"Habis makan siang ini kita langsung ke destinasi selanjutnya, Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese, Pak, Ibu. Kedua tempat ini berdekatan"
Pak Salim, local guide saat eksplor 4D3N Lombok, memecah keheningan saat kami memasuki kendaraan.
Sejujurnya, aku ingin skip kedua destinasi ini karena garangnya sang mentari.
Syukurlah aku tidak melakukannya karena bisa dipastikan aku pasti 1000% menyesal, sodara-sodara!
Berikut alasan mengapa harus mengunjungi Bukit Merese, si Bukit Cinta Lombok Tengah!
Eksotika Bukit Cinta
Bukit Merese alias bukit cinta!
Haah, bukit cinta, mengapa oh mengapa?
Aku percaya, pasti kamu akan nyeletuk begini, "Ann, kayaknya kamu kali ini agak hiperbola"
Izinkan aku menggambarkan eksotika bukit cinta!
Seperti yang aku ungkapkan di awal, sebenarnya aku ingin skip kedua destinasi ini, karena eh karena sangarnya sang mentari.
Perasaan gerah dan membayangkan kulit wajah akan terpapar meski sudah menggunakan properti kaca mata dan topi, pastilah tak bisa dihindari.
Namun, semua perasaan itu aku hempaskan. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kadang kala kesempatan hanya datang sekali, beccul?
Letak dan Cara Menuju Bukit Merese
Bukit Merese berada di jalan Kuta Lombok, Pujut, Lombok Tengah. Sekitar 2 jam dari kota Mataram atau 40 menit dari bandara internasional Lombok (LIA).
Baca juga: D'Max Hotel Dekat dengan Bandara Internasional Lombok, Gratis Antar Jemput
Termasuk dalam kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, 1 dari 10 destinasi pariwisata prioritas (10 Bali Baru) yang tengah dikembangkan pemerintah periode 2019-2024, dan dikerucutkan lagi menjadi 4 destinasi fokus percepatan bersama destinasi lainnya seperti Danau Toba, Labuan Bajo dan Borobudur.
Saat aku eksplor Bukit Merese Maret 2018, kondisi jalanan saat itu mulus dan lancar jaya dengan starting point dari kawasan Senggigi.
Kami berempat, aku, hubby, Pak Salim dan pengemudi, menggunakan Toyota Kijang Innova yang kondisinya terawat. AC dingin, interior bersih dan mesin halus. Perfect combo!
Panorama Eksotika Bukit Cinta
Seperti yang aku tuliskan di itinerary 4D3N Lombok yang layak dicoba, paket destinasi ini ada di hari kedua bareng dengan eksplor Desa Wisata Sasak Sade dan Songket Tenun Sukarara. Dan rencananya, setelah Bukit Merese lanjut ke Destinasi Kesayangan Wisatawan Gili Trawangan.
"Nanti kita harus naik ke Bukit Merese di sana," ujar Pak Salim sambil menunjukkan sekumpulan kontur bukit, ketika kami sampai di pantai Tanjung Aan
"Kita ke Bukit Merese dulu, baru eksplor pantai Tanjung Aan ya," Tambah Pak Salim lagi.
Baidewei, subway,
Trek Bukit Merese tidak terlalu terjal, meski kamu kelas pendaki pemula, aku haqqul pasti kamu, iya, kamu yang mendadak ragu, bisa menundukkannya.
Saat itu bulan Maret, musim kemarau.
Rumput-rumput Bukit Merese merintih pedih, resah tak berdaya di terik sang surya.
"Beginilah keadaan Bukit Merese saat kemarau," Pak Salim kembali memecah keheningan.
Aku merasakan keringat menitik deras di sekujur badan. Sesekali aku juga bisa mendengar deru nafasku yang agak kedodoran, hahaha. Maklum tanpa persiapan, pemirsah!
Tahukah kamu?
Rasa gerah, panas dan bosan hanya sekitar 10-15 menit bertahan dan langsung terbayarkan.
Y-E-S. Semua kelelahan menguap ketika sampai di puncak Bukit Merese!
Sejauh mata memandang hanya ada eksotika panorama indah, hamparan air laut biru dan terumbu karang. Sukses hadirkan rasa cinta membuncah.
Itulah kenapa destinasi ini disebut juga Bukit Cinta!
... siapa pun yang melihatnya, tak kuasa terjerat pesonanya.
Sang bayu mendayu menyanyikan lagu cinta, menyempurnakannya.
"Masya Allah aku berbisik lirih dalam hati, rasanya belum pernah aku dilingkupi rasa banyak cinta seperti ini!"
