika?
Mengapa harus memilih Yasmin mewakili Indonesia?
Dan apa yang akan Yasmin lakukan di Amerika?
Jadi, persiapan yang dilakukan Yasmin adalah belajar tentang negara Amerika seperti bendera, presiden-presidennya, negara-negara bagian dan sebagainya. All About America, deh!
Sedangkan untuk menjawab pertanyaan yang merupakan opini, mau tak mau, suka atau tidak suka, minimal kudu belajar agar tidak gugup dulu ya.
Baca juga: Begini Kiat Mengatasi Rasa Gugup di Segala Situasi
Kiat:
Pelajari semua tentang negara tujuan, jawablah pertanyaan dengan jujur dan gunakan versimu sendiri, jangan mencontek jawaban yang ada di situs-situs orang lain ya!
Bahasa Inggris:
Gak mesti jago banget bahasa Inggris kog!
Namun, jangan pernah menggunakan bahasa Indonesia dalam sesi kali ini ya!
Pertanyaan kali ini tentang sekolah dan juga masih sama seperti di atas mengapa memilih negara Amerika beserta alasannya.
Jadi, pastikan kamu mengetahui alasan mengapa memilih negara impianmu ya!
Kiat:
Tingkatkan kemampuan percakapan bahasa Inggris dan Indonesia serta menjawab jujur semua pertanyaan
Pengumuman hasil seleksi hampir sama juga, 3-4 minggu.
Seleksi Dinamika Kelompok
Sampai di sini peserta juga semakin mengerucut hanya tersisa 50 peserta.
Ini adalah seleksi di mana sebenarnya antar peserta "diadu" kompetensinya untuk mendapatkan kandidat terbaik dari yang terbaik.
Menurut Yasmin seleksi ini adalah yang paling seru!
1 grup terdiri dari beberapa orang, diberikan masalah dan bagaimana cara grup itu memecahkan masalah.
Peserta diminta eksplor kompetensi "berkomunikasi" yang baik, saat menjadi pembicara, pendengar, memberi masukan dan lain-lain, layaknya sebuah FGD, Focus Group Discussion.
Kiat:
Tingkatkan wawasan dan pelajari kiat bagaimana mempersiapkan diri menjadi leadership serta kemampuan FGD
Pengumuman seleksi ini juga hampir 3-4 minggu.
Seleksi Berkas Administrasi Nasional
Sampai di sini peserta kembali mengerucut hanya tersisa 8 orang dan seleksi administrasi sesungguhnya pun dimulai.
Untuk yang memilih AFS, seleksi sudah berakhir, dan dari 8 orang, 2 sudah terpilih ikut AFS, sedangkan Yasmin dan 5 orang lain masih menunggu seleksi YES.
"Pertarungan" sesungguhnya baru dimulai, menurutku, karena semua berkas-berkas awal seperti di atas tadi (raport dan lain-lain) akan bersaing dengan kandidat peserta dari seluruh Indonesia.
Plus tambahan berkas-berkas di bawah ini:
- Memasukkan semua nilai-nilai raport di atas ke formulir yang sudah disediakan secara manual (AFS Application Form) beserta testimoni seorang guru di SMA. Semuanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris
- Mengisi berbagai formulir AFS lain seperti Perjanjian Program AFS oleh orang tua/wali dan Perjanjian Pembayaran Kesanggupan Keluarga yang disertai materai
- Melampirkan surat pernyataan sehat dari rumah sakit dengan mengisi formulir AFS Health Certificate yang ditanda-tangani penanggung jawab rumah sakit/ pejabat yang berkompeten.
YES VS AFS
Oh iya, sejak awal Yasmin sebenarnya hanya mengincar progran YES yang murni beasiswa.
Namun karena persaingan cukup ketat dan mungkin juga ya (ini asumsi pribadi aku) animo Yasmin yang sedemikian besar untuk mengikuti program ini, saat tim AFS (Mba Astuti dan Mas Rijal) melakukan kunjungan ke rumah, Yasmin ditawari ikut program lainnya yaitu AFS yang nota bene beasiswa tidak murni (masih harus membayar, namun saat itu belum disebutkan apa saja yang harus dibayarkan kelak)
"Yasmin, selain Amerika, boleh tahu nih negara pilihan lain?"
Mba Astuti, salah satu tim bertanya pada Yasmin, disaksikan oleh aku dan suami.
"Jepang"
Yasmin menjawab mantap!
"Kenapa, Jepang?"
"... kebetulan Yasmin lagi suka anime Jepang dan suka sama karakter negaranya yang maju, modern dan disiplin"
Aku melihat mba Astuti, menuliskan sesuatu di catatannya.
Note:
Sesi interview ini memang wajib menghadirkan kedua orang tua, kandidat, beserta 2 anggota tim AFS.
Pertanyaan ke orang tua
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada kami sangat variatif seperti :
- kekurangan dan kelebihan Yasmin,
- bagaimana Yasmin menekuni kegiatan ekstrakulikuler, mengikuti berbagai kompetisi, aktivitas di luar sekolah, di rumah dan aktivitas di sekitar lingkungan perumahan.
Kiat:
Jawab semua pertanyaan dengan jujur dan apa adanya
Beberapa kali mba Astuti dan Mas Rijal membuat catatan usai mengajukan pertanyaan.
Dan...
Saat mengetahui biaya hidup yang harus dikeluarkan di Jepang selama hampir 11 bulan (kira-kira 140juta), kami memilih mundur dan berkata tidak sanggup menyiapkan dana sebesar itu dan hanya berharap pada seleksi program YES yang murni beasiswa.
Untuk program YES pilihan negara hanya berlaku di kota-kota di Amerika saja, karena beasiswa disediakan oleh pemerintah Amerika.
Sedangkan untuk AFS meliputi negara-negara seperti di bawah ini:
Demikianlah, pertemuan malam itu, kami tutup dengan doa semoga Yasmin lolos seleksi YES yang murni beasiswa itu.
Menjelang menutup mata malam di peraduan, aku teringat perjalanan luar negeri aku yang pertama kali ke kota Osaka Jepang berkat mengikuti lomba foto dan menulis cerita di sebuah fanspage detergen di facebook.
