Review GoMassage Layanan Pijat Relaksasi Keluarga. "Mba, sudah pernah coba GoMassage? Ada lomba blog Review GoMassage lho. Yuk ikutan!"
Sebuah chat pribadi WA masuk dari sahabat komunitas blogger.
Wah kebetulan, beberapa bulan lalu aku pernah icip-icip promo gratis GoMassage, meski hanya 15 menit.
Promo ini sedikit unik karena hanya berlaku di beberapa titik saja termasuklah lokasi kompleks perumahanku. Namun dengan syarat, kudu pasang aplikasi GoLife dulu.
Meski 15 menit, lumayanlah daripada lu manyun, hihihi. Minimal aku sudah dapat gambaran bagaimana cara memesan dan merasakan layanan GoMassage ini.
Sebagai pemanasan dan menambah wawasan sekaligus untuk menyegarkan kembali manfaat pijat, aku pun browsing deh di google.
... dan dari sebuah situs kesehatan aku mendapat pencerahan mengapa usai pijat, tubuh terasa lebih rileks!
Ternyata eh ternyata, ini semua karena saat pijat terjadi kompresi berulang dan relaksasi otot, yang menyebabkan pembuluh darah kosong dan terisi. Aktivitas ini mengakibatkan meningkatnya pembuangan produk limbah seperti asam laktat.
Itulah kenapa tubuh terasa lebih rileks!
Review GoMassage
Beberapa waktu lalu aku ikut kuis di twitter dan hadiahnya, diisikan saldo GoPay, yay!
Ini seperti kata pepatah, pucuk dicinta ulam pun tiba.
Jadi, mumpung saldo Gopay lagi "gemuk" dan bodi remuk, yang terlintas adalah GoMassage, tentu saja!
GoMassage kali ini adalah pesanan yang kedua, seperti yang telah aku sebutkan di bagian awal, sebelumnya aku sudah pernah dapat paket promo, 15 menit pijat, gratis!
Saat itu aku pilih pijat di daerah punggung saja. Enyaaaak pakai banget! Detik itulah akubersumvah eh berniat mau RO alias repeat order, kalau invoice sudah cair, bahahaha. Pokoknya kalau urusan uang ke luar tuh, tunggu invoice cair, jadi senjata pamungkas!
So, pemirsah, siap-siap ya, aku mau curhat ne!
Camilan, mana camilan?
Tahu dong ya apa tuh camilan? Iya iya, pasti sudah khatam ya. Yup, cecudah celapan cebelum cepuluh, camilan!
Sudah? Pegangan yang kencang ya, karena kite mo ngepooot, pooot! Hihihi.
Terapis GoMassage
Kenalin dong, mba Zubaidah, terapis aku kali ini!
Sebelum bergabung dengan GoMassage, beliau terapis pijat di hotel berbintang di Balikpapan. Mba Zubaidah, seorang single mom dengan dua anak lelaki. Yang tua, cowok, usia 21 tahun dan yang bungsu, cowok juga, masih SMK.
Selain sebagai terapis, mba Zubaidah juga punya toko kecil di rumah. Jadi kalau pas ada orderan, anak sulung beliau yang jadi manager eh menjaga toko, maksudnya.
Berhubung hari itu Jumat, aku pesan mba Zubaidah jam 11.00 siang namun untuk sesi jam 14.00. Entah kenapa kalau hari Jumat aku punya kebiasaan, kalau ingin memulai aktivitas siang, usai waktu sholat Zuhur, rasanya lebih afdol.
"Untung saja ibu pesan jam 14.00, karena sepeda motor masih dipakai anakku sholat Jumat"
Mba Zubaidah curhat sambil merapikan alas pijat.
"Alhamdullilah ya mba" Jawabku. Dalam hati aku bersyukur, pilihan waktuku kali ini, begitu berarti!
Tahukah kamu?
Terapis-terapis GoMassage ini bukan terapis abal-abal. Menurut mba Zubaidah, terapis yang diterima biasanya kudu memiliki minimal 2 tahun pengalaman dan bersedia menjalani pelatihan.
