Yang belum pernah menjajal Lombok mana suaranya? Tenaaaang. You are not alone. Been there! Sini, sini merapat, aku bisikin rekomendasi itinerary Lombok 4D3N yang layak dicoba!
Just sit and relax, enjoy my experience below!
Just sit and relax, enjoy my experience below!
Mengapa Harus Lombok?
Lombok sudah lama menghantuiku!Hahaha.
Thanks to social media dan beberapa review eksotika Lombok, yang sukses menumbuhkan gelora!
Tapi, hei aku juga tidak sendiri lho, sahabatku, Sofia Dewi, Lifestyle Blogger asal Yogja, memutuskan mengunjungi Haru & One Day, Cafe-nya Lee Donghae Super Junior di Seoul Korea berdasarkan review juga, termasuk waktu terbaik mengunjunginya!
Memutuskan destinasi liburan setelah membaca review, menurutku ada plus minusnya, tentu.
Plusnya, kayak sudah dapat bocoran, jadi bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan!
Seperti kegiatan mengelilingi Gili Trawangan. Iyesss, aku tahunya yah dari review, kalau Gili ini bisa dikelilingi dengan jalan kaki, pemirsah! How cool is that!
Sementara minusnya, skip sensasi kejutan-lah.
Jadi, begitulah, karena sudah 'teracuni' aku pun termotivasi berupaya, gimana yaaa caranya agar punya kesempatan travelling ke destinasi yang bergelar pulau 1000 mesjid ini!
Bagiku pribadi, selain buat optimasi, bisa juga untuk ikutan aktivasi, termasuk kuis-kuis, mulai dari hadiah recehan hingga kaliber sultan.
Ayo, yang seperti beta, mana suaranya?
... and also I am full aware that, kemungkinan untuk berlibur dari penghasilan perbulan, pasti akan jauh panggang dari api (baca: agak sulit direalisasikan!)
Untuk itulah aku sering banget tuh stalking akun-akun kuis terutama di instagram seperti @bursakuis @kuisgratis, @pejuangkuis dan lain-lain.
Jadi bisa dikatakan, hampir 100% postingan travelling di blog ini, adalah hasil jerih payah mengikuti lomba-lomba di social media.
Hadiah-hadiah ini tidak semua dalam bentuk tunai. Beberapa dalam bentuk voucher dan redeem poin aplikasi seperti ketika staycation di Hotel D'Max, Hotel Dekat Bandara Internasional Lombok.
Thanks to social media dan beberapa review eksotika Lombok, yang sukses menumbuhkan gelora!
Tapi, hei aku juga tidak sendiri lho, sahabatku, Sofia Dewi, Lifestyle Blogger asal Yogja, memutuskan mengunjungi Haru & One Day, Cafe-nya Lee Donghae Super Junior di Seoul Korea berdasarkan review juga, termasuk waktu terbaik mengunjunginya!
Memutuskan destinasi liburan setelah membaca review, menurutku ada plus minusnya, tentu.
Plusnya, kayak sudah dapat bocoran, jadi bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan!
Seperti kegiatan mengelilingi Gili Trawangan. Iyesss, aku tahunya yah dari review, kalau Gili ini bisa dikelilingi dengan jalan kaki, pemirsah! How cool is that!
Sementara minusnya, skip sensasi kejutan-lah.
Jadi, begitulah, karena sudah 'teracuni' aku pun termotivasi berupaya, gimana yaaa caranya agar punya kesempatan travelling ke destinasi yang bergelar pulau 1000 mesjid ini!
Stalking Kuis Social Media
Sebagai seorang blogger, memiliki social media adalah keniscayaan!Bagiku pribadi, selain buat optimasi, bisa juga untuk ikutan aktivasi, termasuk kuis-kuis, mulai dari hadiah recehan hingga kaliber sultan.
Ayo, yang seperti beta, mana suaranya?
... and also I am full aware that, kemungkinan untuk berlibur dari penghasilan perbulan, pasti akan jauh panggang dari api (baca: agak sulit direalisasikan!)
Untuk itulah aku sering banget tuh stalking akun-akun kuis terutama di instagram seperti @bursakuis @kuisgratis, @pejuangkuis dan lain-lain.
Jadi bisa dikatakan, hampir 100% postingan travelling di blog ini, adalah hasil jerih payah mengikuti lomba-lomba di social media.