Untuk mengenangnya, bahkan beberapa tulisan aku tulis secara berseri seperti Osaka Castle Istana di dalam Taman, Sensasi Lift dan Eskalator Transparan dan Serba-Serbi Ngebolang ke Jepang.
Karena kisah ini bak telenovela #kibasponi, aku cukupkan dulu sampai di sini ya, kiat lolos seleksi AFS dan YES
... karena eh karena kalau terlalu panjang, nanti bisa meriang, eh gimana, hahaha...
Insya Allah, akan berlanjut lagi dengan kisah yang lebih seru, pemirsah!
Stay tune ya...!
Kiat Khusus:
Usahakan selalu menyiapkan berkas yang diminta secepat mungkin karena tim sangat-sangat mempertimbangkan hal ini. Percayalah!
Dan... demi kenyamanan bersama, hindari mengisi formulir registrasi online di jam sibuk ya.
Silahkan DM atau tanya admin akun di atas untuk jam akses terbaik!
Catatan:
Sekali lagi, semua contoh soal di atas adalah untuk musim seleksi YP 2018-2019, boleh jadi akan berbeda dengan seleksi tahun berikutnya atau mungkin juga tetap sama, who knows!
Demikian juga untuk jumlah kuota dan beasiswa, semua serba dinamis, mengikuti perkembangan dan kebijakan dari Bina Antar Budaya.
Ganbatte!
Catatan:
Alhamdullillah, Yasmin diterima program AFS dan berangkat ke Hiroshima, Jepang, Maret 2018 melalui bandara Soeta, transit di Denpasar dan langsung ke Tokyo.
Namun karena persaingan cukup ketat dan mungkin juga ya (ini asumsi pribadi aku) animo Yasmin yang sedemikian besar untuk mengikuti program ini, saat tim AFS (Mba Astuti dan Mas Rijal) melakukan kunjungan ke rumah, Yasmin ditawari ikut program lainnya yaitu AFS yang nota bene beasiswa tidak murni (masih harus membayar, namun saat itu belum disebutkan apa saja yang harus dibayarkan kelak)
"Yasmin, selain Amerika, boleh tahu nih negara pilihan lain?"
Mba Astuti, salah satu tim bertanya pada Yasmin, disaksikan oleh aku dan suami.
"Jepang"
Yasmin menjawab mantap!
"Kenapa, Jepang?"
"... kebetulan Yasmin lagi suka anime Jepang dan suka sama karakter negaranya yang maju, modern dan disiplin"
Aku melihat mba Astuti, menuliskan sesuatu di catatannya.
Note:
Sesi interview ini memang wajib menghadirkan kedua orang tua, kandidat, beserta 2 anggota tim AFS.
Pertanyaan ke orang tua
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada kami sangat variatif seperti :
- kekurangan dan kelebihan Yasmin,
- bagaimana Yasmin menekuni kegiatan ekstrakulikuler, mengikuti berbagai kompetisi, aktivitas di luar sekolah, di rumah dan aktivitas di sekitar lingkungan perumahan.
Kiat:
Jawab semua pertanyaan dengan jujur dan apa adanya
Beberapa kali mba Astuti dan Mas Rijal membuat catatan usai mengajukan pertanyaan.
Dan...
Saat mengetahui biaya hidup yang harus dikeluarkan di Jepang selama hampir 11 bulan (kira-kira 140juta), kami memilih mundur dan berkata tidak sanggup menyiapkan dana sebesar itu dan hanya berharap pada seleksi program YES yang murni beasiswa.
Untuk program YES pilihan negara hanya berlaku di kota-kota di Amerika saja, karena beasiswa disediakan oleh pemerintah Amerika.
Sedangkan untuk AFS meliputi negara-negara seperti di bawah ini:
Demikianlah, pertemuan malam itu, kami tutup dengan doa semoga Yasmin lolos seleksi YES yang murni beasiswa itu.
Menjelang menutup mata malam di peraduan, aku teringat perjalanan luar negeri aku yang pertama kali ke kota Osaka Jepang berkat mengikuti lomba foto dan menulis cerita di sebuah fanspage detergen di facebook.
Untuk mengenangnya, bahkan beberapa tulisan aku tulis secara berseri seperti Osaka Castle Istana di dalam Taman, Sensasi Lift dan Eskalator Transparan dan Serba-Serbi Ngebolang ke Jepang.
Karena kisah ini bak telenovela #kibasponi, aku cukupkan dulu sampai di sini ya, kiat lolos seleksi AFS dan YES
... karena eh karena kalau terlalu panjang, nanti bisa meriang, eh gimana, hahaha...
Insya Allah, akan berlanjut lagi dengan kisah yang lebih seru, pemirsah!
Stay tune ya...!
Kiat Khusus:
Usahakan selalu menyiapkan berkas yang diminta secepat mungkin karena tim sangat-sangat mempertimbangkan hal ini. Percayalah!
Dan... demi kenyamanan bersama, hindari mengisi formulir registrasi online di jam sibuk ya.
Silahkan DM atau tanya admin akun di atas untuk jam akses terbaik!
Catatan:
Sekali lagi, semua contoh soal di atas adalah untuk musim seleksi YP 2018-2019, boleh jadi akan berbeda dengan seleksi tahun berikutnya atau mungkin juga tetap sama, who knows!
Demikian juga untuk jumlah kuota dan beasiswa, semua serba dinamis, mengikuti perkembangan dan kebijakan dari Bina Antar Budaya.
Ganbatte!
Catatan:
Alhamdullillah, Yasmin diterima program AFS dan berangkat ke Hiroshima, Jepang, Maret 2018 melalui bandara Soeta, transit di Denpasar dan langsung ke Tokyo.
Beberapa hari di Tokyo, mendapat pembekalan dari AFS Jepang sekaligus silaturahmi dengan pelajar lain dari seluruh dunia yang menjalani program AFS di Jepang
Berikut kenangan Yasmin saat berbagi Pengalaman Ramadan di Negeri Sakura.
Alhamdullillah, kini Yasmin sedang mengenyam kuliah di Fisip, Hubungan Internasional Unpad dan baru saja menyelesaikan semester 5 di Universitas Sapienza di Roma dengan beasiswa IISMA.
