Kebetulan aku kan pasang MozBartuh di browser Google Chrome, jadi setiap sign in, langsung bisa dapat informasi DA dan PA domain termasuk milik blogku sendiri.
Satu hal yang aku perhatikan, adalah saat mengklik analytics Moz di bagian Discovered and Lost sering banget menemukan angka yang kerap berubah-ubah!
Asli, bikin kepo berat!
... dan hari ini semakin parah, karena Lost blog aku semakin banyak.
Aaarrrghhh....
Karena sudah tak tahan lagi, langsung dong aku klik, apakah, "Discovered and Lost" itu?
Apakah tergantung, amal shalih atau mungkin rekening di bank, Maria?
Thanks GOD!
Ternyata bukan!
Jawabannya juga terdapat di halaman yang sama, di Analytic Moz tadi, cuma kudu klik bagian Discovered and Lost.
Nah, pas membaca bagian ini, langsung teringat deh, kenapa tidak sekalian aku tuangkan saja pengalamanku ini ke dalam tulisan ya. Lumayan buat nambah stok postingan.
Sebelum melangkah jauh, tulisan ini murni pengalaman pribadi, tak ada indikasi buat menggurui, apalagi merasa lebih mumpuni. Nope, not at all!
Aku percaya, ada lebih banyak dan lebih baik, sosok-sosok yang lebih memiliki kompetensi.
Hanya sekedar sharing, pemirsah...
So, aku terbuka banget untuk ruang diskusi ya. C-A-T-A-T
Discovered and Lost
Are you still with me guys...?
Jadi, pas klik bagian Lost, aku menemukan beberapa domain blog, yang kalau di klik itu ternyata masih aktif lho. Bahkan beberapa di antaranya dengan DA 25, DA 20.
Maksudnya?
Maksudnya, bukan page 404, atau error not found, endebrai endebrai.
Tapi masih aktif, pemirsah!
Aktif, tapi dinyatakan LOST oleh Moz.
L-O-S-T!
Pusying kan barbie!
Ternyata oh ternyata, Lost, menurut Moz adalah:
Langsung dong aku kayang.
Pasti kamu langsung kepo pengen menemukan Discovered and Lost milikmu kan?
Beccul?
Gampil kog caranya?
1. Langsung masuk ke Discovered and Lost tab di Link Explorer milik blogmu di sini
2. Di bagian kanan langsung masukkan tanggal kisaran data yang ingin kamu ketahui
3. Klik ikon Search
Terlihatlah Overview Chart Discovered and Lost linking domains sesuai kategori Link Index Moz
... dan bisa filter, mau klik Discovered saja, Lost saja atau keduanya!
Selanjutnya bisa juga mengeksplor daftar linking domains yang ditemukan, hilang, tanggal ditemukan dan tanggal hilang.
Explore Links Menggunakan Overview Chart
Di Overview Chart ini kita bisa eksplor beberapa data dengan cara:
1. Mengklik di bagian mana yang kita tertarik
2. Update filter akan terlihat
3. Scrolldown ke daftar linking domains dan klik di Top Link dropdown di bagian kanan
4. Klik All Links from this root domain untuk membuka daftar Inbound Links
5. Exporting to CSV akan mengeksport data yang difilter di Link Explorer
Memahami Discovered and Lost
Biar lebih greget aku kutip saja pengertiannya langsung dari Moz ya:
" If a link was discovered or lost, this means our crawler either found it for the first time or coudn't find it during the last crawl of the page"
Date Lost
... adalah tanggal terakhir link dirambat Moz Web Crawler, DotBot, namun gagal!
Jadi, bukan berarti link sudah dibuang atau tak ada, tetapi Moz Web Crawler Dotbot tak berhasil merambatinya!
Date Found
... adalah tanggal ketika link ditemukan Dotbot dan bukan berarti tanggal ketika link dibuat!
Jadi, penting banget memahami bahwa data yang disajikan di Link Explorer adalah data terakhir ketika Dotbot menemukan link, ya
Artinya...
Ketika link sudah tidak ada namun sudah sempat ditemukan Dotbot saat perambatannya yang terakhir, tidak akan terbaca Lost, sampat Dotbot merambatinya kembali.
Saat menulis artikel ini, aku belum menemukan apa sih manfaat fitur Discovered and Lost di Link Explorer ini.