"Rasanya seperti bukan di ibu pertiwi, seperti di luar negeri, mungkin di Eropa, entahlah, yang pasti seperti bukan di Indonesia, saking cantiknya!"
Mungkin boleh jadi karena aku belum banyak eksplor tempat-tempat indah luar biasa ya, jadi begitu cepat membuat kesimpulan karena belum punya perbandingan.
"Kalau musim penghujan rumput-rumput di Bukit Merese berwarna hijau. Segar!" Tambah Pak Salim lagi
Saat itu, penghujung Maret rumput yang mulai kering berwarna kuning. Mengingatkan aku akan suasana foto-foto travelling musim panas di negara empat musim.
Sepertinya harus ke sini lagi, saat rumput hijau.
... dan seperti biasanya hijau selalu saja sukses buatku terpukau!
Aktivitas
"Menikmati sunset dan sunrise, dua aktivitas favorit Bukit Merese," Tukas Pak Salim lagi.
Sisi Bukit Merese sangat luas dan mempunyai banyak spot menarik, masing-masing dengan ciri tersendiri.
Pastikan kamu eksplor semua sisi bukit, biar greget!
Ada spot dengan view pantai Tanjung Aan, Batu Payung, Pantai Kuta Mandalika dan Pantai Seger di kejauhan. Tinggal pilih, eksplor sendiri!
Karena waktu terbatas kami hanya eksplor spot dengan view pantai Tanjung Aan dan Batu Payung di kejauhan.
Saking jernihnya air laut, meski dari puncak, pandangan bisa menembus melihat karang di kedalaman.
Tak perlu ngantri untuk spot foto instagramable karena semua sudut punya eksotika sendiri.
Saatnya memanjakan hasrat fotografi. Potrait, landscape, nail it, babe!
Pohon Galau Bukit Merese
Saat menuliskan tulisan ini, ada beberapa literasi yang menyatakan hanya ada satu pohon yang tumbuh di Bukit Merese, disebut pohon Galau.
Dapat julukan pohon galau karena hanya doi sendiri yang eksis di situ.
Konon pohon itu memang ditanam untuk keperluan penyanyi Isyana syuting video klip lagu Mimpi.
Waktu ke sana kemarin aku belum tahu fakta pohon galau ini dan sepertinya Pak Salim, guide kami juga khilaf tidak menambahkan di agenda, hahaha.
Jadi, sepertinya memang harus ke sini lagi,untuk membuktikan sendiri keberadaan Pohon Galau ini, hihihi.
Tenaaaang...
Biar gak kepo dan ikutan galau, berikut penampakan aerial view Bukit Merese plus pohon Galau di video klip lagu Mimpi Isyana Sarasvati.
Sangat, sangat dianjurkan melihat video ini, karena masya Allah Bukit Merese sungguh membius mata, percayalah!
Bermain dengan Ternak Sapi atau Kerbau
"Saat rumput hijau, banyak ternak dibawa gembala ke atas sini. Bahkan wisatawan mengabadikan momen unik bareng ternak" Jelas Pak Salim.
Namun sayang saat kami ke sana, belum beruntung ketemu kawanan ternak.
Nah, ini kan seperti tanda lagi. Harus ke sini lagi!
Setuju, pemirsah?
Aamiin.
Lain-Lain
Dari hasil penelusuran, harga tiket masuk Bukit Merese bergerak dar Rp 5.000 s/d Rp 10.000.
Kebetulan kemarin kami ikut paket khusus jadi sudah termasuk di dalamnya.
Oh iya, karena tidak ada logistik di sekitar bukit Merese, pastikan kamu membawa air minuman dan menggunakan alas kaki yang nyaman ya!
Pastikan juga tidak meninggalkan sampah kecuali kenangan!
Sepertinya isu sampah ini akan jadi pekerjaan rumah bagi pengelola destinasi Bukit Merese, karena di beberapa area aku menemukan banyak sampah plastik kemasan makanan/minum dan juga plastik keresek.
... dan membuat aku teringat postingan sahabat, Travel Blogger Kang Aip, pemilik www.ariefpokto.com tentang sosok ibu Mahariah, srikandi perubahan Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu.
Apa ya kira-kira reaksi beliau jika melihat sampah yang berserakan di destinasi pariwisata prioritas, Bukit Merese ini? Hmmm.
Catatan
Karena eh karena masih belum puas dengan video dari Isyana di atas, aku pun berselancar lagi dan menemukan satu lagi video yang tak kalah indah dari channel Indah Alami, masih aerial view juga.
Last but not least,
Apakah alasan mengunjungi eksotika Bukit Merese versi aku ini cukup menggoda?
Masya Allah.
BalasHapusLihat di fotonya kak Anna aja udah tergambar keindahannya.