... dan aku bisa merasakannya sejak si mba memulai gerakan pijat.
"Tolong kakinya dilemaskan ya bu, jangan tegang!" Pinta si mba.
Hihihi, aku memang sdikit tegang, karena sudah lamaaaa banget tidak merasakan sensasi pijat.
Aku juga masih teringat pertanyaanku sendiri sesaat akan dipijat.
"Aku harus buka baju ya mba?"Tanyaku lugu, bahahaha.
"Iya, bu, kalau tidak dibuka gimana dong saya pijat ibu"
Aku percaya, pasti Mba Zubaidah merasa sedikit aneh ya dengan pertanyaanku, bahahaha.
Body Massage ala GoMassage
Saat dipijat, aku kembali mengingat-ingat, langkah-langkah untuk memesan GoMassage.
Yang pasti kudu unduh aplikasi GoLife dong ya.
Dulu, aku mengunduh via aplikasi GoJek. Tapi sekarang GoLife sudah cerai eh maksudnya mandiri dari GoJek dan bisa diunduh terpisah.
Setelah itu, aku klik GoMassage, ternyata ada 3 pilihan kategori pelayananan, yaitu:
- Body Rejuvenation
- Reflexology
- Beauty Massage
Karena sudah pernah pesan sebelumnya, aku lalu klik Body Rejuvenation, lalu Body Massage, pilih jenis kelamin wanita untuk penyedia jasa/terapisnya serta durasi 60 menit.
Saat aku klik semua pilihan di atas, harga pun langsung muncul Rp 75.000.
Lalu, pas aku klik "Baca Selengkapnya" jadi begini deh tampilannya :
Selanjutnya aku centang semua bagian Informasi Penting dan Important Notice, tulisan "Lanjut" yang awalnya seperti "watermark" dengan latar belakang abu-abu, seketika berubah menjadi putih dan timbul, dengan latar belakang hijau dan bisa diklik!
Aku langsung dibawa ke halaman konfirmasi pesanan. Karena belum familiar, bagian ini aku baca pelan-pelan dengan cara seksama dan BUKAN dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Justru aku baca berulang-ulang, sampai nyaris hafal, bahahaha.
Mengapa?
Karena di sinilah terletak semua konfirmasi pesanan dimulai dari waktu pesanan, yang bisa diklik untuk memilih waktu, konfirmasi lokasi dan silahkan tambahkan catatan agar penyedia jasa mudah menemukan lokasi serta beberapa catatan lain yang dianggap krusial. Tsaaah, krusial!
Iya dong, tentu kamu tak ingin penyedia jasa/terapis tersesatdan tak tahu jalan pulang.
Sebagai tambahan, pastikan untuk selalu scroll ke atas dan ke bawah serta klik untuk informasi lanjut pelayanan, demi kenyamanan bersama.
Aku juga membaca hati-hati bagian bawah layar, di sana ada tulisan "Bayar dengan" dan "Pilih metode pembayaran"
Saat itu, pilihannya hanya ada 2, GoPay atau TUNAI.
"Gimana Ibu, cukupkah tekanannya?"
Suara Mba Zubaidah menyadarkanku agar kembali ke dunia nyata.
"Boleh ditambah sedikit lagi, mba" Jawabku sambil menikmati jemari si mba.
Seketika tekanan di betis aku rasakan meningkat. Mantap banget, syukak!
Iya, kebetulan aku tim pijat kuat, bahahaha.
"Maaf ya, Bu" Si mba minta maaf saat memijat bagian dalam paha.
"Iya, tidak apa-apa, mba"
Secara umum aku puas dengan pijatan mba Zubaidah di kedua telapak kaki, betis dan tangan.
Selanjutnya bagian bokong, pinggang dan punggung.
Entah kenapa 3 bagian ini adalah favoritku saat sesi pijat. Apalagi dibokong, rasanya plong, ploooong!
Tekanan pijatan dan akurasi titik pijat Mba Zubaidah memang juarak!