Hadiah-hadiah ini tidak semua dalam bentuk tunai. Beberapa dalam bentuk voucher dan redeem poin aplikasi seperti ketika staycation di Hotel D'Max, Hotel Dekat Bandara Internasional Lombok.
Pemenang Grand Utama Paket Lombok
Y-E-S. Alhamdullillah!Yang Maha Kuasa akhirnya menjawab lirih doa yang aku pinta di antara sajadah.
Tapi tentu saja tak melulu doa ya. Harus ada upaya juga. Upaya dan doa adalah keniscayaan!
Doa juga bermacam-macam, ada yang langsung jadi kenyataan, ditunda atau bahkan dibatalkan.
Aku memilih mengikuti lomba selama sebulan di sebuah brand dan akhirnya dinyatakan sebagai pemenang utama! YES, kamu tidak salah baca, satu bulan, pemirsah!
Hadiahnya voucher travelling ke Lombok sebesar 15 juta! Huuaaaa....!
Tapi tentu saja tak melulu doa ya. Harus ada upaya juga. Upaya dan doa adalah keniscayaan!
Doa juga bermacam-macam, ada yang langsung jadi kenyataan, ditunda atau bahkan dibatalkan.
Aku memilih mengikuti lomba selama sebulan di sebuah brand dan akhirnya dinyatakan sebagai pemenang utama! YES, kamu tidak salah baca, satu bulan, pemirsah!
Hadiahnya voucher travelling ke Lombok sebesar 15 juta! Huuaaaa....!
Terbukti lagi, memang hasil takkan pernah mengkhianati usaha ya.
Jadi, aku bisa ambil paket yang mana saja, asalkan senilai hadiah. Kalau lebih, kudu nambah, kalau kurang, tidak bisa re-fund juga.
Yup, you are aright! Kudu, pintar-pintar pilih paketnya! Tapi, gak sampai mesti ke orang pintar juga sih, bruakakaka.
Alhamdullillah. Adalah travel agent, Bayu Buana, yang menerbitkan vouchernya.
Alhamdullillah. Adalah travel agent, Bayu Buana, yang menerbitkan vouchernya.
Lagi-lagi alhamdullillah, ada cabangnya di Balikpapan!
Setelah bolak-balik konsultaksi eh konsultasi, kami akhirnya memilih paket rekomendasi itinerary 4D3N Lombok, paket bulan madu, karena saat itu kami hanya berdua, sedangkan Yasmin baru saja berangkat ke Jepang, lolos program pertukaran pelajar AFS.
Baca juga : Kiat Lolos Seleksi AFS
Setelah bolak-balik konsultaksi eh konsultasi, kami akhirnya memilih paket rekomendasi itinerary 4D3N Lombok, paket bulan madu, karena saat itu kami hanya berdua, sedangkan Yasmin baru saja berangkat ke Jepang, lolos program pertukaran pelajar AFS.
Baca juga : Kiat Lolos Seleksi AFS
Rekomendasi Itinerary 4D3N Lombok
Dilansir dari situs marijelajahiindonesiaku, untuk mengekspor seluruh obyek wisata di Lombok, mungkin dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu sampai 1 bulan, dan biasanya ini dieksekusi oleh wisman.Sementara wisatawan domestik, 3-4 hari atau seminggu, jarang banget sih menemukan yang berminggu-minggu.
Masuk akal sih ya, karena umumnya sistem cuti pekerja/masyarakat Indonesia maksimal 12 hari kerja dalam setahun sedangkan wisman bisa berbulan-bulan.
Obyek wisata di Lombok terbagi atas Lombok Tengah, Timur, Barat, Utara dan kota Mataram.
Bandar udara LIA (Lombok International Airport) di Lombok Tengah, pelabuhan Lembar (penyeberangan ke Bali) di Lombok Barat dan pelabuhan Kayangan (penyeberangan ke Sumbawa) di Lombok Utara.
Sudah, sudah, tidak perlu dihafalkan ya, Maemunah!
... dan imej ini langsung membawaku ke suasana saat menikmati kuliner di sana.
Restoran ini seperti rumah peninggalan Belanda. Dan spot fotonya didominasi properti jadul.
Usai menyantap kuliner kami pun berpisah.
Pak Salim membuka pembicaraan sesaat masuk ke dalam mobil.
"Kuta? Apakah ini sama dengan Kuta yang di Bali, Pak," Tanyaku kepo, tentu saja.