Berikut kenangan Yasmin saat berbagi Pengalaman Ramadan di Negeri Sakura.
Alhamdullillah, kini Yasmin sedang mengenyam kuliah di Fisip, Hubungan Internasional Unpad dan baru saja menyelesaikan semester 5 di Universitas Sapienza di Roma dengan beasiswa IISMA.
Selamat ya udah lolos seleksi AFS dan YES, sekaligus bagi-bagi tipsnya supaya bisa lolos dengan mulus
BalasHapusTerima kasih, mba
HapusSemoga bisa membantu...
MasyaAllah tipsnya keren ini mba untuk mereka yang mau lolos afs ya
BalasHapussaya yakin ini bermanfaat banget, terus berbagi ya mba Anna.
Ini terinspirasi dari postingan di FB, ternyata banyak yang tertarik, maka jadilah artikel ini
HapusAlhamdulillah ya Allah
HapusMemang ya mba kalo kita bisa membantu mereka dengan postingan sungguh melegakan
alhamdulillah, rezeki si buah hati. saya juga pengen anak saya nantinya bisa merasakan pertukaran pelajar. namun sedari awal saya juga harus bs mengajarkannya bahasa internasional yak
BalasHapusSenang bisa membantu, mba
HapusKalau ada yang mau ditanyakan, silahkan japri ya...
Atau, tanya di sini juga, monggo pinara...
Itu sih...cara membiasakan penggunasn bahasa asing di lingkup krluarga. Nanti kalau si dedek sudah gedean dikit, rencananya mau saya ajari dwilingual. Tapi takutnya ada omongan tetangga ...takutnya dikira saya sok nginggris gitu. Gimana yaa biar saya PD dan gak kecil ati duluan untuk membiasakan berbahasa asing?
HapusSidqi mupeeengg bgt bisa ngerasakan pendidikan di Jepang.
BalasHapusArtikel ini bakal aku sodorin ke my lil kiddo
Makasiiii Kak Ros :D
https://bukanbocahbiasa(dot)com
Kuy, cus ke tkp.
HapusLagimusim registrasi sampai 31 Maret nanti.
Sekali lagi, hindari mendaftar di akhir periode ya!
Lima Charlie Lima Bravo, Lebih Cepat Lebih Baik
Tariiik Maaang...
Alhamdulillah, noted banget ini tips dan ceritanya. Harus sejak dini mengajarkan bahasa internasional yah.
BalasHapusBoleh bantu share juga, mba.
HapusSiapa tahu ada keluarga , sahabat atau tetangga yang tertarik.
Kereennya mba Yasmin, bisa ikut pertukaran pelajar ya ke Jepang. Nanti artikelnya saya baca lagi nih kalau anak-anak saya sudah besar.
BalasHapusBoleh bantu share kah,mba, buat sosialisasi.
HapusTerima kasih ya, Mba Ela...
Saya mengikuti foto-foto cerita Yasmin di Jepang dari facebook. Ikut senang dan bangga sekali melihatnya. Yasmin pernah pidato juga kan ya di Jepang? Keren banget!
BalasHapusBetul mba, Maya.
HapusYasmin ikut juga lomba pidato bahasa Jepang sesama siswa pertukaran pelajar, saat masih di Hiroshima dan berhasil menyabet juara 2.
Alhamdullillah...
Ya Allah, selamat ya, Mbak, untuk ananda Yasmin. Keren banget. Dan itu, prosesnya panjaaaaang bener ya. Tesnya juga bermacam-macam. Jelas, persiapannya memang lama. Bahkan, ini baru selesai seleksi, berangkatnya maish tahun depan.
BalasHapusBetul, mba.
HapusHampir setahun seleksinya.
Congratulation. Once again. It must be proud to have your beloved joining this Wonderful program. Hope we will have more participants in the future
BalasHapusI am so proud, indeed, Mom!
Hapus... and she really really wants to becoming a diplomatic especially when she got back from this program.
Hope this program will motivates her.
Yasmine semoga dafat seleksi beasiswa YES. Meegikuti tes seleksi memang harus siap semuanya ya mba, mental, berkas-berkas, dan tentunya kemampuan.
BalasHapusSetuju, mba.
HapusBagian Yasmin, mengusahakan dengan sebaik-baiknya
Urusan hasil, serahkan pada Yang Maha Kuasa
:)
Keren Yasmin nih. ..
BalasHapusSelamat yaaa dna makasih udha bagi bagi tipsnya
Semoga anak2 ku bs py kesempatan jg
Semoga bisa membantu ya
HapusSelamat untuk Yasmin ya kak. Keren deh. Dulu waktu SMA aku kepingin banget juga ikut AFS ini secara banyak alumni sekolahku yang pas SMA lulus program ini. Tapi karena waktu itu aceh sedang konflik, walhasil ga ada seleksi AFS utk aceh
BalasHapusBoleh minta bantu share mba,
HapusSekarang lagi buka tuh pendaftaran YES, sampai 31 Maret 2019
Waaah langsung saya bookmark nih postingannya. Bagus sekali infonya, anak saya ngarep ikutan student exchange kayak gini. Sukses yaa Yasmin..
BalasHapusCus ke TKP mba Anne.
HapusRegistrasi online sudah dibuka dan berlangsung sampai 31 Maret 2019
Mbak, bagi tips dong gimana membiasakan anak belajar ngomong Inggris tanpa mengesampingkan bahasa Ibu? Aku niat ngajarin si K english tp dia malah belepotan nyampur-nyampur. 😂
BalasHapusMba Widi,
HapusDi rumah, kadang kala aku memang campur aduk kayak gado-gado gitu ngomongnya.
Biasanya pas belum menemukan padanan kata.
Jadi, kudu vocabulary tiap hari kudu bertambah, biar bisa pure berbahasa Inggris
Bagi ku bercampur itu gak ada masalah sih yang penting nyambung, hahaha.
Beberapa kiat di bawah ini juga bisa dicoba untuk membantu anak belajar bahasa Inggris:
*Targetkan kelancaran BUKAN ketepatan!