Pastinya kelihatan lebih indah lagi kalo di video klip ya.
Jadi penasaran pengen nonton deh.
Jadi, gimana, lanjutkah nonton videonya?
HapusSemua pihak ikut menjaga kebersihan dan keindahan alam dari tempat wisata yang dikunjungi memang harus ya kak. Seperti di Pulau Pramuka yang sekarang udah makin cantik juga.
BalasHapusSetuju!
HapusMari kita mulai dari diri sendiri, saat ini juga
Aku ke Bukit Merese sendiri, kebetulan gak bersama suami. Melihat keindahannya, jadi kangen banget sama doi yang sedang di rumah. Ah semoga suatu saat bisa datang kembali melihat segala keindahannya
BalasHapusNah, apa kubilang
HapusKe Bukit Merese memang kudu berulang!
Mba, berhubung aku ga kuat kena panas, jd aku cukup seneeeeng banget melihat dari foto2mu ajaaaa hahahaha. Pengalaman yg udah2 aku lgs demam dan radang kalo udh kena panas yg terlalu terik :D.
BalasHapusCakeeep memang, airnya biruuu banget :). Ga terlalu rame lagi yaaaa. Enak utk foto2 ga bocor :D. Tapi panasnya udh kebayang. Kalopun kesana, aku milih sore pas matahari udh turun, biar ga pusing :D
Iyes,
HapusSore saja kesini, Fan.
Menikmati eksotika sunset bareng kesayangan, sembari menemani mentari kembali ke peraduan
MasyaAllah menggoda banget mbak. Pengen kelilimg Indonesia terutama menyusuri pulau Jawa dulu, lanjut pulau Bali,bagian Timur Indonesia dan terakhir ke sumatera
BalasHapusPunya bucket list itu memang keniscayaan haqiqi, bisa jadi motivasi!
HapusOh ini tempat syutingnya Isyana Sarasvati?
BalasHapusBener-bener bikin galau yaa, kak Anna.
Aku galau liat foto-foto kak Anna dan suami, sooo sweett~
Kenapa eh kenapa jadi galau, mba?
HapusAyo nyusul ke Bukit Cinta, segera!
Wahhaa...ikutan galau sama laguna Isyana Sarasvati.
HapusIya ya...bukit cinta yang romantis.
Lihat pemandangan yang terhampar...mashaAllah~
Ikutan segeeerr..
Pemandangannya cakep banget Mbaak, walaupun panasnya ngga nanggung yaa, huhu kudu sedia sunblock yang banyak, foto berdua ya apik, so sweet...
BalasHapusYES!
HapusSunblock and properti kacamata, topi dll,dll, is a must!
Percayalah, kalau sudah di Bukit Cinta, keinginan untuk foto romantis dijamin membuncah, hahaha.
... love is in the air ;)
Untungbanget gak skip destinasinya ya mbak jadi makin cinta kan :)
BalasHapusKalau lihat langsung pasti aku juga takjub ini mbak, semoga bisa mengunjungi bukit merese juga
So true, mba.
HapusUntung aku tidak skip, euy!
Sedih di bagian cerita tentang sampahnya. PR banget deh menciptakan kesadaran tentang peduli sampah. Padahal ini lokasinya bagu, ya
BalasHapusTos, Chi.
HapusAku juga prihatin dan sedih
MasyaAllah, keren bangeett, mbak. Pesona Lombok itu memang nggak ada habisnya ya kayaknya. Jadi penasaran pengen ke bukit merese juga nih
BalasHapusBerangkat, mba!
HapusIndahnya alam BUkit Merese ini mbak Anna :) Benar2 hijau yang pemandangannya tiada tara. Kayaknya hidup selalu bahagia berada di tempat ini. Pas buat pasangan berbulan madu nih. Kpn2 kudu ke sini :D
BalasHapusAyo, masukkan ke bucket list, mba!
HapusTsakeeppp banget ini kakaaak
BalasHapusAku sih ga keberatan dgn panasnya cuaca di sono
Karena kan aku arek Suroboyo yg sudah terbiasa panas2an wkwkwk
Duh, pengin cusss ke Bukit Merese!!
Ntar share pengalamannya di blog ya ;)
HapusWahh tempatnya emang bagus banget mbak...
BalasHapusTaoi harus sedia sun block ta saat jalan2 kesana
Iyes!
HapusSunblock and properti lainnya is a MUST!
Duh, kpan ya aku bisa kesana ya. Keren banget pemandangannya mba. Semoga suatu saat bisa kesana..