... apakah mempengaruhi DA atau PA?
... atau mempengaruhi spam score?
Ada yang bisa membantu?
Namun, at least aku jadi lebih mendapat pencerahan lah tentang fitur Discovered and Lost Link Explorer Moz ini, yaitu:
Metrik Discovered and Lost akan berubah-ubah di antaranya dipengaruhi oleh aktivitas blogwalking. Which is...
Saat kita meninggalkan komentar di domain orang lain atau ketika orang lain meninggalkan link URL di blog kita.
"Bang, besok pagi minta tolong antarkan ke Mangrove Center ya" "Mangrove Center di Balikpapan itu ada 4 lho, Bunda, yang mana nih? "Haaa, ada 4! Oh...Mangrove Center Graha Indah Kariangau, Bang, Abang sudah pernah ke sana kah?" "Belum, sih, besok sama-sama kita cari saja ya"
Beginilah, kalau kebanyakan hibernasi, hihihi #slabmeintheface mode on! Destinasi hits di kota sendiri, malah belum update.
Mengintip view dermaga dari rimbun eksotika Rhizopora
So...
Agar mendapat gambaran utuh Mangrove Center Graha Indah Kariangau Balikpapan (MCGI) aku melakukan mini riset dengan membaca artikel online. Lumayan lah buat menambah wawasan, karena eh karena, I have no clue at all.
Baidewei subway,
Mencari informasi apalagi jika itu berkaitan dengan sebuah event blogger, sudah seperti ritual untukku. Bukan apa-apa sih, biar gak jaka sembung pakai swallow, agar nyambung giccu lho.
Ternyata, Mangrove Center ini terletak di kawasan perumahan Graha Indah, Kariangau Balikpapan. Sesuatu yang belum aku temukan dalam artikel yang pernah aku lahap.
Saat memasuki pintu gerbang perumahan, jauh dilubuk hati, aku masih ragu, "Masak iya sih ini jalan yang benar? Masak sih mangrove di dalam perumahan? Sounds, impossible to me!
Tapi, petunjuk jalan, semua memang mengarahkan ke sini. So, aku asumsikan dari sinilah asal muasal nama Mangrove Center ini, dari nama perumahan Graha Indah di kelurahan Kariangau di Balikpapan Barat.
Pagi itu, saat melaju di atas roda, anganku membawa kenangan ke kawasan yang dulu pernah jadi jajahan eh jalur ritual aku saat menjadi karyawan di salah satu perusahaan rekondisi alat berat di seputaran Kariangau. Namun, kala itu, sungguh aku tak tahu, bahwa nun di dalam sana ada eksotika kanopi Rhizophora
Begitu memasuki perumahan Graha Indah, panduan plang dengan tulisan Mangrove Center, meski kecil, langsung menuntun kita.
Jadi, pastikan kecepatan kendaraan sedang ya agar plang tidak lolos dari jangkauan penglihatan. Tapi, jika ingin haqqul yakin bisa coba cara lain, bertanya dengan warga sekitar.
Sepertinya warga sekitar sudah familiar dengan mangrove center ini, karena saat kami mengkonfirmasi, semua menyarankan petunjuk yang sama.
Alhamdullillah akhirnya kami sampai juga.
Terus terang, pas tiba di kawasan mangrove, udara sejuk segera menerpa. Apalagi pas di kawasan pembibitan yang rimbun dengan mangrove, aku merasa seperti di dunia lain, bukan di dalam kota.
Iya, aura mangrovenya terasa kental banget! Apalagi saat suasana hening, hanya ada suara fauna dan eksotika mangrove saja. Membawa angan berkelana.
Kamu harus merasakan ini juga ya, mendadak puitis mode on, tanpa terduga!
Sumber @EHIndonesia
Oh iya,
Saat menulis artikel ini, aku juga mengetikkan kata kunci Mangrove Center Graha Indah, iseng mencari tahu artikel apa yang nangkring di page one google.
Ternyata, berita dari www.rimbawan.com. Di sana tertulisefektif November 2018 lalu, APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia) menyatakan dukungan menyiapkan kawasan wisata yang terintegrasi di Kalimantan Timur dalam mempromosikan ekowisata dengan memugar pintu gerbang MCGI.
Penampakannya seperti ini, pemirsah!