Begitu juga di pinggang dan punggung. Cuma menurutku kurang lama, bahahaha. Mungkin karena si mba kudu berbagi waktu ya. Jadi setiap bagian sudah mendapat "kuota" waktu. Kayaknya aku yang kudu menambah waktu durasi pijat, 2 jam gitu, hihihi.
Usai sesi ke 3 bagian ini, aku diminta berbalik.
Mba terapis mengulangi lagi memijat kedua betis, paha, tangan dan bahu.
Sambil memijat, mba Zubaidah bercerita pengalamannya bertemu dengan berbagai klien. Aku lebih banyak menyimak sambil menikmati pijatan beliau.
Meski sambil sesekali bercerita, kualitas pijatan si mba tidah berubah. Tetap nendang!
Kening dan kepala adalah bagian terakhir dari sesi pijat hari itu lalu ditutup dengan tepukan dua tangan yang betalu-talu di punggung.
Pasca Pijat GoMassage
Mungkin karena sudah lama tidak dipijit, kedua betisku agak terasa sakit dibawa berjalan, pasca sesi pijat, bahahaha.
Kayaknya kudu sering-sering GoMassage ne!
Lalu dilempar panci, hihihi.
Namun secara umum aku menyukai layanan Body Rejuvenation Go Massage dan terapisnya, Mba Zubaidah. Repeat order dan dengan senang hati memberi rekomendasi, so pasti Y-E-S lah! Apalagi kalau ada yang dengan sukacita mentransfer GoPay, bahahaha.
Kalau sudah fresh begini, siap travelling eh maksudnya kerja keras bagai kuda, hahaha.
Baidewei, subway,
Pas menuliskan lagi keseruan pengalaman dan Review GoMassage ini, iseng-iseng aku buka-buka lagi aplikasi GoLife dan berniat ingin coba kategori lain eui, seperti, "Body Massage & Foot Reflexology" serta "Body Massage & Totok Wajah".
Begh, pasti endolita banget nih!
Semoga Review GoMassage Layanan Pijat Relaksasi Keluarga ini bermanfaat ya.
Last but not least, siapa nih, yang sudah pernah mencoba layanan GoMassage sekaligus menuliskan Review GoMassage?
Monggo atuh, share di kolom komentar.
Sebuah chat pribadi WA masuk dari sahabat komunitas blogger.
Wah kebetulan, beberapa bulan lalu aku pernah icip-icip promo gratis GoMassage, meski hanya 15 menit.
Promo ini sedikit unik karena hanya berlaku di beberapa titik saja termasuklah lokasi kompleks perumahanku. Namun dengan syarat, kudu pasang aplikasi GoLife dulu.
Meski 15 menit, lumayanlah daripada lu manyun, hihihi. Minimal aku sudah dapat gambaran bagaimana cara memesan dan merasakan layanan GoMassage ini.
Sebagai pemanasan dan menambah wawasan sekaligus untuk menyegarkan kembali manfaat pijat, aku pun browsing deh di google.
... dan dari sebuah situs kesehatan aku mendapat pencerahan mengapa usai pijat, tubuh terasa lebih rileks!
Ternyata eh ternyata, ini semua karena saat pijat terjadi kompresi berulang dan relaksasi otot, yang menyebabkan pembuluh darah kosong dan terisi. Aktivitas ini mengakibatkan meningkatnya pembuangan produk limbah seperti asam laktat.
Itulah kenapa tubuh terasa lebih rileks!
Review GoMassage
Beberapa waktu lalu aku ikut kuis di twitter dan hadiahnya, diisikan saldo GoPay, yay!
Ini seperti kata pepatah, pucuk dicinta ulam pun tiba.
Jadi, mumpung saldo Gopay lagi "gemuk" dan bodi remuk, yang terlintas adalah GoMassage, tentu saja!
GoMassage kali ini adalah pesanan yang kedua, seperti yang telah aku sebutkan di bagian awal, sebelumnya aku sudah pernah dapat paket promo, 15 menit pijat, gratis!