BalasHapusWah mba hebat jalan-jalannya udah jauh. Aku belum pernah ke lombok apalagi ke bukit cinta. Aih jadi pengen jalan-jalan. Oh ya kalau bawa anak kecil jalan-jalan ke sana cocok nggak mbak? Kepanasan nggak ya dia? Hahaha 😂
BalasHapusWaah noted deh BUKIT MERESE. Saya pengen bnget ke Lombok, baru tahu nama bukit ini. Bisa deh jadi salah sati destinasi ke sana.
BalasHapusBoleh contek itinerary aku mba Lombok 4D3N.
HapusMonggo di search...
Modus mode ON, hihihi
Pengen banget bisa berkunjung ke sana juga... Semoga ada rezekinya...
BalasHapusSubhanallah indah sekali pemandangan disana, jadi kangen pantai nih.
BalasHapusamazing place indeed... I love to see that turquoise water and crystal clear water
BalasHapusWow jadi Bukit Merese di Lombok adalah 1 dari 10 destinasi pariwisata prioritas (10 Bali Baru) yang tengah dikembangkan pemerintah periode 2019-2024, dan dikerucutkan lagi menjadi 4 destinasi fokus percepatan bersama destinasi lainnya seperti Danau Toba, Labuan Bajo dan Borobudur.
BalasHapushahaaa tidak menggoda mba, justru menggoda bangeeettttt... sudah lama ingin menjejak di lombok, namun belum kesampaian.. Semoga one day bisa menjejak apalagi emang ada teman yang dah lama ngajak ke bukit merese..
BalasHapusSemoga segera diijabah, ya Mak Ira :)
HapusLangitnya biruu, bersiih..akk..aku jatuh cintaaa...semoga bisa bertandang ke Lombok lagi, aamiin!
BalasHapusWah jd cucok ya naik ke bukit Merese buat org yang cepet ngos2an kalau jalan kek aku hahaha.
BalasHapusSemoga kelak bisa ke sana jg dan bisa liat pemandangan indah jg dari bukit Merese :D
wow, so we can be there all day, Mba, come the earliest to see the sunrise and come home late to see the sunrise. you have to bring a lot of supplies
BalasHapusMauuu mau banget abis covid sekeluarga. Pengen banget liat pantai aku ya mak
BalasHapusPulaunya indaaaaah
Bayangin pas rumput menghijau trus banyak hewan ternak di sana. Wih.. indah banget ya kayanya. Pas rumputnya mengering aja udah indah banget ya, Mbak :)
BalasHapusLuar biasa nih, demi Isyana ditanam pohon ya di sana hehehe.. jadinya Pohon Galau deh karena sendirian saja.
BalasHapusSangat menggoda nih mba paparan Mba Anna ini. Apalagi melihat view dari atas Bukit Cinta, huhuuhuuu pengin ke sana sama hubby juga.
Alhamdulillah udah pernah ke Bukit Merese sampai guling guling foto di sana juga, hehehe. Dan emang pemandangannya ini nggak kaleng kaleng ya Mba, kanan kiri semuanyaaa lauuuuuuut
BalasHapusAsyiiik.
HapusTambah lagi referensi BUkit Merese!
Me too, Mba.
Rasanya sulit dilukiskan perasaan saat di puncak Bukit Merese ini, saking terpesona dengan eksotikanya ya.
Sayang, aku belum eksplor sampai ke Pohon Galau, hihihi.
Mesti ke sini lagi, kayaknya.
Aamiin.
Masya allah indah sekali yah, jadi ingin kesana deh menikmati secara langsung keindahannya.
BalasHapusMba Rosanna, hola ~ Saya berkunjung, mba :D
BalasHapusBy the way, saya baru tau ada tempat ini di Lombok hehehe, cantik banget pemandangannya. Mirip-mirip bukit Padar dan perbukitan lain yang ada di Labuan Bajo yah kalau dilihat-lihat. Namun ini sepertinya lebih friendly dan nggak terlalu menanjak. Sukaaaaa cocok untuk saya yang nggak mau menanjak ketinggian hahahaha :))
Saya taunya di Lombok itu nggak jauh-jauh dari Gili Trawangan dan Tanjung Aan saja. Ternyata ada bukit Merese yang nggak kalah indah. Semoga one day bisa balik ke Lombok dan mampir ke sana. Thanks for the review, mba. Suka baca ceritanyaaah :3
Alhamdullillah.
HapusDapat tetangga baru ;)
Kalau mba punya impian pengen tinggal di Bali dan Korea, nah aku melipir dikit, pengen pensiun di Lombok.
Tapi kalau bisa, tetap dengan kesayangan ya, karena bak kata pepatah, sebenarnya tuh, "bukan di mana tapi dengan siapa?"
Setuju, mba?