Sumber foto: www.rimbawan.com
Ketua MCGI, Bapak Agus Bei yang tahun 2017 lalu menerima penghargaan Kalpataru dari Bapak Jokowi juga menambahkan, bahwa kawasan ini awalnya hanya 90 hektar, kemudian berkembang menjadi 150 hektar mangrove alami yang juga sudah mampu menciptakan ekonomi kreatif dan kesempatan kerja.
Bapak Agus Bei juga curhat, mengharapkan dukungan pemerintah khususnya dengan peraturan walikota untuk meningkatkan fasilitas MCGI, melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya dalam bentuk kerjasama atau kemitraan lainnya.
Misalnya, penyediaan kapal wisata yang layak dan safety, agar tetap bisa digunakan meski turun hujan dan jumlah pengunjung yang banyak, jogging track dan pelatihan bisnis untuk warga sekitar namun semuanya tetap ramah lingkungan.
Tahukah kamu?
Kegiatan menanam mangrove di Sungai Somber ini ternyata sudah dimulai sejak 1997, yang dipelopori oleh Bapak Agus Bei.
Aku ingat momen saat mewawancarai beliau, "Saya sempat lho dikira orang gila dan stress, mba, karena membersihkan plastik di kawasan mangrove, sendirian, kurang kerjaan apa ya, menanam mangrove sendirian, mungutin plastik sendirian"
Pak Agus Bei tertawa dan matanya sesaat menerawang.
Alhamdullillah, ketika MCGI mulai memberikan peluang ekonomi kreatif dan lapangan pekerjaan, warga sekitar mulai membantu usaha beliau.
... dan mencapai puncak ketika tahun 2017 diundang ke istana presiden menerima penghargaan Kalpataru.
Masih menurut Pak Agus Bei, ada sekitar 40 jenis mangrove yang tumbuh di MCGI.
Namun2 spesies ini, Bakau kurap (Rhizophora mucronata) dan Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) menjadi tumbuhan dominan.
Sedangkan bekantan, fauna endemik khas MGCI, ada sekitar 400 (Nasalis narvatus atau proboscis monkeys, kera berhidung mancung (ke bawah) dan berbulu orannye).
Mau tahu makanan favorit bekantan?
Nama buah mangrove ini mengingatkan aku akan seorang desainer, Anne Avantie.
Buah Avicennia lanata dan Avicennia marina.
Gimana, mirip apa gak sih?
Atau aku yang maksa? Hahaha.
... dan bekantan suka lalapan juga lho (pantesan energik yak, hihihi), dari jenis Sonneratia alba.
Ndilalah, beberapa hari sebelum menulis artikel ini, aku kebetulan menonton saluran Animal Planet, dan menemukan fakta unik.
"Untuk menjadi jantan dominan dan menarik lawan jenis, selain punya hidung mancung dan body kekar, bekantan kudu piawai 'bernyanyi'. Yang suaranya paling keras dan lantang, dialah juaranya!"
Hadiahnya, adalah, tarrraaa...
... bisa mengembat eh mengawini semua betina di kelompoknya.
Hahaha... warbiyasah nih wan bekantan!
Tapi itu belum selesai, pemirsah!
Film dokumenter itu juga menambahkan, bahwa sang betina bisa selingkuh asal tidak ketahuan.
Hahaha... aku asli ngakak pas menonton tayangan Wildest Indonesia ini.
Sumber: https://gpswisataindonesia.wordpress.com
Hal-Hal Yang Harus Diketahui Saat Bolang ke Mangrove Center Graha Indah Balikpapan
Agar kunjungan ke Mangrove Center Graha Indah ini berlangsung nyaman dan menyenangkan, sebaiknya ketahui beberapa hal berikut ini:
> Reservasi
Melakukan reservasi is a must!
Bisa melalui akun ig @mangrove_center_bpn atau founder Pak Agus Bei di @gus.bei
Reservasi diperlukan demi kenyamanan tur, karena kadang-kadang sering ada rombongan tamu dalam jumlah besar, sementara jumlah perahu yang tersedia terbatas.
> Hindari Saltum (Salah Kostum)
Untuk masuk ke dalam perahu biasanya dengan melompat, disarankan menggunakan atasan dan bawahan celana/kulot. Ini murni pendapatku pribadi sih.