Saat itu aku pilih pijat di daerah punggung saja. Enyaaaak pakai banget! Detik itulah aku
So, pemirsah, siap-siap ya, aku mau curhat ne!
Camilan, mana camilan?
Tahu dong ya apa tuh camilan? Iya iya, pasti sudah khatam ya. Yup, cecudah celapan cebelum cepuluh, camilan!
Sudah? Pegangan yang kencang ya, karena kite mo ngepooot, pooot! Hihihi.
Terapis GoMassage
Kenalin dong, mba Zubaidah, terapis aku kali ini!
Sebelum bergabung dengan GoMassage, beliau terapis pijat di hotel berbintang di Balikpapan. Mba Zubaidah, seorang single mom dengan dua anak lelaki. Yang tua, cowok, usia 21 tahun dan yang bungsu, cowok juga, masih SMK.
Selain sebagai terapis, mba Zubaidah juga punya toko kecil di rumah. Jadi kalau pas ada orderan, anak sulung beliau yang jadi manager eh menjaga toko, maksudnya.
Berhubung hari itu Jumat, aku pesan mba Zubaidah jam 11.00 siang namun untuk sesi jam 14.00. Entah kenapa kalau hari Jumat aku punya kebiasaan, kalau ingin memulai aktivitas siang, usai waktu sholat Zuhur, rasanya lebih afdol.
"Untung saja ibu pesan jam 14.00, karena sepeda motor masih dipakai anakku sholat Jumat"
Mba Zubaidah curhat sambil merapikan alas pijat.
"Alhamdullilah ya mba" Jawabku. Dalam hati aku bersyukur, pilihan waktuku kali ini, begitu berarti!
Tahukah kamu?
Terapis-terapis GoMassage ini bukan terapis abal-abal. Menurut mba Zubaidah, terapis yang diterima biasanya kudu memiliki minimal 2 tahun pengalaman dan bersedia menjalani pelatihan.
... dan aku bisa merasakannya sejak si mba memulai gerakan pijat.
"Tolong kakinya dilemaskan ya bu, jangan tegang!" Pinta si mba.
Hihihi, aku memang sdikit tegang, karena sudah lamaaaa banget tidak merasakan sensasi pijat.
Aku juga masih teringat pertanyaanku sendiri sesaat akan dipijat.
"Aku harus buka baju ya mba?"Tanyaku lugu, bahahaha.
"Iya, bu, kalau tidak dibuka gimana dong saya pijat ibu"
Aku percaya, pasti Mba Zubaidah merasa sedikit aneh ya dengan pertanyaanku, bahahaha.
Body Massage ala GoMassage
Saat dipijat, aku kembali mengingat-ingat, langkah-langkah untuk memesan GoMassage.
Yang pasti kudu unduh aplikasi GoLife dong ya.
Dulu, aku mengunduh via aplikasi GoJek. Tapi sekarang GoLife sudah cerai eh maksudnya mandiri dari GoJek dan bisa diunduh terpisah.
Setelah itu, aku klik GoMassage, ternyata ada 3 pilihan kategori pelayananan, yaitu:
- Body Rejuvenation
- Reflexology
- Beauty Massage
Karena sudah pernah pesan sebelumnya, aku lalu klik Body Rejuvenation, lalu Body Massage, pilih jenis kelamin wanita untuk penyedia jasa/terapisnya serta durasi 60 menit.
Saat aku klik semua pilihan di atas, harga pun langsung muncul Rp 75.000.
Lalu, pas aku klik "Baca Selengkapnya" jadi begini deh tampilannya :
Selanjutnya aku centang semua bagian Informasi Penting dan Important Notice, tulisan "Lanjut" yang awalnya seperti "watermark" dengan latar belakang abu-abu, seketika berubah menjadi putih dan timbul, dengan latar belakang hijau dan bisa diklik!
Aku langsung dibawa ke halaman konfirmasi pesanan. Karena belum familiar, bagian ini aku baca pelan-pelan dengan cara seksama dan BUKAN dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Justru aku baca berulang-ulang, sampai nyaris hafal, bahahaha.