Jangan melakukan pemotongan ketika anak semangat berceloteh dan salah pengucapan. Tunggulah sampai selesai, baru kemudian mengingatkan tentang kesalahan.
*Biasakan menggunakan suara penundaan untuk memberikan waktu lebih untuk anak berpikir seperti, "er...", "ummm...", "well..."
*Bergabung dengan komunitas bahasa Inggris juga bisa menolong.
*Berlatih bersama dengan anak menggunakan cermin namun tetap dengan suasan menyenangkan dan sarat humor.
Tapi kalau mau mahir, kudu "memaksa diri" berdialog bahasa Inggris sehari-hari dalam lingkungan kecil.
Bak kata pepatah, "Lancar kaji karena diulang"
Oh iya biar semakin klop aku tambahi lagi ya...
Hindari melakukan 3 hal ini agar mahir berbahasa Inggris
1. Menggunakan subtitle saat menonton film bahasa Inggris
2. Membaca novel terjemahan
3. Malu berbahasa Inggris.
Semoga bisa membantu ya...
Pengalaman yang membanggakan bisa cerita ke anak cucu , motivasi yang keren buat mereka dimasa datang...biar lebih berprestasinya..
BalasHapusSenang bisa membantu mba Nova...
HapusProsesnya ribet and panjang sekali ya mba ternyata. Aku bacanya aja udah capek, gimana jalaninnya? :))
BalasHapusKrn dulu aku pernah pgn ikutan beasiswa (wkt jaman2 sma) tp ya gak pede dlm bahasa inggris, akhirnya aku gak jadi maju krn udah gak pede duluan.
Anw, selamat ya mba utk anaknya yg lulus AFS ini. Pasti bangga bgt deh :)
Iya mba Oline.
HapusDemikianlah adanya, prosesnya memang perlu waktu
Wah lumayan berat juga ya syarat dan prosedurnya. Bermanfaat sekali nih infonya bagi yang membutuhkan 😄
BalasHapusMbak makasih mbk udah memberikan informasi tentang AFS dan YFSpengen banget student exchange seru kayaknya menambah wawasan juga
BalasHapusNote tips2nya mba siapa tahu nanti anak sy minat...impian emak pengen sekolah k ln ga kesampean moga anaknya hehheh
BalasHapusAllhamdulillah Yasmin selamat ya. Sekarang kesemoatan kaya gini makin terbuka lebar dengan adanya internet ya mbak. Jaman aku dulu mana tau info kaya gini dari mana. AKu kasih tau anakku yg SMP ah siapa tau dia berminat
BalasHapusTerima kasih sudah mau berbagi dengan buah hati mba ya...
HapusSemoga anakku juga bisa mengikuti jejak kakak Yasmin nih supaya bisa ikutan pertukaran pelajar
HapusSenang banget, kak Anna...
BalasHapusSukses buat Yasmin yaa...
Nanti di Jepang selama berapa lama?
Dan di sana ngapain aja?
Apakah ada agenda travellingnya juga?
Excited banget akuuu...
MashaAllah~
Barakallahu fiikum.
Di Jepang kurang lebih 11 bulan dan tinggal sama orang tua angkat.
HapusAktivitas di Jepang, kurang lebih sama seperti kehidupan di Indonesia, full dau school, PR dan lain-lain.
Untuk travelling mengikuti kegiatan keluarga angkat.
YES memungkinkan setiap siswa Indonesia belajar culture dan segala sesuatu dari negara yang dituju.
HapusSemoga kuliahnya kemudian Yasmin bisa ke kampus yang diimpikan.
alhamdulillah ya mba. Aku ikut bangga dan senang dengan kelulusan Yasmin. Satu sisi memang anak juga harus diajarkan sejak dini komunikas bahasa inggris sehari hari
BalasHapusSetuju mba.
HapusBahkan memulai belajar bahasa Inggris sehari-hari di lingkungan kecil itu salah satu kiat agar mahir bahasa Inggris
Seneng deh lihat anak anak muda bersemangat untuk terus menuntut ilmu.. apalagi menuntut ilmunya di luar Indonesia.. Alhamdulillah yaaa sekarang semakin banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri.. AFS ini memang jadi inceran anak anak SMA nih.. semoga anak anakku nanti bisa lolos AFS juga dan beasiswa lainnya.. aamiin
BalasHapusSetuju mba.
HapusZaman now kesempatan terbuka luas, semudah menjentik jari.
Tinggal ketik dan voila... informasi tersedia seketika.
Mbaa keren banget Yasmin. Tipsnya juga kompliiiit pol. Aku dulu pas SMA juga sempat ikut seleksi tapi ga loloooss hahah andai udah baca postingannya mbak wkwk
BalasHapusAku jugak mba, pas zaman aku dulu juga pengen banget, bahahaha.
HapusWow mba aku salfok sama biaya AFS yang beasiswa ga murni ternyata gede banget buat 11 bukan 140 juta pingsan wkwkwk...aku berharap juga semoga Yasmin lolos yang YES yah aamiin keren ini semoga kelak anak-anakku bisa dapat beasiswa semua aamiin
BalasHapusBahahaha, aku juga kaget pisan eui...
HapusNamun terkadang ada juga pihak ketiga yang menawarkan beasiswa dan pilihan negara sangat menentukan.
Biasanya untuk negara yang kurang favorit, kesempatan untuk dapat beasiswa lebih terbuka
Keren Yasmin. Tidak mudah lulus seleksi dan terpilih. Karena di AFS sendiri, keberangkatan anak baru bener2 kejadian setelah duduk di atas pesawat menuju negara pilihan. Banyak faktor. Selain faktor lulus, ada juga faktor luck. Disinilah doa Ibu berperan..
BalasHapusSetuju Mas.
HapusPernyataan itu, "Keberangkatan itu baru terjadi saat setelah duduk di atas pesawat menuju negara pilihan!"
Yup, itu selalu dan selalu diulang, agar kandidat tidak kegirangan di depan lalu kecewa kemudian.
Meski sudah terpilih, belum tentu bisa berangkat, karena apapun bisa terjadi seperti "force majeur", kejadian yang di luar kendali manusia seperti peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan dan lain-lain.
Kayaknya Mas Arief punya pengalaman nih?