Namun, sekali lagi ini hanya bersifat saran ya, karena aku pernah menemukan beberapa foto di instagram akun di atas, ada lho yang buat foto pre wedding di MCGI ini. Yup, mengenakan gaun ala pengantin gitu dan naik ke atas perahu. Yang pasti tanpa safety vest! Seram juga ya.
Tapi... mungkin saja di sekeliling perahu pengantin wanna be sudah siap-siap tim penyelamat ya
So, once again, untuk pilihan outfit, the choice is yours!
> Kenakan Safety Vest
Ini hukumnya wajib, pemirsah!
Untuk alasan keselamatan, mengenakan safety vest is a must, karena akan tur sepanjang rawa mangrove yang bermuara ke perairan yang meski tenang tetapi dalam.
> Dokumentasi
Nah ini juga hukumnya wajib!
Siapkan semua amunisi, saat ke MCGI, karena kamu tidak akan pernah tahu pengalaman luar biasa apa yang menunggumu.
> Waktu Tur Terbaik
- Jam 7, 8 dan 9 di pagi hari, di mana cuaca masih sejuk.
- Jam 16.00 sampai 1700 sore
Adalah waktu terbaik tur mengelilingi kawasan MCGI, karena saat itu air pasang mencapai puncak sehingga bisa berkelana jauh ke anak-anak sungai, merasakan sensasi berlayar di bawah kanopi hutan bakau.
Suasana juga sangat hening. Jika beruntung kita bisa bertemu bekantan yang sedang bergantungan mencari makan di pohon bakau.
Satu yang aku catat saat perjalanan adalah, ketika mendekati rimbunan mangrove, mesin perahu sengaja dimatikan, agar bekantan sudi menampakkan diri.
Namun, kami belum beruntung, hingga waktu tur usai, bekantan tak kunjung muncul, pemirsah! Jadi, sepertinya kudu ke sini lagi bersama kamu. Iya, kamu!
Manfaat Mangrove
Dari tadi ngomongin mangrove melulu, memangnya kenapa sih harus peduli sama isu mangrove?
Biar lebih afdol, yuk simak infografis berikut ini!
Anganku kembali berkelana, ke tahun 1997, saat bekerja di Balikpapan Coal Terminal, perumahan Graha Indah dimana kolegaku Bapak Chaidir, pernah mengalami banjir besar dan juga di beberapa titik bahkan ada puting beliung.
Ternyata bencana puting beliung inilah yang menjadi pencetus Pak Agus Bei untuk menanam bakau. Awalnya hanya di depan rumahnya, bekas areal tambak. Namun, di langkah pertama ini beliau belum berhasil. Beberapa bibit bakau mati dan tercabut terkena arus pasang.
Namun beliau tidak berputus asa, berbekal internet dan otodidak, budi daya bakau dilanjutkan.
Nah di fase inilah orang sering melihat beliau menanam bakau yang masih dianggap asing oleh warga. Bahkan sempat dikira stress dan gila, seperti yang telah aku ceritakan di awal artikel.
But, the show must go, Pak Agus tak perduli omongan nyinyir dan julid, tetap meneruskan usaha menanam bibit bakau. Bahkan beliau melepas profesi awalnya, kontraktor infrastruktur dan kelistrikan.
Perlahan usaha ini membuahkan hasil, bibit bakau tumbuh, dan dalam waktu tujuh tahun, bakau sudah tumbuh sempurna, menimbulkan perasaan sejuk saat dipandang mata.
"Memang butuh waktu lama, kata Pak Agus Bei"
Hingga pada tahun 2015, bibit bakau yang ditanam sudah ribuan di luas sekitar 40 hektar.
Kawasan rimbun mangrove ini selain mendatangkan manfaat bagi warga sekitar seperti tidak pernah lagi ada serangan angin kencang, udara sejuk, juga mengundang kawanan bekantan berhidung panjang yang kini justru memberi nilai ekonomis, mendatangkan wisatawan.
Biar semakin afdol, yuk saksikan video tur MCGI berikut ini.
Sebagai tambahan,
Tur dilakukan sore hari, di mana malam sebelumnya, hujan turun, jadi terlihat warna air keruh karena bercampur sedimen tanah.
Jadi, kalau ke Balikpapan, bolang ke MCGI is a must ya.
Btw, apakah di kotamu ada destinasi ekowisata juga?