"Sepertinya hanya persamaan nama saja, Bu," tuntas Pak Salim
Cuaca sepanjang perjalanan melow-melow sendu, senada dengan'kampung tengah' yang sudah mulai protes, hihihi.
... dan secara umum, kondisi jalanan mulus, lus seperti kulit wajah yang baru dapat endorse skincare.
Dari jauh tulisan Mandalika di tebing ala-ala tulisan "Hollywood" yang kayak di film-film itu, langsung mencuri hati.
Gimana menurutmu?
Kami diajak memasuki Segara Anak Resto yang menghadap pantai Kuta Mandalika.
Tapi aku suka!
Saat itu pantai sangat sepi, karena memang bukan musim liburan. Itulah kenapa aku suka bolang di musim seperti ini!
Apakah kamu punya rekomendasi itinerary 4D3N Lombok yang layak dicoba lainnya?
Referensi:
https://www.merdeka.com/gaya/ini-pentingnya-review-wisatawan-online-dalam-proses-pencarian.html
https://www.marijelajahindonesiaku.com/2017/12/itinerary-lombok-4-hari-3-malam.html
Masuk akal sih ya, karena umumnya sistem cuti pekerja/masyarakat Indonesia maksimal 12 hari kerja dalam setahun sedangkan wisman bisa berbulan-bulan.
Obyek wisata di Lombok terbagi atas Lombok Tengah, Timur, Barat, Utara dan kota Mataram.
Bandar udara LIA (Lombok International Airport) di Lombok Tengah, pelabuhan Lembar (penyeberangan ke Bali) di Lombok Barat dan pelabuhan Kayangan (penyeberangan ke Sumbawa) di Lombok Utara.
Sudah, sudah, tidak perlu dihafalkan ya, Maemunah!
Kalau lupa, mampir saja lagi ke sini. Lumayan kan buat sedekah PV. Hihihi.
Aduh, ngecap mulu Ann, buruan, mana nih rekomendasi itinerary 4D3N Lombok-nya?
Bikelah!
Aduh, ngecap mulu Ann, buruan, mana nih rekomendasi itinerary 4D3N Lombok-nya?
Bikelah!
Hari pertama
Kami tiba di Lombok pas jam makan siang. Memang sengaja cari pesawat paling pagi dari Jakarta agar masih bisa acara bebas giccu.Pak Salim, guide kami menawarkan untuk city trip (ini memang tidak termasuk dalam paket sih) namun kami tolak, karena memang mau langsung rebahan dulu di hotel, maklum bangunnya sebelum subuh.
Apalah enaknya jalan-jalan kalau bodi sudah letoi, yekan, mpo, agan?
Begitu sampai di hotel, ganti pakaian dan sholat, langsung deh sleep-sleep chicken.
Begitu sampai di hotel, ganti pakaian dan sholat, langsung deh sleep-sleep chicken.
Namun tak bisa lama-lama juga, karena sudah ada janji silaturahmi dengan teman hubby, Mas Ali yang memang tinggal di Lombok.
Setelah ngobrol sebentar di lobi hotel, tak berapa lama 'kampung tengah' beraksi, minta diisi!
Mas Ali menyarankan makan di pusat kota Mataram, di restoran kesayangan wisatawan.
Roemah Langko
Pas menulis postingan ini, aku sebenarnya lupa apa nama restorannya, hahaha.
Lalu aku browsing lah dengan mengetikkan 'restoran wisatawan di mataram' dan artikel dari tripadvisor muncul di halaman utama.
... dan imej ini langsung membawaku ke suasana saat menikmati kuliner di sana.
Restoran ini seperti rumah peninggalan Belanda. Dan spot fotonya didominasi properti jadul.
Secara umum, hidangan yang ditawarkan cukup menggoyang lidah. Kali ini aku tidak akan membahas banyak ya tentang Roemah Langko.
Kalau masih geregetan bisa langsung pakai kata kunci diatas saja, ada banyak review Roemah Langko.
Eits, fakta lainnya, trip ini berlangsung Maret 2018, empat bulan sebelum gempa Lombok yang mengemparkan itu!
Lanjut!
Usai menyantap kuliner kami pun berpisah.
Setelah magrib, aku dan hubby, memutuskan menikmati senja di Senggigi pakai motor pinjaman dari Mas Ali, hihihi. Motornya baru buka bungkus, pemirsah!