Yasmin luar biasa nih bisa kepilih di antara ratusan pendaftar dari seluruh Indonesia. Ini kayaknya anak-anakku ga bakalan bisa lolos deh kalau mau ikutan program AFS YES, pasti langsung gagal di tes TB manthoux nya :(
BalasHapusOh... sorry to hear that, Mom
HapusTapi aku percaya, pasti ada banyak kesempatan lain di depan sana
Semangat, mba!
masyaAllah keren banget mbak.. aku suka terharu kalau ada anak yang lolos pertukaran pelajar dengan beasiswa begini.. selamat ya mbak untuk Yasmin.. makasih udah sharing tipsnya dan salam kenal mbak anna ^^
BalasHapusApalagi aku mba, sampai saat menuliskan komentar di sini, masih sering terharu
HapusTipsnya mantepppp, TFS mbak. Selamat Yasmin, semoga bisa mengambil manfaat dari program AFS ini yahh, top! dan jangan lupa buat memperkuat bekal iman di negara multikultural, semangat!
BalasHapusTerima kasih, mba.
HapusSetuju, harus seimbang ya mba, dunia dan akhirat.
Insya Allah... Insya Allah...
Seleksinya bener bener ketat banget ya kak, tapi alhandulillah masih rejeki, selamat yaa... sukses terus sayang...
BalasHapusYasmin hebat...congratz yaaa
BalasHapusKereeeenn bisa lolos AFS dan YES yang seleksinya ketat banget begituuu... sukses terus ya dek...
BalasHapusIya, mba.
HapusSeleksinya ketat sudah diawali sejak registrasi awal dan setelah masuk ke seleksi selanjutnya, dan kita mengirim berkas cepat, bisa jadi penilaian sendiri
Thank you so very much for the tips and tricks. Selection like this will always put you in a position to submit the best candidate
BalasHapusKeren sekali Yasmin. Semoga lancar dan sukses belajarnya ya di Jepang.
BalasHapusMasya Allah, Yasmin kereeen, ortunya juga lebih keren!
BalasHapusDan lagi-lagi aku tertohoque untuk lebih giat belajar bahasa inggris, Mba. Masiu sering angot²an. Kayak ginin kok ngarep anaknya jago inggris. Heuheuu..
Anakku pengen nih ikutan kegiatan kayak gini. Tak simpen ah infonya
BalasHapusSelamat buat Yasmin ya mbak, jadi tahu nih kalo AFS itu bukan beasiswa murni. Namun seleksinya ternyata sama ketatnya dengan YES. Aku simpan nih postingannya, siapa tahu ada yang butuh ini
BalasHapuswahhh pasti bahagia banget yaa memiliki anak yang bisa lolos AFS dan YES. Banyak banget orang tua yang menginginkan hal ini tapi mereka gak seberuntung Mba Anna :)
BalasHapusMakasih tipsnya, Mba. Membaca tips-tips ini pasti banyak orang tua dan anak-anaknya yang merasa terbantu :)
BalasHapusKeren banget kakak Yasmin. Makasih tips dan triknya buat AFS dan YES-nya mbak.
BalasHapusSaya jadi tau kalau ternyata terbagi dua, ada yang murni beasiswa ada yg juga harus menanggung biaya jg ya. Makasih ya mbak infonya lengkap banget. Sukses buat kakak Yasmin :)
Maa syaa Allaah baarakallaah ya mbak putrinya bisa lulus dari AFS dan YES ini. Thanks for sharingnya, saya bookmark dulu sempat adik saya bisa ikuti jejak Yasmin.
BalasHapussaya juga dulu mupeng banget Mbak pengen ikutan pertukaran pemuda (waktu kuliah sih) tapi syaratnya lumayan, itu juga harus punya jiwa seni yg tinggi buat performance kan nantinya :)
BalasHapussemoga nanti anak-anakku bisa mengikuti ajang seperti ini :)
makasih share infonya ya Mbak :)
Congrqazzss yaa mba say.. lulus semoga bisa menjadi manfaat dunia dan akhurat. Tpisnya mantul
BalasHapusKeren ya Yasmin bisa lolos program AFS, dan memang tahapannya lumayan banyak ya..
BalasHapusSelamat buat kakak Yasmin ya, kak. Seneng kalau punya anak yang berprestasi. Tips nya aku share ke anakku nih, biar bisa ngikutin jejaknya kakak Yasmin dapat beasiswa
BalasHapusInfonya lengkap banget mba! Dulu waktu aku SMA pemalas banget & ngga pernah nyari2 info kayak gini hihihihi. Sakses terus buat Yasmin, semoga terus berprestasi & membanggakan orang tua
BalasHapusBangga banget pasti ya mba, Yasmin bisa lolos program AFS dengan tahapan yang mashaa allah banyak banget. Sekali lagi selamat ya!
BalasHapusYasmin selamat ya, ibunya juga ikut deg degan juga ya, saat anak mendaftar dan akhirnya masuk ke program AFS. Yasmin pasti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang banyak yaaa. Di share lagi ya Mbaaak, pengalaman pengalaman Yasmin, biar anak muda makin termotivasi
BalasHapusCongrats kakak Yasmine. Pasti bikin ayah bunda bahagia
BalasHapusAku bintangin nih artikel yang ini mbak .. dibaca ulang lagi soalnya agak ngisi ngidam bacanya bahahahahh
Yasmin keren ya Mba. Aku wara wiri liat fotonya hahahah aplagi pas make seragam kayak sailormoon lucu cantik dan manis.
BalasHapusMoga moga yang tes dimudahkan dan diloloskan. Biar banyak yang berprestasi. Aamiin
Wah, keren banget mbk.. Selamat ya Yasmin. Ternyata RPUL masih dibutuhkan banget ya sekarang, aku kira udah ganti gitu hehe. Informasinya komplit mbk, makasih sharingnya
BalasHapusBaca ini saya terkenang impian saya di masa lalu. Walau gagal dapat kesempatan untuk pertukaran pelajar, tapi senang karena jadi punya banyak teman.
BalasHapusBtw, congrats adek Yasmin.
Hai dear,
HapusSetuju, yang pasti menambah wawasan ya...
Kemarin sampai seleksi berapa dan tahun berapa, mba?