Mengapa?
Karena di sinilah terletak semua konfirmasi pesanan dimulai dari waktu pesanan, yang bisa diklik untuk memilih waktu, konfirmasi lokasi dan silahkan tambahkan catatan agar penyedia jasa mudah menemukan lokasi serta beberapa catatan lain yang dianggap krusial. Tsaaah, krusial!
Iya dong, tentu kamu tak ingin penyedia jasa/terapis tersesat
Sebagai tambahan, pastikan untuk selalu scroll ke atas dan ke bawah serta klik untuk informasi lanjut pelayanan, demi kenyamanan bersama.
Aku juga membaca hati-hati bagian bawah layar, di sana ada tulisan "Bayar dengan" dan "Pilih metode pembayaran"
Saat itu, pilihannya hanya ada 2, GoPay atau TUNAI.
"Gimana Ibu, cukupkah tekanannya?"
Suara Mba Zubaidah menyadarkanku agar kembali ke dunia nyata.
"Boleh ditambah sedikit lagi, mba" Jawabku sambil menikmati jemari si mba.
Seketika tekanan di betis aku rasakan meningkat. Mantap banget, syukak!
Iya, kebetulan aku tim pijat kuat, bahahaha.
"Maaf ya, Bu" Si mba minta maaf saat memijat bagian dalam paha.
"Iya, tidak apa-apa, mba"
Secara umum aku puas dengan pijatan mba Zubaidah di kedua telapak kaki, betis dan tangan.
Selanjutnya bagian bokong, pinggang dan punggung.
Entah kenapa 3 bagian ini adalah favoritku saat sesi pijat. Apalagi dibokong, rasanya plong, ploooong!
Tekanan pijatan dan akurasi titik pijat Mba Zubaidah memang juarak!
Begitu juga di pinggang dan punggung. Cuma menurutku kurang lama, bahahaha. Mungkin karena si mba kudu berbagi waktu ya. Jadi setiap bagian sudah mendapat "kuota" waktu. Kayaknya aku yang kudu menambah waktu durasi pijat, 2 jam gitu, hihihi.
Usai sesi ke 3 bagian ini, aku diminta berbalik.
Mba terapis mengulangi lagi memijat kedua betis, paha, tangan dan bahu.
Sambil memijat, mba Zubaidah bercerita pengalamannya bertemu dengan berbagai klien. Aku lebih banyak menyimak sambil menikmati pijatan beliau.
Meski sambil sesekali bercerita, kualitas pijatan si mba tidah berubah. Tetap nendang!
Kening dan kepala adalah bagian terakhir dari sesi pijat hari itu lalu ditutup dengan tepukan dua tangan yang betalu-talu di punggung.
Pasca Pijat GoMassage
Mungkin karena sudah lama tidak dipijit, kedua betisku agak terasa sakit dibawa berjalan, pasca sesi pijat, bahahaha.
Kayaknya kudu sering-sering GoMassage ne!
Lalu dilempar panci, hihihi.
Namun secara umum aku menyukai layanan Body Rejuvenation Go Massage dan terapisnya, Mba Zubaidah. Repeat order dan dengan senang hati memberi rekomendasi, so pasti Y-E-S lah! Apalagi kalau ada yang dengan sukacita mentransfer GoPay, bahahaha.
Kalau sudah fresh begini, siap travelling eh maksudnya kerja keras bagai kuda, hahaha.
Baidewei, subway,
Pas menuliskan lagi keseruan pengalaman dan Review GoMassage ini, iseng-iseng aku buka-buka lagi aplikasi GoLife dan berniat ingin coba kategori lain eui, seperti, "Body Massage & Foot Reflexology" serta "Body Massage & Totok Wajah".
Begh, pasti endolita banget nih!
Semoga Review GoMassage Layanan Pijat Relaksasi Keluarga ini bermanfaat ya.
Last but not least, siapa nih, yang sudah pernah mencoba layanan GoMassage sekaligus menuliskan Review GoMassage?
Monggo atuh, share di kolom komentar.