Alhamdullillah.
Suasana Senggigi mengingatkan aku akan suasana pantai Manggar di Balikpapan. Banyak cafe dan ekspatriat. Kayaknya kami deh yang berasa turis. Luar biasa nih, Senggigi!
Kami memilih salah satu sudut di tepi jalan kawasan Senggigi, menikmati sunset, ditemani, jagung bakar 3 rasa, asam, manis dan pedas. Enyaaaak!
Jam 8 pagi Pak Salim dan pengemudi sudah muncul di resepsionis.
"Pagi Bapak, Ibu, sesuai paket, kita hari ini akan eksplor desa suku Sasak Sade, Banyumulek lalu ke pantai Kuta Mandalika, Bukit Merese dan Tanjung Aan" Pak Salim langsung memberi bocoran destinasi.
Saat itu, Maret 2018, masih sebelum gempa Lombok, akses jalan dari Senggigi ke kota Mataram mulus dan lancar.
Hari Kedua
Islamic Center MataramJam 8 pagi Pak Salim dan pengemudi sudah muncul di resepsionis.
"Pagi Bapak, Ibu, sesuai paket, kita hari ini akan eksplor desa suku Sasak Sade, Banyumulek lalu ke pantai Kuta Mandalika, Bukit Merese dan Tanjung Aan" Pak Salim langsung memberi bocoran destinasi.
Saat itu, Maret 2018, masih sebelum gempa Lombok, akses jalan dari Senggigi ke kota Mataram mulus dan lancar.
"Bapak, Ibu, mau foto-foto dulu kah di Islamic Center?
"Boleh, Pak"
Aku menjawab cepat tanpa ragu!
Tak berapa lama mobil memasuki lokasi Islamic Center, landmark kota Mataram, yang di dalamnya terdapat mesjid Hubbul Wathan..
Kubah mesjid Hubbul Wathan ini juga dibuat mirip dengan batik khas suku Sasambo, singkatan dari nama-nama suku yang mendiami NTB which is Sasak, Samawa dan Mbojo.
Memiliki 4 menara yang menjulang tinggi. Satu diantaranya Menara Asmaul Husna dengan tinggi 99 meter. Menara ini bisa digunakan untuk melihat kota Mataram tanpa ada penghalang.
Tempat ini memang diarahkan sebagai pusat peradaban Islam di Asia, beragam infrastruktur pun ditambah, tambah Pak Salim.
Hanya sebentar di sini, pose di depan tulisan. Biar sah gitu lho. Bukan hoax. Hahaha.
Kami sangat menikmati perjalanan apalagi cara pengemudinya berkendara patut diacungin 2 jempol!
Aku termasuk gampang mual dengan pengemudi yang kurang lihai.
Tahukan ya maksudku?
Itu lho, yang nyetir minus feeling, ngeremnya suka dadakan kayak tahu bulat, bikin badan berguncang atau saat merubah persenelling, bisa terdengar tuh gemerutuk mesinnya, kraaak! Hayyaaaa, suadis!
Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek Lombok Barat
Akses ke lokasi ini agak unik. Rute melewati jalan-jalan sempit yang diapit suasana pedesaan. Suka!
Mengingatkan aku akan masa kecil di kampung nenek/opung di Tanah Jawa Sumatera Utara. Namanya saja sih Tanah Jawa tapi warganya banyak orang Batak, hahaha.
Saat itu masih pagi dan sentra gerabah Banyumulek masih sepi.
Begitu masuk, seolah tersedot dalam lautan gerabah. Seluas mata memandang hanya ada gerabah dan gerabah.
Banyumulek, absolutely, keniscayaan banget nih buat gerabah lover dan pencinta desa wisata!
Terdapat sederet kerajinan tradisional cantik dari gerabah yang telah diolah sedemikian rupa hingga menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi.
Satu gerabah, kendi ajaib mencuri perhatianku!
Mengapa ajaib?
Simak video berikut ini.
Songket Tenun Sukarara Lombok Tengah
Next stop, sentra songket tenun Sukarara!
Buat kamu pencinta songket, destinasi ini memang biangnya!
Seperti bisa membaca gelora wisatawan dan para netizen budiman, disediakan photo booth lengkap dengan properti, pemirsah!
Cekidot!