Makash infonya MBA..noted buat anak kelak..anak masih SMP sih tp siapin Dr sekarang g Ada salahnya
BalasHapusSelamat ya Mbak untuk putrinya.
BalasHapusBermanfaat nih infonya.
Tahun 2017 lalu anak saya ikutan immersuon ke UK, bisa nih coba AFS dan YES
Terima kasih sharingnya
Wah jadi smangat. Moga bisa seperti kak Yasmin anak2ku hehe. Klo yg Jepang ada berbayar ya mba, harganya lumayan. Moga nanti Yasmin lulus yg murni beasiswa^^ amiin.
BalasHapuswaaw...keren kak yasmin. semoga dilancarkan untuk tahap2 berikutnya. cerita2 keluarga kak ros sangat menginspirasi buatku yang anak2nya masih kocik2 :)
BalasHapusKocik-kocik, cabe rawit ya Lis...
HapusAlhamdullillah, senang bisa membantu, peluk...
Wah.. Selamat ya, Yasmin. Salah satu generasi penerus bangsa yang patut dicontoh. Dan Mbak Ros dan suami, semangat menjadi orang tua yang super.
BalasHapusSemoga lulus beasiswa murni ya, Yasmin..
Wah Yasmin keren banget bisa lolos beasiswa ini. Boleh nih aku bagiin ke adekku siapa tahu dia juga mau ikutan.
BalasHapusDengan senang hati mba...
HapusSelamat ya dek Yasmin.. Semoga dilancarkan selalu study-nya. Aamiin.
BalasHapusAku harus kasih tau adikku nih dia masih SMA, dan pengen banget pertukaran pelajar gini. Thanks for sharing ya Mba, bermanfaat banget :)
Cus ke TKP, mumpung masih dalam masa registrasi, mba
HapusMasya Allah tabarakallahu, anak yang luar biasa dengan dukungan orang tua yang luar biasa. Semoga nanti nurani bisa begitu ya, oh ya tips dan pengalamannya detail banget .. bisa dicontek nanti kalau mau ada yang daftar
BalasHapusAlhamdullillah, senang bisa membantu.
HapusMonggo japri juga, aku senang sekali bisa membantu, mba
Wah seru juga ini bisa belajar disana jika lolos ya, jadi ingin ku simpan ini linknya siapa tau kelak anakku bakal sekolah disana. Kebetulan keluarga besar suami pada disana, rata-rata sepupu juga pada sekolah disana, waktu tinggal di asrama orang Indonesia akan disekamarkan dengan orang Jepang agar bisa berbahasa Jepang dengan lancar.
BalasHapusUmumnya siswa SMA di tempat Yasmin sekolah jarang yang bisa bahasa Inggris.
HapusMenurutku pribadi, ini kabar baik, karena mau tak mau, suka tak suka, Yasmin dituntut belajar bahasa Jepang agar bisa berkomunikasi.
Alhamdullillah, kini Yasmin sudah bisa berkomunikasi bahkan memenangkan kompetisi bahasa Jepang antar siswa AFS di Hiroshima
Barokallah...
Ini informatif banget, mbak. Aku bookmark ya. Aku guru BK, butuh banget informasi kaya gini. Makasih mbak.
BalasHapusTerima kasih ibu guru.
HapusBoleh langsung keTKP, karena ini masa registrasi KL-YES sampai 31 Maret 2019
Keren sekali Yasmin bisa lolos seleksi AFS YES. Pasti bundanya bangga sekali ya...
BalasHapusSyarat dan ketentuannya lumayan sulit juga, untung ada dukungan penuh dari bundanya :)
Aku dulu sering baca info AFS YES, Alhamdullilah ya bisa lolos dan belajar di sana. Semoga banyak memberi manfaat, dan terima kasih tipsnya pasti banyak yang membutuhkan artikel ini deh
BalasHapusPrtukaran pelajar sempat jadi impian, hehehe
BalasHapustapi cuma bisa memendam dalam angan. Duh baper jadinya aku
semoga yang bermimpi seperti saya, dimudahkan dalam ujiannya
Wow luar biasa membanggakan. Jadi inget dulu pas SMA sempat semangat pengen kuliah di Jepang, pengen coba ikutan beasiswa monbukagakusho, tapi ya gitu. Anget-anget tai doang hiks.
BalasHapusomnduut
Selamat yaa..
BalasHapusDan terima kasih sdh berbagi tipsnya🙏☺
Beberapa teman kuliah dulu alumni AFS, Mbak. Ya emang beda sih dari segi pengalaman. Mereka tuh ebih mandiri dan survive banget karena udah ngerasain ditempa di negeri orang. Semoga besok anak-anakku bisa lolos AFS juga, Amiin. INi mungkin ada obsesi ibunya. Tapi nggak rugi juga kok, asalkan anak nggak terpaksa mengikuti prosesnya.
BalasHapusSepakat, mba
HapusBukan zaman lagi memaksakan kehendak hati ke buah hati
Aku percayal, pastilah tak akan baik jadinya!
Biarkanlah mereka memilih dan kita siap jadi supporter utamanya
Keren banget Kak Ros... Semoga anak-anak bisa menyusul seperti Kakak Yasmin kelak, aamiin.
BalasHapusMaunya yang beasiswa full, tapi anaknya harus pintar banget sepertinya, pasti berat saingannya... Karena 140jt jaman now, kalau 10 tahun lagi jadi berapa yak? Wow banget, nggak kuat.
InsyaAllah nggak memaksakan anak, tapi tetap berdoa dan berusaha pastinya. Bismillah...
Terima kasih infonya Kak Ros.
Ikut bangga untuk kak Ros dan keluarga. Perjuangannya dipupuk dari rumah. Minimal udh lancar komunikasi bahasa Inggris. Selamat ya putrinya. Semoga sukses...
BalasHapusTerima kasih mas Riza...
BalasHapusAku juga pernah ikut seleksi AFS/YES tahun 2015/2016 mom tapi aku gagal di tahap interview karena aku emang lemah banget sama interview. Tapi semuanya terbayar kok sama pengalaman yg aku dapat dan bisa sedikit 'bangga' bisa lolos tahap 1. Thank you for sharing, mom. Pas baca2 jadi inget masa2 seleksi
BalasHapusSaya jadi semakin semangat untuk membiasakan anak berbicaraan dengan bahasa asing. Terima kasih untuk tulisannya
BalasHapusMantap artikelnya, bermanfaat banged. Tak share yo Kak...
BalasHapusTerima kasih bun. Aku lagi ikut seleksi pendaftaran AFS. Tapi ada beberapa yang aku pengen tanyain lagi bun. Boleh gak aku minta Instagram / Email bunda biar aku ngobrolnya lebih gampang. Terima kasih ya bun 😊
BalasHapusKan ada di halaman contact di atas ^^
Hapusig @rosannasimanjuntak
Weh hebat yaaaa, selamat ya bun. Memang buah jatuh tidak jauh dari pohon ya bun. Heuheuheu
BalasHapusKak, aku sekarang ikut yang AFS Kakehashi Program ke Jepang, fully founded, ga bayar sama sekali, sekarang sedang dalam tahap seleksi ketiga, doakan aku juga kak, supaya lulus yaaaa :)
BalasHapusAlhamdullillh.
HapusIni lagi corona, biasanya akan tertunda.
Begitu juga pelajar terpilih dalam priode sebelumnya sudah dipulangkan ke negara asal, untuk alasan kenyamanan.
Terima kasih sharingnya tentang beasiswa ke luar negeri lewat Yes dan AFS. Selamat atas kelulusan Yasmin buat belajar ke Jepang. Saya enggak ada bayangan sebelumnya tentang kuliah di luar negeri, gimana prosesnya, semua infomasi ada di sini. Lagi situasi kayak gini, moga semua cepat membaik, ya.
BalasHapusSaya yang baca urutan seleksinya saja sudah ikut deg-deg-an :))
BalasHapusKeren banget Yasmin nya. Zaman sekarang mraktekin Bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari memang perlu banget, ya Mbak. Terima kasih sharing nya, Mbak :))
Jadi inget jaman SMA dulu juga cobain seleksi AFS, tapi gak lolos hehehe bagaimanapun sebuah pengalaman sih ikut2 seleksi begini. Menantang diri sendiri juga sih, bisa ternyata memenuhi semua syarat2 dab nambah pengalaman interview.
BalasHapusSelamat ya Yasmin! Keren banget dah buat dimasukkan ke CV!
Wah kerennn, Selamat ya
BalasHapusSemoga masa depan Yasmin bertambah cemerlang dan sukses setelah mengikuti program AFS dan YES
Aih keren ini baru tau deh program ini tak cobain aku share ke anakku nih.. mudah2an badai cepat berlalu jd programnya masih bs berjalan. Keren mba...pertama kali ke LN ternyata menang lomba ya..jadi pengen ih ah semoga keberuntungan itu mampir padaku. Trims infonya ya..
BalasHapustes esai dalam bahasa indonesia biar bs detail cerita kan ya. lebih luwes ungkapkan semuanya. waaah tahapan yg lama yaa
BalasHapuswah Alhmdulillah ikut senang dengan lolosnya ananda di seleksi AFS.. pengalaman yang ternilai harganya banget..Semoga ntar anakku bisa terpilih juga.. hehe
BalasHapusSelamat ya kk Yasmin, alhamdulillah ya mba saya ikutan seneng, semoga dilancarkan semuanya
BalasHapusSelamat Kakak Yasmin, semoga anakku juga bisa mengikuti jejak kakak belajar di negeri orang full beasiswa
BalasHapusCerita luar biasa yg smg bs mnginspirasi bnyak orang. terima kasih bnyak pnjelasan serta tips triknya Kak. smg kakak Yasmin sekeluarga sll diberkahi ilmu yg bermanfaat 🌟
BalasHapusMenarik banget ada beasiswa AFS sama YES. Dulu pas masih jadi pelajar tertarik banget pengen ikut beasiswa ke luar negeri cuman enggak tahu caranya. Baca ini jadi paham deh. Btw Selamat,ya buat Kak Yasmin. Alhamdulillah rezekinya bisa sekolah di luar negeri dengan beasiswa.
BalasHapusMasyaAllah ... Keren, Kakak Yasmin! Ikutan program ini tuh mulai di kelas berapa sih, Bun? Ini mah cita-cita aku semasa sekolah dulu. Sayang kurang motivasi dan bingung mesti kemana cari infonya, hihihi ...
BalasHapusProgram bergengsi begini pastinya banyak sekali peminatnya ya, Bun. Anak-anak pintar di Indonesia tuh buanyak banget. Tentu persaingan juga ekstra ketat. Siswa berarti harus aktif berorganisasi juga, ya. Kelebihannya, anak akan lebih mudah bersosialisasi dan mengutarakan pendapat. Ini penting saat diminta menyampaikan opini.
Keren sekali, Mbak. Masya Allah tabarakallah. Terima kasih untuk tipnya yaa. Semoga kelak bisa dipraktikkan oleh si sulung di rumah yang pengen banget pergi ke Jepang. Perjuangan banget ya untuk bisa lolos seleksi karena peserta yang ikutan lumayan banget.
BalasHapusDari zaman dulu, rasanya keren banget kalo bisa lolos AFS.
BalasHapusBtw, selamat buat Yasmin :)
Kalau daku masih SMU mau banget ini ikutan, soalnya bisa jadi pengalaman baru plus tambah teman. Congrats ya
BalasHapusAnak-anakku yang besar pengen ikut seleksi AFS ini, tapi belum ada pilihan untuk madrasah aliyah ya.
BalasHapusAFS ini selalu jadi incaran 😊
Semua sekolah bisa ikutan Mak Indjoel.
HapusTidak ada diskriminasi.
Sering-sering pantengin 2 akun di atas ya.
Mereka proaktif share informasi-informasi yang berkaitan dengan AFS, YES dan program jangka pendek pertukaran pelajar lainnya seperti Kakehashi yang fully funded.
MasyaAllah keren sekali. Saya bookmark untuk anakku nanti. makasih sharingnya
BalasHapusMasyaAllah, barakallah buat yasmin ya mbak. Inspirasi banget, semoga duo AuRa nanti bisa dapet beasiswa begini juga.