Kalau mau menghadiahkan oleh-oleh tradisional Lombok buat kesayangan, songket tenun Sukarara bisa jadi pilihan!
Harganya gimana?
Ada harga ada rupa. Mulai dari harga rakyat sampai ningrat!
Next stop,
Desa Wisata Sasak Ende Sengkol
Dari jauh sudah terlihat banyak kendaraan parkir termasuk beberapa bis besar.
Sayup-sayup terdengar alunan musik tradisional. Aku langsung mencium aroma sakral.
Benarlah, ternyata sedang ada pertunjukan adu ketangkasan pria suku Sasak Peresean.
Selanjutnya kami berkeliling Desa Sasak, yang masih kental banget suasana tradisionalnya.
Pantai Kuta Mandalika
"Pak, Ibu, ntar makan siang di Kuta Mandalika ya"
Pak Salim membuka pembicaraan sesaat masuk ke dalam mobil.
"Kuta? Apakah ini sama dengan Kuta yang di Bali, Pak," Tanyaku kepo, tentu saja.
"Sepertinya hanya persamaan nama saja, Bu," tuntas Pak Salim
Cuaca sepanjang perjalanan melow-melow sendu, senada dengan'kampung tengah' yang sudah mulai protes, hihihi.
... dan secara umum, kondisi jalanan mulus, lus seperti kulit wajah yang baru dapat endorse skincare.
Dari jauh tulisan Mandalika di tebing ala-ala tulisan "Hollywood" yang kayak di film-film itu, langsung mencuri hati.
Wow, unik dan cantik sekali view pantai Kuta Mandalika ini!
Gimana menurutmu?
Kami diajak memasuki Segara Anak Resto yang menghadap pantai Kuta Mandalika.
Jarak pandang lumayan jauh sih. Kapal-kapal yang lagi parkir, terlihat seperti titik-titik saja dari tempat kami duduk.
Tapi aku suka!
Saat itu pantai sangat sepi, karena memang bukan musim liburan. Itulah kenapa aku suka bolang di musim seperti ini!
Hari itu sang surya sangat garang. Permukaan air laut berkilat-kilat dari kejauhan, sejauh mata memandang.
Spot resto pilihan Pak Salim ini, luar biasa!
Dari tempat kami menyantap hidangan, view pantai Kuta dengan gradasi warna pantai berpayungkan langit biru mampu membius mata!
Meski menu biasa namun dinikmati bareng yang tercinta jadi luar biasa!
Membayangkan suasana terik, mendadak keinginanku untuk foto menguap entah kemana.
Tapi, mosok sih ga ada kenangan di Kuta Mandalika. Piye, Ann? Yakin? Tidak menyesal?
Bisikan ini bertalu-talu bergema di benakku.
Akhirnya...
Foto juga deh. Klik!
Bukit Merese
Masih dengan suasana panas terik membelit, kami memutuskan naik ke Bukit Merese.
Masya Allah!
Aku bersyukur memutuskan naik ke sini, meski mentari masih garang sekali, karena viewnya mengingatkan aku akan destinasi di Eropa.
"Memangnya situ pernah ya ke Eropa?"
Anu, lihat di internet lah!
Hahaha...
Cerita sensasi selengkapnya cus ke Bukit Merese dan Alasan Mengunjunginya!
Pantai Tanjung Aan
Bukit Merese dan pantai Tanjung Aan letaknya berdekatan!
Jadi, usai minum kelapa muda, masih dengan peluh yang melekat di badan, usai hiking ke Bukit Merese, aku dan bang Iqbal, uji nyali lagi bermain ayunan bermandikan terik mentari.
Luluh lantak itu semua hasil ritual skincare!
Hari Ketiga
Gili Trawangan
Untuk pengalaman selengkapnya silahkan mampir di Gili Trawangan Jadi Destinasi Kesayangan Wisatawan, Alasannya ya.
Hari Keempat
Lombok to BalikpapanAkhirnya hari yang ditakutkan pun tiba!
Kembali ke kenyataan!
Hahaha, back to reality, my home sweet home, Balikpapan.
Apakah kamu punya rekomendasi itinerary 4D3N Lombok yang layak dicoba lainnya?
Referensi:
https://www.merdeka.com/gaya/ini-pentingnya-review-wisatawan-online-dalam-proses-pencarian.html
https://www.marijelajahindonesiaku.com/2017/12/itinerary-lombok-4-hari-3-malam.html