BalasHapusHi ka! Mau tanya nih, sewaktu bayi pernah terkena tuberkulosis apakah bisa diizinkan untuk ikut?
BalasHapusHai dear Una,
HapusSaran aku, ikut tes Mantoux saja lagi ya, dear
Nanti kalau sudah terbukti free, dokter akan menerbitkan semacam surat keterangan/sertifikat yang menyatakan Una sudah bebas dari tuberkulosis.
Good luck ya!
Ganbatte!
Di keluargaku gak ada yang pernah ikutan, circle-ku pun enggak hahHa jadilah tak pernah kenal. Thanks for sharing kak.. kucatat untuk anak nanti..
BalasHapusBeruntung sekali Yasmin lolos sebagai salah satu peserta AFS ya Mbak. Dan seperti kata bijak, tak ada hasil yang menghianati usaha. Usaha kalian berdua terbayar penuh akhirnya ya. Alhamdulillah
BalasHapusMasya Allah Yasmin pinter banget ya.
BalasHapusSeleksi ketat untuk pertukaran pelajar AFS YES Alhamdulillah bisa dilalui, berkat bimbingan orang tuanya tentu saja.
AFS ini udh lama banget kan ya mba programnya? Aku inget soalnya pas zaman aku msh sekolah SD bahkan, ada pertukaran pelajar ke beberapa negara. Aku ingetnya AFS kalo ga salah. Cm waktu itu aku memang ga ikutan. Tp Kaka kelasku ada yg lolos ke Amerika. Trus akukan langganan majalah bobo, trus Gadis dan kawanku pas SMP. Naah di situ aku inget ada artikel ttg pertukaran pelajar gitu.
BalasHapusDulu pas baca sbnrnya pengeeeen banget ikutan. Tp dulu aku ga PD an memang. Ga kebayang aja hrs tinggal di negara yg jauh gitu hahahaha. Tp skr nyesel sih. Mungkin ntr kalo anakku udh gedean, aku mau deh prepare dia utk ikut pertukaran belajar, biar melatih mandiri dan PD nya..
Mba, itu pake tulisan tangan, mungkin Krn mereka mau melihat karakter dari tulisan tangannya yaaa. Kan bisa tuh karakter kita diliat dr tulisan tangan.
Trus mba, td ditulis biaya hidup di Jepang 11 bulan kurlep 140 jutaan.. itu hrs dibayar sekaligus ato setiap bulannya?
Untuk biaya hidup itu akhirnya dicover beasiswa dari Yayasan Marching J, Fan.
HapusSebelumnya kami sudah mengundurkan diri, tidak sanggup ikut AFS dan membayar 140 juta.
Namun karena nilai Yasmin yang tinggi serta respon cepat setiap diminta dokumen pendukung dibandingkan pemohon lainnya, yayasan Bina Budaya berinisiatif mencarikan donatur/sponsor beasiswa.
Informasi ini juga kami dapatkan dari yayasan BIna Budaya, sesaat sebelum Yasmin presentasi sebelum berangkat karantina ke Jakarta.
Jadilah Yasmin mendapat beasiswa.
Namun beasiswa ini sifatnya kebijaksanaan.
Semua keputusan akhir ada di Yayasan Marching J.
Jadi tidak ada jaminan bahwa setiap tahun akan ada beasiswa dari yayasan ini. Sangat-sangat subyektif!
keren adek Yasmin selamat ya sudah lolos AFS dan YES, semoga menginspirasi teman-teman lainnya juga dan ilmu yang didapat bermanfaat buat ade Yasmin dan juga yang membutuhkan
BalasHapusWah Makasih mbak, pengalaman putrinya inspiratif banget mbak. Apalagi perjuangan mamanya kebayang pasti yang paling repothehe
BalasHapusMakasih infonya Mbak, artinya bahasa inggris harus dikuasai yaa selain yang lainnya juga
Dulu impianku juga bisa sekolah keluar gitu pertukaran pelajar tapi aku nggak pintar hiks. Sekarang banyak jalan untuk mendapatkan caranya ya mba termasuk AFS dan YEs ini. Barokallah Yasmin. Bangga padamu
BalasHapusBunda Anna.. Yasmin kan berharap mendapatkan YES yang full beasiswa, tapi akhirnya berangkat dengan program AFS, apakah bunda membayar tambahan biaya nya? Jika iya berapa?
BalasHapusAlhamdullillah, Yasmin akhirnya dapat beasiswa karena nilainya mencuri hati sebuah yayasan di Jepang yang sering bekerjasama dengan AFS.
HapusJadi yayasan ini yang menyiapkan segalanya semua keperluan Yasmin selama di Jepang termasuk asuransi, diri, kesehatan, uang saku, kartu langganan transport seperti bis dan kereta api, seragam dll
Kami hanya mengirim "uang tambahan" sekitar 500K saja setiap bulan, itupun kalau Yasmin minta, hihihi.
Kalau mau chat sila hubungi saya di WA Mom, nomor ada di contact :)
assalamu'alaikum bu.. terimakasih infonya bu, sangat bermanfaat..
BalasHapusapakah untuk daftar di program ini harus memiliki kkemampuan bahasa inggris yang mumpuni bu? dan juga harus punya prestasi yang memumpuni bu?
kalo ikut kegiatan organisasi apakah punya pengaruh yang besar terhadap penilaian di program ini bu?
Berikut jawaban saya ya:
Hapus- Jika memiliki kemampuan Bahasa Inggris mumpuni, adalah keuntungan, terutama pas dapat negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.
- Memiliki prestasi juga menjadi bahan pertimbangan dan punya kesempatan lebih besar.
- Yes. Aktiv kegiatan organisasi juga bisa jadi keuntungan dan pertimbangan dewan juri.
Jika ada yang ingin ditanyakan lagi bisa japri saya di ig atau kirim email ke rosannasimanjuntak93@gmail.com
Semoga bermanfaat ya.
Terimakasih Ibu& Kak Yasmin, sudah mau berbagi informasi. Doakan saya, semoga bisa mengikuti KL YES Tahun ini. Sukses selalu Ibu & kak yasmin
BalasHapus